Hai hai haii
Dari mana kalian tau cerita ini??
Jangan lupa vote dan komen ya🥳
•
•
•
•
•
"Eh Vin kita ke rumah lo skuy" celetuk Galen saat mereka semua asik dengan dunianya masing-masing.
Sedari tadi mereka dan juga anggota lainnya masih berada di dalam markas sejak selesai mengobati luka nya masing-masing.
"Ngapain" dahinya mengernyit heran.
"Ya main lah" jawab Galen langsung.
"Ga, males".
"Males main?".
"Males sama lo nya" to the point banget ya pria satu ini.
Liam dan Nevan yang sedari tadi memperhatikan percakapan mereka berdua seketika meledakkan tawanya dengan keras, lucu sekali melihat wajah Galen yang langsung berubah masam.
"Diem lo berdua" cibik nya kesal saat ditertawakan.
Dengan sisa-sisa tawanya Nevan berucap, "Vin jangan to the point gitu lah" kekehnya.
"Tau nih, sakit hati banget gue" ujarnya sedih dengan telapak tangan yang meremas dadanya dari luar.
"Ck, lebay banget" decak Delvin, "Lagian ngapain main dirumah gue".
"Biasanya juga main di rumah lo" sahutnya membalas.
"Iya bos hayu lah gas keun" Liam ikut berucap, "Laper nih gue abis baku hatam" lanjutnya memberi tau.
"Yee lo makan mulu di rumah Delvin, kayak kaga pernah di kasih makan aja lo" Galen membalas tidak lupa dengan toyoran andalan nya itu.
"Terserah aing dong" julid nya, "Lo juga mau kan?" lanjutnya.
"YA MAU LAH" cengenges nya tanpa dosa.
"Sama nya aja lo berdua" Nevan berucap jengah.
"LO JUGA" kali ini Liam, Galen, dan Delvin pun ikut berucap kompak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become a parent's
Teen FictionSilahkan Follow dulu sebelum membaca... [Cerita ini murni pikiran saya sendiri, don't copy my story! Maaf jika ada kesamaan nama tokoh, ataupun kata-kata] • • • Cuaca malam yang dingin, seorang remaja laki-laki tidak sengaja mendengar suara tangisan...