22. daftar panjang calon pengantin

79 14 1
                                    

Suji membuka keran airnya. Mencuci tangan. Sekaligus memeriksa riasannya setelah dia masuk rumah hantu tadi. Masih bagus. Lututnya masih lemas sekali setelah dari sana, hantunya makin beragam, dan terlalu banyak jumpscare.

Juhyun selesai buang air kecil, dia ikut bercemin di sebelah Suji. Memeriksa riasan dan re-apply bedak lagi di pipinya, juga lipstick untuk bibir. Pucat sekali.

"Kau marah?"

Juhyun enggan menjawab.

"Maaf." Suji berbisik.

Juhyun menoleh.

"Aku juga ketakutan di dalam tadi, seram sekali."

"Katanya tidak."

Suji terkekeh. "Itu jumawa dulu. Tapi, kulihat kau dan Kyuhyun keluar dari sana malah semakin lengket."

"Ya masa merenggang."

"Kau mencintai dia?"

Juhyun berdecak. "Dia kekasihku, Suji."

Suji menahan senyum, jawaban mereka sama.

"Lalu, kapan kalian menyusul aku?"

Juhyun berhenti menyapukan bedak di pipi. Menatap Suji dari pantulan cermin. "Apa aku bisa?"

Suji membalas tatapan Juhyun. "Kyuhyun sudah tahu rahasiamu."

"Justru karena dia sudah tahu, Suji. Dia tidak akan berpikir kami harus melangkah ke sana. Pria mana yang mau menghabiskan waktu dengan perempuan yang tidak bisa memberikannya keturunan?" Juhyun tersenyum sendu. "Aku sudah bahagia bersama Kyuhyun sekarang. Setidaknya aku sudah pernah merasakan indahnya jatuh cinta, meski nanti dia akan melepaskanku."

Suji terdiam. Juhyun selesai merias wajahnya, dan memutuskan keluar dari toilet lebih dulu. Suji merenung. Tidak. Semua bayangan Juhyun adalah salah.

"Aku tidak memiliki alasan untuk meninggalkan Juhyun."

Kalau semua ucapan Juhyun benar, maka seharusnya Kyuhyun tidak pernah bilang begitu padanya. Suji keluar dari toilet setelah itu, langkahnya terpaku melihat bagaimana Kyuhyun menyimak seluruh omongan Juhyun padanya. Kyuhyun tidak banyak berekspresi atau menjawab, tapi mata pria itu selalu penuh pada Juhyun.

Tidak benar. Kyuhyun pasti mau menikah.

"Juhyun!"

Perempuan itu menoleh melihat Suji mendekatinya. Dia kira sudah selesai bridal shower hari ini.

"Kau mau temani aku ke salon?"

"Hari ini?"

"Tidak. Lusa. Kau bisa?"

Juhyun melirik Kyuhyun yang hanya mengedikan bahu. "Untuk apa?"

Suji berdecak. "Aku ini calon pengantin, Juhyun. Aku harus perawatan, aku mau potong rambut juga."

"Kenapa? Rambutmu bagus."

Suji mengikalkan ujung rambutnya. "Mau ganti suasana saja. Beom juga sudah setuju. Kau harus temani aku."

"Baiklah."

"Ini akan jadi bridal shower bagian 2!"

Juhyun menghela pasrah.

[{}]

Dia tahu persiapan menikah bukan hanya gaun, cincin, dan sebuah altar. Namun lebih dari pada itu, memilih wedding organizer, mengunjungi banyak salon untuk melihat hasil riasan mereka, belum lagi mencari gedung yang siap sedia untuk hari pernikahan. Juhyun tahu menjadi pengantin itu berat, jangankan mempersiapkan pernikahan, menjalani kehidupan setelah menikah juga sama beratnya.

Amin Paling Serius [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang