..
.
"Jangan!"
Ruangan menjadi hening seketika disaat Elovis selesai berteriak. Elovis memanggil Chad dan Chal ke pangkuannya lalu memandang ketiga orang yang baru saja memasuki ruangan tersebut dengan tatapan waspada.
"Permisi Duke,Viscount dan tuan muda Matthias. Maaf telah membuat keributan,saya ingin membersihkan tubuh tuan muda tetapi dia menolak." Kata Edward saat menghampiri ketiga orang tersebut.
"Tuan,kau berkata seolah-olah aku yang bersalah disini." Ucap Elovis tidak terima dengan perkataan Edward.
"Tidak apa-apa,saat ini kita hanyalah orang asing baginya jadi wajar untuknya bersikap demikian." Kata pria berambut perak memaklumi sifat Elovis. Pria tersebut bernama Richard Shapirre,ia menduduki gelar Duke di wilayah kerajaan Notera dan bersebelahan dengan kerajaan Ekaia. Kedua kerajaan tersebut terletak di benua timur.
Duke berada dikediaman Viscount Acheren hanya untuk memantau dan memeriksa daerah perbatasan selama seminggu karena ia mendapatkan laporan bahwa beberapa monster aneh dan juga berbahaya mulai bermunculan disekitaran hutan.
Belum diketahui pasti asal-usul kemunculan monster tersebut hingga ia memutuskan untuk pergi bersama beberapa pengikutnya untuk mencari tahu.
Hutan tersebut memiliki jarak yang tidak terlalu jauh dari kediaman Viscount Acheren hingga Duke memilih untuk menginap di kediaman Viscount selama beberapa Minggu.
Pemimpin keluarga Acheren juga mengajukan diri dengan beberapa pasukan miliknya untuk membantu Duke.
Mereka tidak menemukan keanehan setelah melakukan penelusuran selama dua hari di hutan tersebut sehingga mereka memutuskan untuk memeriksa lebih dalam di hutan itu.
Saat sampai dibagian dalam hutan dan lumayan jauh dari kediaman Viscount,Duke dan Viscount memilih untuk berpisah dan mengambil dua rute agar pemeriksaan lebih cepat selesai.
Duke Shapirre memeriksa dibagian sekitaran daerah yang berair. Saat ia melewati semak-semak belukar dan tanah yang lembab secara tidak sengaja ia merasakan mana seseorang yang lumayan kuat. Ia mencari disekitar hingga ia menemukan Elovis yang tergeletak ditepi sungai serta Chad dan Chal yang sedang menjilati telapak tangan Elovis.
Saat Duke mendekati Elovis,kedua harimau tersebut menggeram marah karena merasa terancam dan khawatir akan keselamatan tuan mereka. Duke mengabaikan kedua hewan tersebut dan memilih untuk memeriksa manusia putih dihadapannya.
Duke menggendong Elovis saat mengetahui bahwa Elovis hanya pingsan.Chad dan Chal tidak terima tuannya disentuh sembarangan dan langsung mengigit kaki Duke.Duke hanya mengabaikan kedua hewan itu dan ia akan membawa Elovis kembali untuk memeriksanya karena ia merasakan mana yang besar dari Elovis serta ciri fisik yang unik dimiliki oleh Elovis.
Viscount merasa sedikit aneh terhadap Duke saat Duke kembali sembari menggendong orang asing serta dua hewan yang bergelantungan dikakinya,yang ia ketahui bahwa Duke tidak pernah tertarik dengan orang asing kecuali dalam urusan politik kerajaan.
Tetapi saat melihat Elovis,ia mengerti mengapa Duke menjadi seperti itu. Ia juga akan melakukan hal yang sama jika ia lebih dulu menemukan Elovis.
Ia meminta kepada Duke agar ia akan menjaga Elovis tetapi ditolak tegas oleh Duke dengan alasan ia akan menjaganya sendiri bahkan lebih baik dari Viscount.
Keputusan Duke tidak dapat di tolak oleh Viscount,ia meminta kepada kepala pelayan dikediamannya agar memperlakukan Elovis dengan baik karena ia telah berada di bawah perlindungan Duke.
"Panggilkan beberapa pelayan wanita." Perintah Viscount kepada Edward. Viscount memiliki nama lengkap Morcel Acheren,ia memiliki rambut berwarna merah darah serta mata merah bagaikan api yang membara. Ia menduduki gelar Viscount di kerajaan Notera dan memiliki tugas pada daerah perbatasan.
"Baik Viscount." Jawab Edward lalu pergi untuk melakukan apa yang diperintahkan tuannya. Tidak lama kemudian,Edward kembali bersama beberapa pelayan wanita.
"Lakukan tugas kalian."
"Baik Viscount!" Jawab serempak pelayan wanita tersebut lalu mendekati Elovis.
"Permisi tuan muda,izinkan kami membantu anda untuk membersihkan diri." Kata salah satu pelayan dengan memaparkan senyum lembut kepada Elovis tetapi mendapat gelengan telak dari Elovis.
"Tuan muda,tolong kerja samanya." Kata pelayan wanita itu sekali lagi.
"Tidak!"
Secara tiba-tiba,Elovis mengeluarkan sihirnya. Sejumlah es berbentuk memanjang bermunculan dari lantai ruangan dan memiliki bentuk tajam di ujungnya. Es tersebut mengelilingi Elovis dan ujungnya yang tajam mengarah kepada beberapa pelayan wanita tadi.
Seisi ruangan terkejut begitu pula dengan Elovis. Ia tidak pernah mempelajari sihir tetapi sihir tersebut keluar dengan sendirinya.
Es dari sihir Elovis semakin banyak bermunculan dari lantai ruangan dan membuat Elovis menjadi kewalahan sendiri dan bingung bagaimana cara untuk menghentikannya.
"Tenangkan diri anda dan kendalikan mana anda,mereka tidak berbahaya."
.
.
.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Just a Dream?
Teen FictionPada awalnya dia hanya menutup mata tetapi mengapa tiba-tiba terbangun di tempat asing? Apakah itu hanya mimpi? > Kata baku dan non baku. > Typo bertebaran. > Slow up.