Jangan jadi silent readers ya...
Ayo bantu vote dan komen, aku cuma minta itu aja.
Pokoknya aku usahain cerita ini ga bakal ngecewain kalian, kayaknya😭
•
•
•
•
•
"Eh kita kapan nih maen bareng" bisik Kania.
"Tau anjir wacana mulu" Nara memutar bola matanya malas, di balas dengan berbisik pula.
Sedangkan Lesya dan Sekar tertawa saat mendengar itu. Wacana, satu kata yang tidak pernah mereka harapkan.
"Eh besok kan libur, gimana kalo kita nginep di rumah Lesya?" tanya Sekar antusias.
"Eh bener tuh, kita pajamas party gimana?" lanjut Kania heboh
"Sttt, jangan berisik" telapak tangan Nara dengan enteng nya mendarat di bahu Kania, menepuknya dengan kencang.
"Sakit anjir" mata nya mendelik tajam.
Nara cengengesan tidak jelas, "Sorry" gumam nya pelan, "Gimana Sya, boleh ga?" lanjut Nara.
"Boleh tuh, jangan lupa bawa cemilan oke" jawab Lesya.
"Gampang itu mah" sahut Kania.
"Eh di rumah lo masih ada Kenzo kan?" celetuk Sekar bertanya.
"Iya"
"Wah anjir pas tuh, gue kangen banget sama dede gemes yang satu itu" heboh Nara.
Kania memutar bola matanya malas, "Katanya jangan berisik, gimana sih" decak nya malas.
"Ya elah sorry, refleks" Nara mengacungkan jari telunjuk dan tengah nya sehingga membentuk ✌🏻.
"Lagian ini kita ngapain sih di perpus" protes Nara.
"Kan nemenin Lesya sama Sekar Nar" di jawab Kania.
"Oh iya ya" telapak tangan nya menepuk kepalanya sendiri, "Ini kayaknya kita aja deh yang bego" lanjutnya lagi sambil menatap Kania.
"Dih, lo aja".
"Anjir lo".
"Nanti kita drakoran bareng gimana?" usul Lesya.
"Boleh tuh, ide bagus".
•~•~•~•~•~•~•
Kring Kring Kring
KAMU SEDANG MEMBACA
Become a parent's
Novela JuvenilSilahkan Follow dulu sebelum membaca... [Cerita ini murni pikiran saya sendiri, don't copy my story! Maaf jika ada kesamaan nama tokoh, ataupun kata-kata] • • • Cuaca malam yang dingin, seorang remaja laki-laki tidak sengaja mendengar suara tangisan...