27

1.3K 173 11
                                    


.

.

.

   Keributan yang disebabkan membuat acara yang di adakan harus berakhir dengan buruk. Pelaku yang menyebabkan masalah telah di seret kembali kedalam ruangannya dan beberapa keluarga bangsawan memilih berpamitan dan meninggalkan pesta.

   Berbeda dengan Elovis, saat ini dia sedang duduk di sofa dalam sebuah ruangan yang sangat luas sembari memakan kue keju. Ruangan tersebut dihiasi dengan berbagai benda yang dapat di katakan sangat mahal harganya.

   Saat Elovis mendongak keatas, dapat di lihat lampu yang terbuat dari emas dan di hiasi dengan pernak pernik berlian tergantung indah.

   Duduk berhadapan dengan sang pemimpin kerajaan tidak membuatnya menjadi tegang. Dia bahkan heran mengapa orang lain jika berhadapan langsung dengan keluarga kerajaan mereka akan menampilkan mimik wajah yang aneh.

   Raja Callisto De Azhura duduk dengan berwibawa di kursi tunggal miliknya yang tampak mewah dan sang Ratu Airlena De Azhura duduk di samping sang Raja.

   Pangeran kedua serta pangeran bungsu berdiri di sisi lain tempat Raja duduk dan yang berdiri di belakang pangeran bungsu adalah.... Annabella. Dia di izinkan untuk selalu berada di samping pangeran William.

   Dan dapat dilihat dari segi apapun juga tampaknya Annabella enggan menjauh dari pangeran William.

   Elovis duduk dengan di apit oleh Duke di sisi kiri dan Teo di sisi kanan serta Rosa yang berada di sisi kanan Teo.

   Terkadang Elovis berpikir mengapa penyihir tadi menyebutnya bahwa dia adalah seorang pangeran. Apakah mungkin ada hubungan dengan tempatnya berasal, dia akan mencari tahu nanti.

"Maafkan atas ketidaknyamanan yang di terima oleh keluargamu Duke." Ucap Raja.

"Kami tidak keberatan yang mulia." Balas Duke.

"Sayang, apakah pecahan kaca itu melukaimu?" Ucap Ratu Airlena dengan lembut kepada Elovis sembari meletakkan tangannya di pipi tanda khawatir.

   Elovis menghabiskan kuenya lalu menatap sang Ratu.

"Tidak yang mulia Ratu, aku baik-baik saja. Terima kasih atas rasa kekhawatiran yang Ratu berikan. Aku benar tidak apa-apa yang mulia." Ucap Elovis dengan anggun. Tidak sia-sia kelas tata krama yang di berikan oleh lady Vlora.

"Sebagai tanda permintaan maaf, saat masanya akan tiba aku akan mengirimkan surat akademi bagi Teo dan Elovis dan memasukan mereka atas rekomendasi dariku, Duke." Ucap Raja.

   Teo yang mendengar perkataan sang raja mengerutkan kening dengan bingung.

'Tidak biasanya pak tua itu sebaik ini, dia pasti menginginkan sesuatu.' Batin Teo.

   Surat rekomendasi murid yang berasal dari keluarga kerajaan sangatlah berharga bagi para rakyat maupun bangsawan. Beberapa murid yang beruntung mendapatkan surat rekomendasi tersebut akan di biayai seluruh fasilitas di akademi maupun kerusakan di di sebabkan. Bisa dikatakan memiliki hak tersendiri di dalam akademi.

"Anda tidak perlu bertindak sejauh itu yang mulia, ini hanyalah kecelakaan kecil didalam pesta." Tolak Duke dengan sopan.

"Haha Duke, kau terlalu berbaik hati, kecelakaan kecil yang kau katakan hampir membuat luka di tubuh anakmu." Ucap Ratu sembari tertawa ringan.

"Kalau begitu anggap saja sebagai hadiah kecil dariku." Tuntut sang Raja.

   Elovis yang menatap bolak-balik antara Raja dan Duke yang sedang saling tolak dan memberi hanya mendengarkan dalam diam. Manik matanya tidak sengaja menatap Pangeran Eugene yang sedang menatapnya dengan lekat.

Just a Dream?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang