8. RUMAH DELVIN

148 12 3
                                    

Hello yeorobun?!?!?

Jangan lupa vote dan komen ya(つ≧▽≦)つ

Kalian baca part ini jam berapa??

Let's go...

HAPPY READING<3!

Motor yang dikendarai oleh Delvin terparkir rapih di halaman depan rumah nya saat ia tiba kurang lebih selama 2 menit yang lalu, ia masih memikirkan cara-cara untuk memberi tahu orang tuanya.

Kepalanya sungguh dibuat pusing oleh itu, lantas ia pun turun dari motor dan menghela nafasnya secara perlahan. supaya relaks.

"Ayo, kenapa diem?" bingung Lesya.

Memimpin jalan menuju pintu rumahnya dengan di ikuti oleh Lesya yang tentunya berjalan di belakang dengan menggendong kenzo menggunakan gendongan yang waktu itu sengaja disimpan oleh orang tua Kenzo.

Kenzo saat ini sedang tertidur pulas, mungkin efek terkena angin jalanan ia jadi merasa nyaman dan lama-kelamaan pun matanya mulai terpejam dengan di ikuti oleh dengkuran halusnya.

Tok tok tok

"Assalamualaikum" ucapnya secara bersamaan.

Sebenarnya tidak akan terdengar suara ketukan pintu itu di karenakan rumah nya yang besar, tapi Delvin hanya melakukan itu saja untuk menahan rasa gugupnya.

Delvin segera membuka pintu itu secara perlahan dan segera berjalan memasuki ruang tengah yang ada di dalam rumahnya, ia mempersilahkan Lesya untuk duduk terlebih dahulu di kursi yang ada di ruangan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Delvin segera membuka pintu itu secara perlahan dan segera berjalan memasuki ruang tengah yang ada di dalam rumahnya, ia mempersilahkan Lesya untuk duduk terlebih dahulu di kursi yang ada di ruangan itu.

"Duduk" suruhnya datar.

"Hm".

Ia tidak melihat bundanya, kemana bundanya itu, Delvin berjalan menuju dapur untuk mencari bundanya apakah ada disana atau tidak.

Ternyata setelah mencari di dapur ia pun tidak melihat bundanya, saat akan mencari nya lagi dia tidak sengaja bertemu dengan bibi atau art dirumah nya itu.

"Bi, liat bunda ga?" tanyanya kepada bibi yang sudah ia anggap seperti keluarga nya sendiri.

"Eh den, tadi bibi liat sih ada di taman belakang" jawabnya saat mendengar anak dari majikan nya itu bertanya.

"Oke bi makasih".

"Iya den sama-sama" balasnya, lalu melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda tadi.

Become a parent'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang