Bagian 27🕊

119 14 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tidak seperti hari-hari sebelumnya, hari ini kota Yogyakarta lumayan cerah walau sang mentari masih malu-malu menampakkan cahayanya. Akhir-akhir ini, entah sedang ada apa dengan langit Jogja sehingga derainya terus berjatuhan. Atau ... akankah ada penghuninya yang berhenti mengejar hari? Tak ada yang tahu.

Kelima pemuda penghuni kamar delapan kini telah rapi. Saat ini, mereka sedang berdiskusi akan kemana mereka hari ini selain ke studio foto.

"Lumayan cerah nih, mau kemana kita?" tanya Jeno.

"Rumah nenek!" seru Echan menimpali.

Tak lama dari itu, Echan mendapat tinjuan cantik di bahunya. "Si najis malah cosplay dora."

"Sakit beg*, Ja!" ya, pelakunya adalah Raja, siapa lagi.

Sebelum ada keributan lebih lanjut, Bang Mark segera melerai. "Udah, enggak usah berantem lo berdua. Mending kita ke pantai aja, gimana?" usul Bang Mark.

"Seriusan lo, Bang? Siang-siang begini?" timpal Echan.

"Siang-siang, ini masih jam setengah sembilan, b*go!" sahut Raja.

"Dih? Nyahut aja lo. Lo tuh enggak diajak!"

"Set--"

"Stop ya lo berdua! Sebelum gue lempar nih HP!" seru Nana yang mulai jengah dengan tingkah keduanya. Melihat Nana marah, membuat kedua bocah itu kicep tak berani membuka suara.

"Kita ke pantai aja, udah. Lagian gue juga lagi pengen kesana," ucap Nana kemudian.

"Gue sih ngikut aja," kata Jeno.

Bang Mark ngangguk-ngangguk. "Oke, lo berdua?" tanyanya kepada dua bocah yang saat ini diam seribu bahasa.

Raja dan Echan mengangguk kompak sebagai jawaban, mereka masih tak berani berbicara sebab takut benar-benar dilempar HP oleh Nana.

Karena semua setuju, akhirnya mereka berlima berangkat menggunakan mobil milik Jeno. Dimana perginya mobil Bang Mark? Jawabannya di bengkel. Kemarin Bang Mark merasa ada yang mulai aneh dengan mobilnya, maka dari itu ia membawanya ke bengkel untuk di servis. Daripada itu menjadi bahaya baginya nanti?

"Mau ke pantai apa?" tanya Jeno yang berperan sebagai supir bagi yang lainnya.

"Parangtritis aja!" sahut Raja antusias.

"Antusias banget, Ja," kekeh Bang Mark.

Raja menggaruk tengkuknya. "Hehe, gue udah lama pengen kesana. Tapi belum kesampean sampai sekarang, jadi sekarang kita kesana aja ya? Ya? Ya?" mohon Raja berusaha membujuk yang lainnya.

Melihat wajah sok imut Raja, Echan sontak memasang wajah julidnya. "Sok imut banget lo!"

Mendengar ucapan Echan, Raja menatap anak itu tajam. "Bodo, emang gue imut dan ganteng."

Mai[son] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang