23

2.6K 331 4
                                    


.

.

.

   Terdengar sangat keras suara gedoran yang berasal dari pintu kamar hingga membuat Elovis tertarik dari mimpi indahnya.

"Kakak, kak? Apakah kau berada di dalam?"

"Ayo kita makan malam bersama kak."

   Terdengar suara Teo yang berteriak nyaring dari balik pintu kamar yang membuat sang pemilik kamar tersebut terbangun dari tidurnya.

'Sudah malam?'

"Ya, aku akan segera menyusul." Elovis memberikan jawaban kepada Teo lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
  
   Beberapa saat kemudian, Elovis telah siap dengan setelan bangsawan baru yang di berikan kepadanya. Dengan beberapa perhiasan berupa cincin dan lencana khusus berantai kecil yang terpasang indah di dada kirinya.

"Hanya makan malam, mengapa harus semewah ini?" Elovis memandang dirinya dari balik pantulan cermin.

"Anda terlihat sangat menawan."

"Tentu saja." Elovis tertawa bangga sembari menggosok hidungnya.

"Tuan muda, apakah anda telah selesai?" Suara ketukan beberapa kali terdengar di balik pintu di iringi dengan suara asing bagi Elovis.

   Elovis berjalan menuju pintu lalu membukanya.

   Terlihat seorang wanita cantik dengan menggunakan pakaian pelayan, tetapi pakaian tersebut berbeda dengan beberapa pelayan lain yang di lihat Elovis di kediaman ini.

"Selamat malam tuan muda, saya akan menjadi pelayan pribadi anda. Izinkan saya untuk merawat dan melindungi anda untuk kedepannya." Ucap pelayan wanita itu sembari tersenyum kepada Elovis.

"Nama saya Luna tuan muda." Luna menunduk sopan di hadapan Elovis yang membuat Elovis sedikit terkejut.

"Jangan menunduk seperti itu di hadapanku. Kamu lebih tua dariku."

"Tidak apa-apa tuan muda, anda adalah tuan saya."

'Begitukah?'

"Baiklah Luna, mohon bantuannya."

   Elovis merasa sedikit tidak nyaman diperlakukan seperti ini tetapi dia akan berusaha untuk menyesuaikan dirinya.

"Mari tuan muda, akan saya antar menuju ruang makan." Luna mulai berjalan dihadapan Elovis sebagai penuntun dan di ikuti oleh Elovis.

   Setelah beberapa saat berjalan, mereka berdua sampai di depan pintu yang memiliki ukiran-ukiran unik. Luna membuka pintu itu lalu mempersilahkan Elovis untuk masuk.

"Saya akan menunggu anda di sini tuan muda."

   Memang seharusnya pelayan tidak di izinkan untuk masuk di dalam ruang makan kecuali beberapa pelayan yang bertugas untuk mengantar makanan. Hal tersebut dilakukan untuk melindungi privasi keluarga.

"Baiklah." Kata Elovis.

   Elovis berjalan memasuki ruangan, walaupun dia sudah melihat ruangan ini saat bersama Teo tetapi tidak bisa dia hilangkan rasa kagum akan kemewahan tempat ini.

   Elovis berjalan mendekati meja makan.

"Kakak, duduklah di sampingku." Ucap Teo kepada Elovis.

   Elovis hanya mengangguk lalu duduk di samping kiri Teo.

"Kakak, ini untukmu, aku dan beberapa pelayan memetiknya tadi sore."

"Mereka mengatakan selamat datang untukmu."

Just a Dream?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang