6. Hangover

554 67 7
                                    

Mulut Jisoo yang semula sedikit terbuka sebab terlelap dalam nikmatnya tidur sekarang menutup karena mulai terganggu oleh suara rusuh dari arah ruang ganti.

"Huekkk! Hueekkk!"

Kelopak Jisoo seketika terbuka. Dia segera terduduk. Suara itu masih berlanjut. Asalnya memang dari arah ruang ganti, Jisoo yakin tempat tepatnya adalah di kamar mandi, karena di sampingnya sudah tidak ada Jennie.

Jennie duduk di depan closet. Jisoo memegangi rambut Jennie ke belakang dengan telaten.

"Makanya kalau dinasehati itu yang nurut. Padahal kau sudah tau kalau hasilnya akan seperti ini. Kalau kau coba-coba seperti ini lagi, aku tidak akan peduli meski kau muntah sampai sekarat."

Jennie mengelap bibir dengan tangannya, lalu menatap Jisoo dengan garang. "Kasar sekali, jahat sekali! Kau pasti akan menangis jika itu sampai terjadi."

Jisoo mendengus terlampau kesal dengan keliaran Jennie. "Pegangi sendiri rambutmu. Akan kubuatkan sup."

"Kimchi jjigae buatanmu, yang pedas, harus kau sendiri yang membuatnya. Dan aku tidak mau makan di meja makan, bawakan ke sini."

"Cerewet." Jisoo keluar dari sana, memakai sweater-nya, lalu menuju dapur untuk membuat sup sesuai permintaan Jennie.

Begitu sampai di dapur, Jisoo disambut oleh senyum lembut Dara.

"Ada yang kau butuhkan, Jisoo-ya?"

"Aku mau membuat kimchi jjigae untuk Jennie. Kadang dia memang suka pilih-pilih makanan," ucap Jisoo dengan nada agak mengeluh.

Dara memandang Jisoo penuh arti. Mungkin saja ada sesuatu dibalik diri Jisoo yang kelihatannya sederhana, selalu terbuka, dan ramah pada orang lain. Dara takut Jisoo menyembunyikan sesuatu yang bisa menekan diri Jisoo sendiri dari kebebasan berekspresi, misalnya mungkin saja ada sedikit keluhan yang tertahan dalam diri Jisoo terkait dengan kehadiran Dara, Chaeyoung, dan Lisa.

Dara memegang lengan Jisoo yang mulai sibuk menyiapkan bahan-bahan.

"Aauu."

Memang tidak keras, tapi Dara bisa dengar jelas kalau Jisoo baru saja mengaduh.

"Apa lenganmu terluka?" Dara hendak menyingkap lengan sweater Jisoo, namun Jisoo segera menarik lengannya.

"I-iya, Eomma. Kemarin aku jatuh di kamar mandi, jadi lenganku agak memar."

"Kau harus lebih berhati-hati lain kali."

"Iya, Eomma. Apa masih ada sisa kimchi?"

Dara mengambil sebuah kotak berisi kimchi dan memberikannya pada Jisoo. "Mau Eomma ambilkan yang lain? Atau kau mungkin ingin makan sesuatu untuk sarapan?"

"Terima kasih, Eomma. Aku akan makan apa saja yang ada."

Jisoo mulai memasak. Dia bukan gadis yang sangat pandai memasak sehingga Jennie begitu menuntut Jisoo sendiri yang membuat kimchi jjigae untuknya. Jisoo bisa membuat kimchi jjigae ini juga hanya karena ini sup kesukaannya.

Setelah selesai, Jisoo hendak menaruh sup itu ke sebuah mangkuk. Dara juga tinggal menyajikan makanan di sana.

Jeewon memperhatikan mereka dari jauh.

"Jisoo-ya, biar Eomma saja yang menyelesaikannya. Kau panggil adik-adikmu untuk sarapan."

"Eomma, Jennie sedang tidak enak badan, aku akan membawakan makanannya ke kamar."

"Kita akan sarapan bersama. Suruh Jennie turun ke bawah."

Jisoo agak terkejut mendengar suara bariton itu. "Tapi ... Jennie sedang sakit Appa, jadi ...."

TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang