2

10K 954 7
                                    


.

.

.

"Albino?"

"Bukan,itu adalah ciri khas klan anda."

"Klan?"

"Benar,anda berasal dari klan  yang terletak pada pedalaman di atas gunung salju yang anda lihat tadi."

"Oh.. lalu kenapa anak ini berada disini dan tidak bersama dengan klan nya?"

"Anda di asingkan dari klan karena melanggar aturan."

"Ibu dan ayahnya?"

"Tidak ada."

"Hm.. yatim piatu ya?"

   Anak itu hanya tersenyum,ia memandang wajah nya di dalam air yang menurutnya sedikit unik dengan rambut putih serta alis dan bulu matanya pun juga putih. Wajah putih pucat dengan netra biru muda yang indah. Sesekali angin pegunungan membuat anak rambut putihnya bergoyang.

   Setelah selesai membersihkan tubuhnya dan puas mengamati wajahnya,ia kembali memakai mantel berbulunya. Mantel itu tidak terasa panas melainkan memberikan hawa sejuk kepada kulitnya,mungkin saja ini adalah mantel khusus dari klan mereka.

   Ia menarik tudung mantel hingga menutupi sebagian rambut putihnya lalu berdiri dan menghirup udara segar pegunungan.

'Rasanya menenangkan'

   Anak itu memejamkan mata sembari menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya. Sudah lama ia tak merasakan suasana ini,ia selalu berada di dalam rumah sakit selama beberapa tahun.

"Sistem,apa yang terjadi dengan tubuhku disana?"

"Tidak tahu."

"Huh.. Siapa nama anak ini? Dan berapa umurnya?"

"Menurut informasi,nama anda adalah Elovis dan berumur enam tahun bulan lalu."

"Hanya Elovis? Nama belakang atau marganya tidak ada?"

"Tidak ada."

"Benarkah?"

"Anda harus menunggu untuk upgrade,maka anda akan mendapatkan informasi lebih."

"Baiklah.. bulan berapa sekarang?"

"Dua puluh satu hari lagi akan memasuki setengah tahun."

"Oh.. apa disekitar sini ada pemukiman atau semacamnya?"

"Ada,ikuti aliran air,beberapa km dari tempat anda terdapat pedesaan."

"Oke,terima kasih sistem."

"Sama-sama."

   Elovis mulai melangkahkan kakinya menyusuri aliran air sebelum malam tiba. Ia sesekali bersenandung atau mengobrol dengan sistem agar tidak bosan dalam perjalanan.

   Setelah berjalan sekitar satu setengah jam, Elovis dapat melihat ladang gandum dan perkebunan yang cukup luas dari jauh.

   Dengan gembira Elovis mempercepat langkah kakinya menuju salah satu lahan perkebunan yang terdapat beberapa tanaman sayur yang tumbuh dengan subur.

   Elovis memetik beberapa buah tomat lalu duduk bersila di atas rumput dan memakan tomat yang ia petik.

'Setidaknya ini mengurangi rasa laparku.'

   Terlalu nyaman dengan dunia tomatnya hingga ia tidak menyadari bahwa seorang wanita dewasa memperhatikannya. Wanita itu perlahan menghampiri Elovis.

"Halo.."

   Elovis tersentak kaget saat mendengar suara yang terkesan lembut,dengan perlahan ia mengangkat kepalanya hingga melihat seorang wanita cantik dengan surai hitam gelombang  yang berdiri tidak jauh darinya.

   Elovis mulai berpikir,apakah dia akan ditangkap karena telah mencuri tomat?

"Apa yang kau lakukan sendirian disini?"

   Elovis mengerutkan kening saat mendengar bahasa yang tidak ia mengerti dari wanita itu. Apakah itu bahasa dari dunia ini?

'Apa yang dia katakan sistem?'

"Apa yang anda lakukan sendiri disini?"

   Elovis menganggukkan kepalanya,ia mengangkat salah satu buah tomat di pangkuannya untuk menunjukkan bahwa ia sedang menikmati tomat tersebut.

   Wanita itu terkekeh ringan melihat kelakuan Elovis. Ia kemudian duduk di depan Elovis.

"Dimana orang tuamu? Aku akan mengantarmu pulang."

'Sistem'

"Dimana orang tua anda?"

   Elovis menggelengkan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan sang wanita. Mengapa wanita ini tiba-tiba bertanya tentang kedua orang tuanya? Padahal mereka baru saja bertemu.

"Tidak ada?"

   Kata wanita tersebut dengan raut sedih di wajahnya,ia kemudian melihat rambut putih Elovis yang tidak tertutup tudung mantel.

"Kamu tinggal dimana? Rambutmu putih,tidak mungkin kamu berasal dari desa kami."

'Sistem.'

"Anda tinggal dimana?"

   Elovis kemudian menunjuk kearah pegunungan akan tetapi wanita tersebut berpikir bahwa Elovis tinggal didalam hutan pegunungan.

.

.

.

Bersambung...
  

Just a Dream?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang