Bagian 25🕊

44 10 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Seperti perintah Mamah dari Raja tadi, kini Raja dan Nana telah tiba dirumah Raja.

"Yok masuk," ajak Raja, Nana mengangguk saja.

'Ini rumahnya si Raja besar banget an**r, rumah gue besar tapi enggak sebesar ini,' batin Nana kagum.

Saat mereka masuk, ada seorang ART yang menghampiri. "Selamat datang, Den Raja. Aden sama temennya mau di buatin sesuatu?"

"Makasih, Bi. Tolong buatin teh anget aja ya buat Raja. Kalau lo, Na?"

"Samain aja," jawab Nana.

"Baik, Den. Kalau begitu bibi pamit ke dapur dulu untuk buat pesenan Den Raja sama temannya."

"Iya, Bi."

Setelah ART tadi kembali ke dapur, Raja dan Nana kembali melanjutkan perjalanan menuju kamar Raja. Sesampainya disana, lagi-lagi Nana di buat kagum sama isi kamar milik Raja.

"Waw! Ini kamar lo atau pameran seni rupa? Banyak banget lukisannya," ucap Nana.

Raja tertawa pelan. "Namanya juga hobi. Btw, ini lo atau gue duluan yang mandi?"

"Lo aja deh, gue mau baring bentar. Ini enggak papa, kan kalau gue baring dikasur lo?" kata Nana.

"Oke, gue mandi duluan ya. Baring aja." setelah itu, Raja memasuki kamar mandi, sedangkan Nana membaringkan tubuhnya dikasur Raja sembari menelusuri seisi kamar.

"Gue akui lukisan tangan milik Raja enggak ada yang pernah gagal," monolog Nana.

Saat asik dengan kegiatannya, mata Nana menangkap satu lukisan yang menarik perhatiannya. Lukisan itu disimpan tepat di depan meja belajar milik Raja. Segera ia bangkit, lalu memperhatikan lukisan itu lebih dekat lagi.

"Ini ... gue, kan? Terus yang disamping gue itu ... Raja? Jadi Raja pernah ngelukis kita berdua?"

Nana menatap dalam lukisan di depannya, ini benar-benar terlihat nyata. Lagi, Nana kagum dengan hasil karya Raja. Masih asik menatap lukisan itu, mata Nana kembali menangkap sebuah tulisan kecil di pojok kiri bawah.

'Ayok Ja, semangat belajarnya! Biar bisa satu kampus dan ketemu sama Nana! Nana tunggu Raja ya!'

'Ternyata Raja juga se-excited itu buat ketemu gue,' batin Nana menatap dalam tulisan tersebut.

Cklek!

Mendengar pintu kamar mandi yang akan terbuka, Nana buru-buru kembali berbaring di kasur Raja. Dan tepat setelah badannya mendarat tepat diatas kasur, Raja keluar dari kamar mandi.

"Mandi dulu sana, Na. Setelah itu baru istirahat," titah Raja.

"Hm." Nana beranjak menuju kamar mandi, badannya pun sudah lengket. Apalagi tadi mereka perginya mendadak, jadi Nana tak sempat untuk mandi terlebih dahulu.

Mai[son] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang