Bagian 11🕊️

47 9 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Ja, kata Nana keluarga lo mau kesini?"

"Iya," jawab Raja singkat sebab masih sibuk dengan gamenya.

"Wih, penasaran gue sama bokapnya si Raja. Kira-kira beliau nih bawa makanan enggak ya?" lontar Echan.

"Makanan aja di otak lo, Chan," cibir Bang Mark.

"Biarin kali, Bang. Daripada di otak gue isinya cewek semua?"

"Loh? Bukannya emang gitu?" sahut Nana dengan tampang polosnya. Sontak ucapannya dibalas gelak tawa Raja dan Bang Mark. Jeno mah tim nyimak aja.

"Sialan lo, Na!" Nana memiringkan kepalanya binggung, apakah ada yang salah dengan ucapannya?

Tok, tok, tok

"Eh, siapa tuh?" tanya Bang Mark.

"Keluarganya si Raja paling," timpal Nana.

"Bisa jadi, yaudah lo aja yang buka, Ja." Raja mengangguk patuh lalu mulai mendekati pintu dan memutar kunci. Benar saja, yang datang adalah keluarga Raja.

"Mas Raja!" tepat saat pintu terbuka dan menampilkan sosok Raja, tubuh Raja langsung diterjang oleh Andy untuk dipeluk.

"Mas Raja aku kangen banget sumpah!" seru Andy masih memeluk Kakaknya.

Raja menepuk pelan punggung Adiknya. "Iya-iya, tapi lepasin. Mas enggak bisa napas ini."

Sontak Andy melepaskan pelukannya lalu tercengir. "Ngapura, Mas."

"Ini Papah dan Mamahnya enggak dipeluk?" ucap Wendy.

Raja tersenyum lalu memeluk kedua orang tuanya. "Mas kangen Papah dan Mamah."

"Kami juga kangen sama Mas." melepaskan pelukan mereka, Papah dan Mamah Raja menatap teman-teman Raja yang sedari tadi hanya diam.

"Mas enggak ada niatan kenalin temen-temen Mas gitu?" tanya Mamah.

"Eh iya."

"Guys, kenalin ini keluarga gue. Ini Papah Leander, yang ini Mamah Wendy dan ini Adek gue Andy namanya." teman-teman Raja langsung menyalimi tangan kedua orang tua Raja secara bergantian.

"Salam kenal saya Mark, Om, Tan."

"Saya Echan, Om, Tan."

"Jeno, Om, Tan."

"Dan saya Nana, Om, Tan." mendengar nama Nana, Andy langsung menatapnya.

"Oh jadi Kakak yang namanya Nana?" tanya Andy dengan antusias, Nana mengangguk sembari tersenyum canggung.

"Iya benar."

"Wah! Ternyata Kakak lebih ganteng dari perkiraan aku. Bahkan Mas aja kalah." mendengar ucapan Adiknya, Raja sontak melirik sinis. Sedangkan sisanya hanya terkekeh pelan.

Mai[son] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang