20. menyelesaikan apa yang harus selesai

75 15 1
                                    

Kyuhyun hampir meregut banyak nyawa malam ini. Di dalam pikirannya hanyalah sampai dengan cepat di rumah sakit sebelum malam-malam mengerikan itu kembali dia rasakan. Kyuhyun tidak ingin menyesal untuk kali kedua.

Juhyun berusaha menenangkan perasaan kekasihnya yang kepalang gila usai menerima telepon jika Mi Do masuk rumah sakit dan harus menjalani operasi secepatnya. Siapa pun paham bagaimana perasaan Kyuhyun malam ini, hampir tengah malam ketika Kyuhyun harus menerima kabar jika Adik kesayangannya terbaring sekarang.

Mobil toko membelah jalanan yang mulai sepi di jam 10 malam ini, kecepatannya cepat karena di kepala Kyuhyun hanya mau melihat Adiknya. Meski dokter mengatakan kalau kondisi vital Mi Do baik-baik saja, tapi mendengar robekan pada perutnya membuat Kyuhyun tidak lagi berpikir jernih.

Kyuhyun berlari sekuat yang dia bisa, bertanya pada perawat penjaga yang baru saja kembali dari ranjang pasiennya. Kyuhyun datang bersama Juhyun dan Heechul yang memang harus datang mencegah jika saja Kyuhyun bisa gila membunuh siapa pun sekarang.

Karena bukan hanya ucapan dokter yang mengatakan jika Mi Do terbaring di rumah sakit, melainkan orang ini. Yang duduk memegang tangan Adiknya dan begitu berani menampakkan diri. Kyuhyun hilang akal.

Satu pukulan terjatuh di lantai IGD. Juhyun memekik. Heechul berusaha memeluk Kyuhyun menghentikan pukulan bertubi-tubi yang pria itu lakukan.

"Ini semua karenamu! Kau yang membuatnya terluka kan?!" Kyuhyun menarik kerah baju Taekhyun yang lusuh dan penuh darah. Makin besar rasa suram itu Kyuhyun ingat, bagaimana Taekhyun ditemukan polisi dengan pakaian penuh darah Ibu. "Kau bajingan!"

"Kyuhyun! Berhenti! Ini rumah sakit!"

Juhyun menghalangi lengan Kyuhyun yang mungkin akan membuat Taekhyun pingsan saat itu. "Kyuhyun, dengarkan aku! Aku mohon tenangkan dirimu. Kau bisa masuk penjara karena ini. Kyuhyun!"

Kyuhyun menarik napas dalam-dalam, dadanya naik turun merasakan emosi. Telinganya tuli sejenak, berdenging, dia hanya tahu kalau dia mendapatkan peringatan dari keamanan rumah sakit. Tangan Kyuhyun digenggam Juhyun erat. Seakan perempuan itu menahan jika dia kembali menggila.

Taekhyun berdiri bergeming pada posisinya, memperhatikan Kyuhyun yang mendekati ranjang Mi Do dan terisak. Memeluk Mi Do yang masih memejamkan mata.

"Dokter bilang robekan pada perutnya harus segera di operasi, terlalu dalam, Mi Do sudah banyak kehilangan darah. Kyuhyun, kau urus dulu administrasinya. Kita harus bertindak cepat demi Mi Do," Juhyun berucap lembut mengusap bahu Kyuhyun pelan. Sapuan pelan yang mengurai kabut di kepala si pria.

Kyuhyun mengangguk lemah, menjauhi ranjang dan mendekati resepsionis yang berjaga di sana. Semuanya kembali senyap. Juhyun pandangi Taekhyun yang menatap dengan tatapan tak terbaca. Juhyun tidak bisa membaca pikiran pria tua di sana, terlebih setelah dia tahu pria ini yang membunuh Ibunya Kyuhyun, sudah jelas pandangan Juhyun tidak lagi bisa sama. Bagaimana pun, Taekhyun yang menghubungi Kyuhyun kalau Mi Do ada di rumah sakit menimbulkan beribu pertanyaan. Bagaimana bisa pria ini ada di sana?

Heechul berinisiatif menawarkan pengobatan pada Taekhyun yang ditolak halus. Tapi Heechul memaksa, membiarkan suasana diam sejenak, Heechul menarik Taekhyun menjauhi jarak pandangnya pada Mi Do saat ini. Juhyun duduk memegangi tangan Mi Do.

[{}]

Dingin. Tenang.

Tidak ada suara di lorong panjang rumah sakit yang berbuntu ruangan tertutup dan hanya bisa dilalui para staf kesehatan saja. Kyuhyun menutup wajahnya dengan kedua tangan, gugup saat Mi Do sudah dibawa dokter masuk ruang operasi. Juhyun setia di sebelah Kyuhyun, setelah menghubungi Jingook kalau dia akan menginap di rumah sakit, perempuan itu kembali pada posisinya.

Amin Paling Serius [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang