27. ayah dan ibu

105 15 2
                                    

"Kak Maria!"

Semua mata menoleh melihat anak-anak menangis sembari beranjak naik ke atas ranjang perempuan itu. Perempuan yang terduduk di ranjang dengan beberapa perban membalut tubuhnya. Maria sampai kehilangan kata-kata melihat anak panti menjenguknya hari ini. Dia senang.

"Kalian kemari dengan siapa?"

"Kak Ja Sung!"

Dia lihat Ja Sung masuk lebih terlambat, membawa bingkisan makanan. Bibir Maria mengulum senyuman tipis.

"Repot sekali, aku besok sudah pulang."

"Anak-anak merindukan Kakaknya."

Maria tatap anak panti lagi. "Kalian sungguh merindukan aku?"

"Iya! Kita semua kangen sekali!!"

Maria tertawa.

"Kakak! Di rumah baru seru loh. Ada piano. Kata Bibi Jung Ah, pianonya boleh dipakai. Kak Maria kan pintar main piano."

"Amy, ingat ternyata. Sudah lama Kakak tidak main piano. Rasanya tidak sabar."

"Kakak, besok sudah pulang?"

"Iya. Gimana? Kalian tidak telat makan?"

"Tidak!"

"Rajin belajar?"

"Iya!"

Senyuman Maria makin terukir lebar.

"Oh, kau datang?" seseorang bergabung selepas dari kamar mandi. Heechul muncul usai selesai membilas rambutnya, dia keramas.

Ja Sung menoleh. "Aku bawakan makanan dari Kak Kyuhyun."

"Oh dia ingat sahabatnya ternyata."

"Dia senang Kak Heechul mau kemari sesekali menjaga Kak Maria."

"Aku membantu kalian. Aku tidak jago mengurus anak, jadi aku memilih kemari." Heechul tatap Maria yang sekilas mengulum senyum padanya.

"Jadi, tempat baru panti bagaimana?"

Ja Sung baru ingat. "Ah, sudah dapat tapi sepertinya akan sulit, Kak."

"Butuh bantuan? Lawyers keluargaku bisa bantu."

"Bukan. Ibu meminta anak-anak tetap di rumah yang sekarang. Dekat dengan pusat kota dan dekat dengan rumah Ibu."

Heechul tidak tahu kalau wanita segalak Jung Ah menyukai anak-anak ternyata. Lagipula kalau dia tidak suka anak-anak, tidak mungkin sampai dapat bocah tengik ini.

"Kalau memang itu yang terbaik, lakukan saja. Toh, Ibumu jadi tidak kesepian."

"Iya, tapi harus direnovasi."

"Rumahnya kenapa?" tanya Maria menimpali.

Ja Sung berbalik menatap perempuan itu. "Rumah itu dulunya digunakan aku dan keluarga sewaktu Ayah masih ada. Jadi beberapa bagian tidak aman untuk anak-anak kecil. Masih banyak kaca dan sebagainya. Aku berencana merenovasi."

"Kalau renovasinya lama, bawa saja ke tempatku. Ada tempat singgah cukup luas," balas Heechul.

"Iya, semoga renovasinya tidak lama. Kasian anak-anak dipindah sana sini."

"Mereka akan senang, serasa liburan."

Ada selagu tawa setelahnya. Maria yang sejak tadi tertawa baru teringat sesuatu.

"Kanta—bagaimana dengannya?"

Ja Sung menjawab, "Aman. Dia sudah boleh pulang. Menginap di rumah Kyuhyun dan Juhyun."

Amin Paling Serius [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang