5. INTEROGASI

119 7 0
                                    

Hi i'm back guys setelah sekian lama aku tidak update hehehe

And yap akhirnya aku update lagi

Maaf juga baru up soalnya kemarin² tuh lagi males banget

Hope you enjoy (. ❛ ᴗ ❛.)

HAPPY READING <3

Sebelum menuju ke kasir Lesya bertanya kepada Delvin. "Eh, lo ga beli apa-apa gitu?" tanya nya.

"Ga" seperti biasa dijawab singkat oleh Delvin.

"Oke".

Mereka pun segera menuju kasir kembali karena tadi sempat tertunda akibat Lesya yang bertanya.

"Total nya jadi 236.000 aja bu" ucap kasir tersebut sambil tersenyum ramah.

Lesya yang mendengar itu pun melotot, bukan karena jumlah uang nya tetapi karena panggilan dari mbak kasir itu.

Anjir gue di panggil ibu-ibu! batin Lesya.

Delvin pun langsung mengeluarkan salah satu kartu nya dari dalam dompet yang ia bawa dan diberikan kepada mbak kasir tersebut.

Sambil menerima kartu yang di berikan Delvin mbak itu berkata. "Cantik ya pak istri nya" ucapnya sambil tersenyum ramah.

Istri apaan si anjir ga jelas lo mbak batin Lesya kembali berseru.

Sedangkan Delvin hanya diam tidak menggubris sama sekali ucapan mbak itu, setelah selesai mbak kasir itu segera memberikan kartu kepada pemiliknya kembali.

"Selamat berkunjung kembali ya pak, bu" kata mbak itu.

Sesampainya di luar supermarket Lesya tiba-tiba berucap. "Gila masa gue di panggil ibu-ibu si" jengkel Lesya yang sedari tadi menahan nya saat di dalam supermarket.

"Emang muka gue keliatan setua itu ya?" gumamnya kesal. "Tadi juga apaan istri-istri? ewhh ga banget kali".

Kenzo yang melihat mulut Lesya bergerak cepat itu tertawa. "Xixixi tu bil mama" sambil menunjuk bibir Lesya.

"Eh tadi juga bayar nya pake uang lo ya?" ingat Lesya saat tadi membayar pakai uang Delvin.

"Hm".

"Nanti gue gantiin uang nya kalo sampe rumah"

"Ga usah".

"Tapi kan itu ada belanjaan punya gue"

"Gpp"

"Kalo gitu nih, kalo kurang nanti sisanya di rumah" ucap Lesya sambil mengeluarkan uang yang diberi mama nya tadi.

"Ga usah, cepet naik" jawab Delvin yang menolak uang itu.

"Kalo gitu makasih" kata Lesya sambil tersenyum.

"Hm".

Setelah memastikan Lesya duduk dengan nyaman, Delvin pun menyalakan motornya dan segera pergi menuju rumah Lesya yang di arahkan oleh Lesya sendiri.

Di perjalan Lesya dibuat gelisah dengan pikiran dan hatinya sendiri ia bingung bagaimana cara menjelaskan kejadian ini yang secara tiba-tiba.

Bagaimana jika nanti mama nya mengira bahwa sebenarnya selama ini Lesya punya anak, tapi kalo dipikir-pikir gak mungkin juga sih kan Lesya tidak hamil.

Become a parent'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang