26

2K 264 25
                                    


.

.

.

   Perjalanan yang cukup panjang membuat Elovis merasa bosan. Elovis membuka sedikit kain jendela kereta dan melihat dari kejauhan sebuah kastil kerajaan yang tampak sangat bersinar.

   Kereta mulai memasuki gerbang kastil dimana terdapat taman yang luas serta patung air mancur yang besar dan di penuhi cahaya lampu sehingga membuat akses jalan menuju pintu utama begitu terang.

   Ini pertama kali bagi Elovis melihat kastil kerajaan sebesar ini, cukup mendebarkan.

   Begitu banyak kereta bangsawan yang berjejeran yang membuat Elovis yakin bahwa tamu yang di undang tidaklah sedikit.

   Kereta berhenti di depan pintu utama, terdapat begitu banyak kesatria yang menjaga.

"Ayo turun."

   Duke turun dari kereta disaat pintu kereta di buka oleh salah satu kesatria yang berdiri. Setelah itu Duke berbalik lalu mengulurkan tangan untuk membantu Elovis turun.

"Terima kasih ayah." Elovis menerima uluran tangan Duke.

   Beberapa kesatria dan para bangsawan lain yang baru saja turun dari kereta melirik kecil Elovis dengan ekspresi terkejut.

   Bagaimana tidak, mereka melihat salah satu anggota klan legenda. Mereka tidak bodoh, mereka mengetahui betapa melegendanya klan tersebut dan ini adalah pertama kali bagi mereka melihat secara langsung.

"Hei lihatlah, bukankah dia terlihat seperti yang di jelaskan di dalam buku?" Tanya salah satu lady kepada teman di sampingnya.

"Dia dari klan Eirlys." Ucap temannya.

"Sebuah keberuntungan aku dapat melihatnya!" Ucap lady tersebut.

"Aku juga, tapi aku rasa cukup berbahaya menampakkan dirinya di tempat umum." Ucap temannya yang terus menatap Elovis yang sedang berbincang dengan Duke.

"Hey, lihatlah yang berada di sampingnya."

"Aku melihatnya, sepertinya tidak ada yang akan berani menyentuhnya."

   Bangsawan mendapatkan pendidikan yang baik dimana seluruh sejarah kerajaan di dapatkan dan wajib bagi mereka mengetahui sejarah klan Eirlys. Mengapa?

   Mereka yang bodoh dan buta mungkin berpikir Elovis adalah anak yang cacat karena berbeda dari mereka.

"Tetap di sampingku." Ucap Duke dan diangguki oleh Elovis.

"Kakak." Secara tiba-tiba Teo dan Rossa muncul di samping Elovis.

"Jangan khawatir, aku akan menjagamu!" Ucap Teo tersenyum lebar dan di balas kekehan kecil dari Elovis.

"Baiklah Teo, mohon bantuannya." Ucap Elovis.

"Tentu saja! Aku tidak akan membiarkan orang asing menyentuhmu." Mereka kemudian berjalan mengekori Duke dan Rossa.

   Pengumuman kedatangan keluarga Duke terdengar nyaring di seluruh sudut ruangan. Tidak sedikit etensi mengarah kepada mereka lebih tepatnya Duke dan mereka belum menyadari Elovis yang berada di belakang Duke.

'Bahkan didalam tampak lebih luas dan elegan.' kagum Elovis di dalam hati.

"Acara utama akan di mulai sebentar lagi."

'Oh? Hai sistem, lama tidak menyapamu.'

"Hai."

'Ternyata masih tetap sama.' Elovis mencibir di dalam hati.

Just a Dream?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang