23. jadi..apa jawabanmu?

86 14 1
                                    

"Ini harus banget aku yang jaga toko?"

Kyuhyun menolehkan kepalanya mendengar gumaman sebal dari arah kasir toko. Heechul dan apron setianya menatap Kyuhyun dengan tatapan tajam ingin memakan pria itu sekarang juga.

"Terus?"

"Aku juga mau ikut, Kyuhyun!"

"Aku mau ke pernikahan temannya Juhyun. Kau tidak kenal."

"Tapi aku bosan kalau sendirian jaga toko," ucap Heechul bernada sedih. Sedih membayangkan hari ini dia akan sendirian di toko, ketika dua pemilik sahnya malah berkencan.

Mi Do baru saja pamit setelah Ja Sung datang menjemput, dari yang Heechul dengar Ja Sung mengajak Mi Do ke pameran fotografi teman kuliah mereka dulu sekalian makan malam bersama nantinya. Itu seharian. Lalu, Kyuhyun dengan jas biru dongker tanpa dasi, dan Juhyun yang masih bercermin juga akan pergi seharian.

"Kami hanya ke pernikahan sebentar, Heechul. Mau menitip sesuatu? Setelah dari pernikahan, aku dan Kyuhyun mau mampir ke swalayan."

"Kalian jadi masak bersama?"

Juhyun mengangguk semangat. Heechul makin sebal mendengarnya, wajahnya ditekuk membayangkan betapa manis hari ini akan dilalui pasangan itu. Sedangkan dirinya, jatuh cinta saja merepotkan. Bagaimana bisa dia ditolak oleh wanita muda karyawan paruh waktu di toko bunga. Katanya dia tidak mau pacaran.

Padahal sudah lama sekali Heechul tidak rasakan dadanya berdesir melihat kecantikan dan keanggunan seorang perempuan. Tapi belum kelar dia berperang, dia sudah ditolak.

"Ada perempuan lain."

"Siapa? Kalau kau jawab loli-loliku, kupukul kepalamu, Kyuhyun!"

Kyuhyun setengah tertawa melihat amarah itu. Siapa suruh terlalu anime?

Heechul menarik napas. "Aku titip cokelat batang."

Juhyun mengernyit. "Cokelat?"

"Oh, aku sedang sedih, Juhyun. Katanya cokelat bisa menyembuhkan kesedihan."

"Jangan sedih, Hee. Kau bisa ikut masak bareng nanti."

Kyuhyun yang sedang mengancingkan lengan kemejanya itu lantas membelak. "Tidak!"

Heechul dan Juhyun menatapnya.

"Tidak boleh."

Heechul berdecak. "Siapa juga yang mau ganggu kegiatan masak kalian? Ogah! Jangan pulang terlalu lama, Kyuhyun! Aku mau ke sauna malam ini."

"Iya."

"Jangan iya iya saja. Cokelat batangku jangan lupa, oh sama sekalian keripik pedas deh."

Juhyun menatap Kyuhyun bingung.

"Jadi, Heechul benar ditolak?" tanya Juhyun setelah mereka berada di mobil menuju gedung pernikahan Suji dan Beom.

Kyuhyun menyetir dengan tenang, masih sore, harusnya jalanan belum terlalu macet. "Iya."

"Kenapa? Perempuan itu sudah punya pacar?"

"Katanya tidak mau pacaran."

Juhyun merengut sedih membayangkan wajah Heechul ditolak. Padahal hari itu saat Heechul cerita dia antar pesanan ke toko bunga, dan disambut oleh si karyawan paruh waktu begitu ceria. Mereka bahkan menghabiskan waktu 30 menit untuk mengobrol, dan Heechul bilang kalau perempuan itu tidak tampak terbebani oleh obrolan mereka.

Padahal Juhyun kira, dia akan melihat Heechul berkencan dengan perempuan itu. Juhyun tahu, dia memang cantik dan anggun. Tapi setahunya, perempuan itu masih sangat muda. Mungkin seusia Mi Do. Wajahnya mungil dan senyumnya begitu anggun. Bahkan Juhyun iri melihat kecantikannya.

Amin Paling Serius [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang