..
.
Mengapa tidak menggunakan sihir? Pada saat berburu,mereka lebih memilih untuk menggunakan fisik dan melatih konsentrasi tinggi.
Elovis memperhatikan ayahnya dengan seksama. Geland menarik anak panahnya dan melesat menembus bagian tubuh rusa yang di perkirakan menembus tulang rusuknya dan mengenai paru-paru karena darah yang mengalir pada panah yang tertancap di tubuh rusa berwarna kecoklatan.
"Tepat sasaran!"
Elovis memekik kegirangan,sesuai yang dia harapkan ayahnya sangat hebat. Rusa yang lainnya melarikan diri dan meninggalkan temannya yang sekarat.
"Ayo kita selesaikan ini lalu pulang."
"Baiklah ayah."
Geland keluar dari tempat persembunyiannya dan langsung menuju rusa tadi tanpa memperhatikan Elovis yang sudah menghilang di belakangnya.
Disisi Elovis.
"Sistem,apakah masih jauh?"
"3 meter dari tempat anda,segeralah bersembunyi."
Elovis segera bersembunyi dibalik bebatuan besar. Ia berada disini karena sistem yang mengatakan bahwa terdapat hewan yang terluka dan tidak jauh dari tempat berburu mereka tadi.
Elovis berniat untuk membunuh hewan tersebut dan dijadikan tambahan persediaan musim dingin.
Dari kejauhan,seekor harimau putih? berjalan dengan perlahan seperti sedang menahan kesakitan sembari membawa dua ekor bayi harimau di mulutnya. Sepertinya harimau itu adalah harimau betina.
Melihat hewan yang lebih besar dari tubuhnya itu,Elovis mengurungkan niat untuk membawanya pulang,ia pikir hewan yang dikatakan sistem adalah seekor kelinci atau hewan kecil lainnya.
Tidak lama kemudian,harimau itu terjatuh tidak jauh dari tempat persembunyian Elovis. Bayi harimau yang berada di mulutnya terlepas.
Terdapat banyak luka cakaran ditubuh induk harimau tersebut. Elovis memperhatikan setiap luka ditubuh harimau itu hingga tatapannya bertabrakan dengan tatapan kesakitan dari sang induk harimau yang seakan meminta pertolongan dan kemudian menutup matanya.
"Sistem,haruskah kita menolong hewan itu?"
"Hewan itu telah mati."
Elovis mendekati jasad harimau itu dan mencolek kupingnya tetapi tidak mendapatkan respon.
"Kamu benar sistem."
Tatapannya beralih pada dua bayi harimau yang sedang tertidur.
"Bagaimana dengan bayi harimaunya? Haruskah aku membawa mereka pulang?"
"Itu terserah anda."
"Baiklah."
Elovis menggendong kedua bayi harimau itu. Salah satu harimau yang memiliki ciri-ciri seperti ibunya dan yang satunya memiliki ciri-ciri harimau pada umumnya. Elovis memandang harimau yang berbeda dengan ibunya itu dan bergumam.
"Kamu anak tiri?"
Elovis menutupi kedua bayi harimau yang berada di gendongannya dengan mantelnya.
"Apakah tidak apa-apa jika kita meninggalkan ibunya."
"Ya."
Disaat akan pergi,tiba-tiba Elovis merasakan tempat pijakannya bergetar.
"Anda harus lari."
"Apa terjadi sesuatu?"
"Ya,hanya masalah kecil."
Dari kejauhan,sekumpulan serigala berlari menuju arah Elovis. Elovis melebarkan matanya dan segera berlari walau sedikit kesusahan karena getaran pada jalan yang dilaluinya. Ia memeluk erat kedua anak harimau di gendongannya.
"Ini?? Ini masalah kecil??!"
"Anda harus berlari lebih cepat!"
"Aku sudah berlari sekuat tenaga!"
Sistem panik.
Elovis lebih panik.
Elovis terus berlari hingga menemukan danau yang dia dan ayahnya tempati tadi. Elovis melihat ayahnya yang sedang berdiri sembari meminum air,sepertinya ayahnya baru saja selesai memilah daging buruan tadi.
Elovis berlari sekuat tenaga menuju ayahnya,dia merasakan bahwa sekumpulan serigala itu masih mengejarnya,apakah serigala di dunia lain mengerikan seperti ini?
"Ayah! Tolong!"
.
.
.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Just a Dream?
Teen FictionPada awalnya dia hanya menutup mata tetapi mengapa tiba-tiba terbangun di tempat asing? Apakah itu hanya mimpi? > Kata baku dan non baku. > Typo bertebaran. > Slow up.