Silahkan Follow dulu sebelum membaca...
[Cerita ini murni pikiran saya sendiri, don't copy my story! Maaf jika ada kesamaan nama tokoh, ataupun kata-kata]
•
•
•
Cuaca malam yang dingin, seorang remaja laki-laki tidak sengaja mendengar suara tangisan...
"Pokoknya lo harus jelasin sekarang juga!" tekan Nara.
Menghela napasnya sejenak, akhirnya mengalirlah cerita saat pertama kali Lesya bertemu dengan Delvin juga Kenzo, juga bagaimana awalnya Kenzo yang memanggil dirinya mama.
"OHH GITUU" seru Liam heboh, "Ga nyangka gue Vin sama lo" raut wajah nya ia buat kecewa.
"Bacot".
"Kok lo ga cerita dari awal si sya" ucap Kania.
"Iya, kita juga ga bakal mikir yang aneh-aneh kok, lo kayak ga kenal kita aja" jelas Nara, "Kita nerima Kenzo kok, pasti" lanjutnya.
Lesya jadi merasa tak enak dengan mereka, "Iya maaf ya gue baru cerita sekarang" kepala nya menunduk.
"Kita maafin kok, cuma kenapa lo ga cerita dari awal aja gitu".
"Gue ga tau harus jelasin nya gimana".
"Ya udah, intinya kalo ada apa-apa jangan sungkan buat cerita sama kita ya" nasihat Kania, "Lo berdua juga" tunjuk nya kepada Nara dan Sekar.
"LO JUGA" ucap ketiganya.
Seketika mata mereka saling melirik lalu setelahnya tertawa, "Haha iya iya" balas Kania, lalu setelahnya mereka berpelukan erat.
"Duh jadi terharu gue hiks" ujar lebay Liam, tangan nya terbuka lebar ingin ikut berpelukan.
Nevan yang melihat itu menepis tangan Liam cepat, "Ngapain lo".
Liam cengengesan, "peace" dua jarinya terangkat membentuk ✌🏻 tanda damai.
"Jadi lo mama nya Kenzo gitu ya?" tanya Nara.
"Ihh lucu deh, kayak anak lo berdua beneran" Kania jadi gemas sendiri dengan pasangan baru itu, "Ekhem dilihat-lihat juga lo berdua serasi" lanjutnya sambil berdehem.
Lesya yang mendengar itu hanya memutar bola matanya malah, sedangkan Delvin memasang wajahnya dengan datar.
