12. aku tidak punya alasan 'tuk pergi

74 16 1
                                    

Wajah Kyuhyun berubah.

Bisa Juhyun lihat malam itu mata Kyuhyun sedikit bergerak, entah karena terkejut atau mungkin jijik kepadanya. Tetapi tubuh pria itu tidak bergerak untuk menjauh, masih tetap berada satu langkah dari Juhyun dan tangannya menyampirkan anak rambut perempuan itu.

"Di dalam tubuhku ini ada ketidaksempurnaan itu. Aku tidak akan bisa mengandung dan melahirkan."

Kyuhyun masih tetap diam. Juhyun gemas, pada sikap Kyuhyun yang terkadang tidak dapat dia prediksi. Apakah Kyuhyun suka? Apa Kyuhyun tidak suka? Apa Kyuhyun akan meninggalkannya? Atau apa Kyuhyun berpikir bahwa dia memang perempuan yang menjijikan?

"Kyuhyun."

"Hm?"

"Katakan sesuatu." Juhyun bersungut.

Kyuhyun menarik sudut bibirnya kecil. "Sejak kapan?"

Juhyun memilih untuk duduk di salah satu bangku taman yang kosong, malam masih panjang, dengan langit yang terlihat masih cerah di atas sana. Kyuhyun mengikuti Juhyun untuk duduk di sebelahnya.

"Sejak aku tidak kunjung mengalami menstruasi seperti perempuan lain di umur 15 tahun. Ibu khawatir kalau mungkin putrinya ini terkena penyakit atau apa pun itu, nyatanya lebih menyeramkan." Juhyun isi kekosongan dengan tawa kecilnya. "Putrinya dinyatakan tidak memiliki rahim."

Kyuhyun tidak bisa lagi bersuara, hanya membiarkan tatapannya penuh oleh Juhyun seorang.

"Sejak hari itu duniaku hancur. Bayanganku menikah dan memiliki kehidupan yang bahagia pudar. Aku tidak akan pernah bisa menjadi seorang ibu."

Keduanya saling tatap. Juhyun baca makna tatapan Kyuhyun sekarang, lembut dan sendu.

"Kau malu, Kyuhyun? Mempunyai kekasih cacat sepertiku?"

"Pasti berat bagimu."

Juhyun mengerutkan dahinya. Kyuhyun menghela pendek.

"Pasti berat bagimu menerima semua ini. Kau hebat, Juhyun."

"Kau akan meninggalkanku?"

"Karena ceritamu barusan?"

Juhyun mengangguk takut. Tidak siap dengan jawaban yang akan Kyuhyun berikan padanya.

"Aku tidak punya alasan untuk pergi."

Juhyun tertegun.

Kyuhyun bergerak mengusik anak rambutnya, menyingkirkan dan mengusap-usap dahinya.

"Tapi aku tidak akan bisa mengandung. Kyuhyun, aku cacat."

"Semua orang punya ketidaksempurnaan." Kyuhyun tersenyum kecil. "Kalau kau tidak bisa menjadi ibu dari anak yang kau lahirkan, maka kau bisa menjadi ibu dari banyak anak di dunia ini. Mereka akan senang memiliki ibu sepertimu."

"Kau sungguh tidak jijik padaku, Kyuhyun?"

"Apa kau jijik padaku, Juhyun?"

Juhyun menggeleng. "Kenapa aku harus jijik padamu, Kyuhyun?"

Kyuhyun masih tersenyum. "Aku juga tidak setegar itu. Aku adalah anak yang lahir tanpa seorang ayah. Kau masih mau bersamaku?"

[{}]

Seluruh cerita keduanya tidak sesempurna itu memang. Kyuhyun mencari tahu apa penyakit yang Juhyun katakan. MRKH. Mayer Rokitansky Kuster Hauser Syndrome. Sebuah sindrom yang ditandai kecacatan pada organ reproduksi perempuan. Di dunia tercatat hanya 1 dari 5.000 wanita di dunia yang mengidap sindrom ini. Artinya Juhyun istimewa, dengan kekurangannya.

Amin Paling Serius [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang