03. kau sungguh tidak ingat aku?

99 15 6
                                    

Berminggu-minggu Kyuhyun selalu melihat Juhyun di sekitarnya. Entah sekadar membeli sarapan di tokonya ataukah tengah menjemur pakaian di atas. Perempuan itu juga selalu berusaha bersikap ramah padanya. Beberapa kali memberikan makanan lebih pada Mi Do jika malam dia tengah memasak. Mi Do nampak puas dengan masakan perempuan itu, bahkan berseloroh.

"Sepertinya Kakak punya penggemar."

Kyuhyun memutar bola mata setengah jengah mendengar segala candaan Mi Do tentang Juhyun yang memang terlihat seakan berusaha mendekatinya. Entah mengambil keuntungan ataukah berniat jahat.

Tapi Mi Do bilang kalau itu namanya 'pendekatan'.

"Untuk apa? Jurus marketing?"

Mi Do yang tengah menyusun lauk dibuat hampir melempar seluruh nampan tersebut. Kakaknya ini terlalu dungu.

"Hei, Cho Mi Do, jangan terlalu dekat dengan tetangga sebelah itu."

"Kakak! Kau ini menyebalkan. Apa salahnya Kak Juhyun bersikap baik?"

"Tidak salah." Kyuhyun membawa lap dan melemparnya ke arah Mi Do. "Tapi sekarang rawan pencurian dan hipnotis. Kalau kau jadi korbannya itu karena terlalu mudah percaya."

"Astaga, Kakak!"

Kyuhyun mengacuhkan Adiknya itu dan memilih sibuk kembali ke dapur. Mi Do tidak habis pikir akan sikap dan jalan akal sehat Kakaknya, pria 30 tahun tapi terkadang sikapnya lebih bocah dibanding dia.

Pintu toko dibuka secara keras membuat bunyi yang nyaring.

"Halo, Kawanku!"

Suara yang khas. Mi Do berbinar-binar.

"Kak Hee!"

Perempuan itu berlari memeluk seorang pria berwajah cantik dengan pakaian khas daerah pesisir. Sehabis pelisiran di pantai, maklum saja. Baju kuning hijau, celana biru cerah seperti awan. Pendek hanya selutut dan tidak lupa topi rajutan yang lebarnya Kyuhyun rasa cukup memayungi 3 orang.

"Halo, Adikku yang cantik!"

Mi Do tertawa renyah. "Liburanmu menyenangkan?"

Heechul melepaskan kacamata hitamnya. "Tentu saja, Sayangku. Aku berjemur di bawah sinar matahari, memakai celana renang, dikelilingi semua wanita cantik berbikini!"

Dia dan Mi Do heboh sendiri. Kyuhyun menghela panjang.

"Kau masih ingat pulang rupanya."

Heechul menatap Kyuhyun dengan senyum menggoda. "Ayolah, Saudaraku jangan marah begitu. Aku hanya izin-"

"3 minggu." Kyuhyun bersilang tangan di dada. "Kau izin seminggu dan menghilang sisanya. Kukira kau mati dimakan semua wanita itu."

Heechul berikan tas berisi hadiah pada Mi Do dan mendekati Kyuhyun. "Kau marah? Aku minta maaf."

"Berhenti mendekat. Kau bau matahari!"

"Sungguh? Apa kulitku sudah cokelat seperti artis Hollywood?"

Kyuhyun semakin benci fakta bahwa dia dan Heechul sudah bersahabat sejak SMP. Satu-satunya jenis manusia terlangka di hidup Kyuhyun yang betah dan bertahan sejauh ini bersamanya. Terkadang membantunya berjualan di toko lauk, terkadang Heechul punya kesibukan lain. Sebagai makelar tanah.

Walau gila, Heechul itu anak tunggal kaya raya.

"Tenang, Kawan. Aku bawakan kau celana renang terbaru, kali ini sungguh luar biasa! Bergambar zebra!"

Kyuhyun hampir memaki melihat bagaimana Heechul dengan mudah menunjukkan celana ketat pendek yang bahkan Kyuhyun yakin itu akan mengekspos seluruh pahanya. Heechul memaksa Kyuhyun memakai.

Amin Paling Serius [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang