04. mulainya menjadi teman

97 16 5
                                    

Mi Do terbangun karena kejutan suara berisik di bawah kamarnya. Sebenarnya hal ini adalah hal yang biasa terjadi sejak sang Kakak menyatakan mau membuka usaha toko lauk di bawah rumah mereka. Tapi rasanya kali ini sang Kakak lebih berisik dibanding biasanya. Mi Do tatap jam di meja kamarnya, jam 6 pagi. Tumben.

Mi Do duduk sebentar di kasurnya sebelum memutuskan untuk mandi dan bersiap untuk ke kampus. Hari ini dia ada jadwal bimbingan tugas akhir dan setelahnya dia harus bertemu dengan kegiatan aktivisnya di luar kuliah. Dia memiliki satu organisasi yang merupakan warisan agar dia tetap melanjutkan kegiatan tersebut.

Maka, hari ini dia cukup sibuk. Mi Do bercermin mencatok rambutnya yang semakin panjang baginya. Teleponnya berdering. Ja Sung meneleponnya.

"Mi Do aku di depan tokomu."

Mi Do mengerjap terkejut. "Hah? Mau apa?"

"Kau bilang ada bimbingan sekarang, jadi aku jemput saja. Lagipula aku belum sarapan."

"Terus?" Perempuan itu terburu merapikan alat catok rambutnya. "Kalau mau sarapan jangan di toko Kakakku."

"Aish, cepatlah. Kakakmu melotot ke arahku ini!"

Mi Do tertawa dibuatnya. Setelah mematikan teleponnya, perempuan itu mengambil tas dan sedikit berlari ke bawah. Dimana Ja Sung sahabatnya itu sudah dihadapkan dengan tatapan maut Kyuhyun yang padahal sudah mengenal Ja Sung sejak lama, namun pria itu terlalu keras dalam menjaganya.

Si perempuan dapat melihat tatapan lega dari mata Ja Sung yang cenderung cokelat.

"Kakak, aku berangkat dengan Ja sung ya."

Kyuhyun melirik Adiknya itu dan kembali pada si pria yang seusia dengan Adiknya, tapi tatapannya masih setajam 10 menit lalu saat Ja Sung berkata mau menjemput Mi Do.

Perhatian Mi Do terputus. "Kakak sedang masak apa?"

"Haejangguk."

Sumber : Google

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sumber : Google

Mi Do mengernyit. "Haejangguk? Untuk siapa? Kakak mabuk atau Kak Heechul?"

Kyuhyun menggeleng dengan tatapan teduh untuk Adiknya. "Bukan. Untuk orang lain."

"Tumben sekali. Kalau begitu aku pergi ya, Kak."

"Yak, Cho Mi Do!"

Mendadak Kyuhyun berteriak keras sekali, Mi Do dan Ja Sung kompak terdiam lagi.

Kyuhyun menunjuk sup buatannya dengan wajah agak merona. "Itu."

Mi Do semakin tak paham. "Itu apa?"

"Itu." tunjuknya lebih dekat pada mangkuk dari keramik cokelat.

"Kak, aku tidak habis mabuk. Dan lagi kenapa musim panas aku harus makan haejangguk?"

Ja Sung menyenggol bahu Mi Do. "Dia minta kau membawanya."

Kyuhyun menjetikan jarinya karena Ja Sung paham apa yang dia maksud.

Amin Paling Serius [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang