29

1K 126 8
                                    


.

.

.

8 tahun kemudian...

   Hari terus berganti hingga tahun berganti tahun, tidak terasa kini Elovis telah mencapai umur 14 tahun.

   Setelah masalah yang terjadi dipesta kedewasaan pangeran Eugene, semua kembali berjalan dengan normal seperti sebelumnya. Walaupun terdapat beberapa rumor aneh yang beredar akan tetapi semuanya segera di bungkam oleh Duke.

   Elovis telah tumbuh menjadi remaja yang tampan, hati lembut serta tatapan teduh dan rambut keperakan kini sedikit memanjang yang terus menarik banyak perhatian.

   Saat ini, Elovis sedang berdiri didepan gerbang akademi bersama Teo yang berada di sampingnya. Mereka berdua menggunakan seragam yang telah di tentukan oleh aturan akademi.

   Dari gerbang akademi, Elovis dapat melihat betapa besar dan luasnya gedung akademi tersebut walaupun tidak sebesar istana kerajaan.

"Kakak, kau tidak menyukai tempat ini? Kita bisa menolaknya, lagi pula Raja tidak akan marah." Ucap Teo setelah melihat raut bingung dari wajah Elovis.

   Beberapa minggu kemarin, Elovis dan Teo mendapatkan surat rekomendasi akademi dari Raja.

   LENNOX ACADEMY, Akademi khusus bangsawan dimana pemimpin akademi atau kepala akademi merupakan bangsawan ternama yang berasal dari benua barat.

   Akademi yang di dirikan olehnya merupakan akademi terbesar di benua timur dan juga di dukung oleh raja dari dua kerajaan benua timur.

   Didalam akademi tersebut semua fasilitas dapat di gunakan secara bebas, kerusakan akan di tanggung oleh kepala akademi.

   Dan juga, latar belakang keluarga serta kekuatan dan kekayaan sangat berpengaruh bagi siswa-siswi akademi.

   Elovis menatap sekeliling dimana para bangsawan lainnya mengantar para keturunan mereka untuk memasuki akademi tersebut.

"Ayah juga tidak keberatan jika kau menolaknya, itu pilihanmu." Ucap Duke yang berdiri di belakang Elovis bersama Rossa.

"Tidak apa-apa, aku hanya belum terbiasa." Ucap Elovis terus menatap sekelilingnya.

"Kristal naga terletak didalam."

'Tidak sia-sia aku melakukan perjalan jauh.' Batin Elovis lega setelah mendengar informasi dari sistem.

"Keberadaannya terasa sangat lemah, sepertinya seseorang sengaja menyembunyikannya."

'Berpemilik atau tidak tetap saja kristal itu milikku, aku tidak ingin mati muda.' Elovis menampilkan ekspresi dramatis didalam hati.

'Kristal ini sudah tidak bisa menampung mana ku lagi.' Batinnya lagi sembari menatap sebuah gelang dengan satu kristal berwarna hijau kehitaman di tangan kirinya.

   Beberapa tahun terakhir Elovis kesusahan untuk mengendalikan mana miliknya. Walaupun mengikuti beberapa latihan mengendalikan mana, mana didalam dirinya tetap bergejolak dan terus bertambah.

   Suatu hari, saat melakukan latihan pedang bersama kesatria lainnya, secara tiba-tiba Elovis merasakan jantungnya seperti di remas oleh sesuatu. Jantungnya tidak diizinkan untuk berdetak. Jantungnya terasa ingin di hancurkan.

   Teo yang sedang menonton Elovis melakukan latihan pun terlihat panik di saat Elovis berlutut sambil meremas dadanya dan dia pun segera mendekati Elovis.

   Mengetahui kakaknya sedang mengalami lonjakan mana, Teo segera menyuruh pelayan untuk memanggil penyihir. Walaupun Teo memiliki sihir heal akan tetapi sihir tersebut tidak dapat berfungsi pada seseorang yang sedang mengalami lonjakan mana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just a Dream?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang