8

6.7K 755 2
                                    


.

.

.

"Selamat siang semua,Jadi kenapa begitu ramai? Apakah akan diadakan sebuah pesta?"

   Valrdes mendekati Monna dan duduk disampingnya lalu mengambil secangkir teh dihadapannya dan meminumnya.

"Ya,akan ada pesta penyambutan lalu bagaimana dengan latihan berburu mu?" Tanya Monna.

"Cukup baik ibu,aku berhasil mendapatkan dua ekor rusa dewasa dan apakah ada orang baru yang ingin bergabung?"

"Kau akan mengetahuinya nanti." Jawab Monna.

"Valrdes,pergi siapkan pesta bersama dengan beberapa penduduk desa untuk malam ini."

"Ayah,kamu kejam sekali,aku baru saja tiba."

   Meskipun ia mengatakan demikian,valrdes tetap melakukan perintah ayahnya. Ia keluar dari ruangan lalu pergi menyiapkan pesta tersebut dengan bantuan beberapa penduduk desa.

"Kami akan kembali dan bersiap-siap untuk malam ini."
Kata Monna bangkit dari duduknya diikuti oleh suaminya.

"Baik ibu,kami juga." Jawab Emilie.

   Malam hari tiba,saat ini Elovis sedang bersiap-siap dan dibantu oleh Emile. Setelah membersihkan diri,Emilie mengganti pakaian Elovis yang sebelumnya pakaian tersebut terbuat dari kulit hewan dan digantikan dengan pakaian berbahan kain yang lembut mungkin saja pakaian tersebut terbuat dari serat sutra yang mereka buat sendiri?

'Nyaman,tidak terasa gerah.' Batin Elovis menilai pakaian yang dia pakai. Sebuah celana kain panjang dan baju kaos lengan pendek yang diberikan oleh Monna dan sangat pas di tubuhnya.

'Sistem,apakah kita akan pergi?' Tanyanya kepada sistem sembari memandang Emilie yang sedang menata rambutnya di depan kaca.

"Ya,anda akan pergi kepesta penyambutan."

'Apakah pesta itu bertujuan untuk menyambutku?'

"Benar." Jawab sistem dan diangguki oleh Elovis.

   Setelah melakukan persiapan,mereka berdua segera menuju tengah desa dimana pesta tersebut diadakan di tempat terbuka. Geland telah pergi mendahulu mereka beberapa jam yang lalu.

   Elovis berjalan disamping Emilie dengan saling bergandeng tangan. Ia menggunakan mantelnya atas usulan sistemnya yang menyuruhnya untuk membawa mantel itu kemanapun ia pergi.

   Sepanjang perjalanan,terdapat api obor yang berjejeran dan menyinari gelapnya jalan yang mereka lalui. Sesampainya ditempat tujuan,Emilie segera menggendong Elovis.

   Elovis mengintip suasana pesta dibalik tudung mantelnya. Terdapat banyak orang yang membuat pestanya begitu ramai dan meriah,berbagai jenis makanan dan minuman yang tersaji diatas puluhan meja lalu api unggun dan sinarnya bulan membantu menerangi meriahnya pesta tersebut.

   Emile berjalan menuju Ferroz dan Monna yang sedang duduk dikursi khusus untuk mereka. Monna yang melihat Emilie mendekat segera berdiri dan mengambil alih Elovis dari Emilie.

"Cucuku,kenapa memakai mantel?" Kata Monna dan hendak membuka tudung cucunya.

"Mengapa anda memakai mantel?"

   Elovis segera menahan tangan Monna.

"Malu." Jawab Elovis yang membuat Monna dan Emilie tersenyum. Sebenarnya ia tidak merasa malu tapi mantel ini sepertinya sudah wajib untuk dia gunakan kemanapun.

"Tidak apa-apa,kamu akan terbiasa." Kata Monna lalu kembali duduk di kursinya dengan Elovis di pangkuannya. Ferroz yang melihat Elovis menggunakan tudung mantel menjadi bingung.

"Mengapa ia menggunakan itu?"

"Dia malu,mulai saja pestanya." Kata Monna dan diangguki oleh Ferroz.

"Perhatian semuanya!"

   Suara keras Ferroz membuat pesta tersebut menjadi sedikit hening. Ferroz melanjutkan perkataannya dengan pidato singkat pembuka pesta.

"Pesta ini sebagai sambutan untuk orang baru di desa kita,Monna bawa dia kesini."

   Monna segera membawa Elovis dan memindahkannya kegendongan Ferroz. Ferroz ingin membuka tudungnya tapi kembali ditahan oleh Elovis.

"Tidak apa-apa,hanya sementara."

"Tidak apa-apa,hanya sementara."

   Setelah mendapat persetujuan dari Elovis,Ferroz langsung membuka tudung mantel milik Elovis.

.

.

.

Bersambung...

Just a Dream?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang