JENSEN berada di kamar mandi. Menikmati air panas yang mengguyur seluruh tubuhnya sambil memejamkan mata. Ia terdiam, memikirkan lagi apa yang telah ia lakukan bersama Natanio Jeremy.
Sudah bertahun-tahun, dia tidak melakukan hal semacam ini. Cinta satu malam bukan untuknya. Apalagi dengan seorang lelaki. Ia merasa seperti kehilangan dirinya sendiri. Ia tidak menyukai hubungan singkat. Hanya bertemu sekali lalu pergi. Ia tidak punya waktu untuk hal-hal seperti ini. Baginya, berganti-ganti pasangan sungguh melelahkan. Terutama bila ia sudah sedikit merasa nyaman.
Jensen adalah orang yang sibuk. Baginya waktu adalah uang. Semenit saja begitu berharga. Ia tidak punya waktu untuk bermain-main dengan hal-hal remeh seperti cinta satu malam. Yang ia butuhkan adalah pendamping yang selalu ada. Meski ia sendiri dikenal sebagai lelaki yang suka berganti-ganti pasangan, tapi paling tidak rekor tercepat ia menjalin hubungan adalah satu tahun. Dan satu malam berbeda dengan satu tahun. Satu malam baginya justru membuang-buang waktu karena perasaan fana yang ia rasakan. Terlalu singkat dan semu.
"What did I do? Stupid Jensen," makinya pada diri sendiri. Tapi apalah, ia sudah terlanjur bersama Jemy untuk malam ini. Dan tak ingin munafik, ia menikmatinya. Tak perlu menipu diri sendiri. Tak ada gunanya pula.
Jensen pun keluar mengenakan jubah mandi hitam. Ia berjalan sembari mengeringkan rambut dengan handuk. Keadaan kamarnya berantakan. Bajunya bercampur dengan milik Jemy. Tersebar di seluruh ruangan. Ia edarkan pandangan ke seluruh kamar. Barang-barang berserakan di sofa dan lantai. Matanya tertuju pada kalung Jemy yang terjatuh di lantai. Ia pungut benda itu lalu mengamatinya sesaat sebelum menatap seorang pemuda yang ada di atas kasur.
Jemy yang sedang tengkurap tidur dengan pulas. Masih dalam keadaan telanjang berselimutkan duvet tebal. Jensen meletakkan kalung itu di atas nakas, terdiam cukup lama menatap pemuda yang terlelap sebelum akhirnya berjalan pergi. Keluar kamar menuju meja kerja dan kembali membuka laptopnya. Menenggelamkan diri dengan laporan-laporan dan perencanaan kerja.
—
"Udah gue perkirain, SHI pasti bakal ngelawan. Pak Tua itu pasti nggak akan mau ngelepasin kendali perusahaannya gitu aja," kata Jensen, berbicara dengan Eric di telepon.
Matahari sudah muncul dari peraduan. Saat ini pukul 07:00 pagi. Jensen meski hanya sempat tidur sebentar tapi ia bisa bangun tepat pada pukul 06:00. Bahkan masih sepagi itu, ia sudah rapi dengan kemeja putih bersih dan rambut yang tertata apik.
Seorang pegawai hotel berseragam rapi sedang menata meja makan dengan berbagai menu sarapan.
"Silakan tanda tangan di sini, Tuan Lynx," kata pegawai itu setelah selesai. Jensen mengangguk lalu membubuhkan tanda tangannya pada kertas tagihan.
Di sisi lain Kota J, Eric juga sedang menikmati sarapan di kediaman mewah miliknya. Ia sibuk berbicara dengan Jensen melalui earbud yang terpasang sebelah, sementara kedua tangannya bergerak lincah memotong-motong sosis dan telur mata sapi.
"Mr. Seo pengen ketemu. Berdua sama elo."
"Oke. Gue bisa malem ini. Lo atur aja," balas Jensen di ujung sambungan. Eric memasukkan sosis ke dalam mulut. Tak berapa lama ia menyahuti. "Oke. Tapi gue saranin jangan pergi sendiri. No. Na-uh. You know, he's a feisty old guy. Kalau elo salah ngomong dikit aja, kita bisa dituntut," tolaknya.
"Mhn, nggak ada jaminan juga dia bakal langsung setuju sama tawaran gue. Tapi, karena itulah gue semangat buat dapetin perusahaan ini," kata Jensen terdengar senang.
"Jangan pergi sendiri. Cari orang buat nemenin lo, oke?" Eric menghela napas. Jensen selalu saja berhasil membuat dia merasa cemas. Ia selalu ingin mengendalikan sepupunya, namun layaknya singa liar, lelaki itu sulit sekali ditaklukan atau dihentikan bila sudah menyukai sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCARLET | NOMIN [END]
Fanfiction"Lima puluh juta, enam hari. Dan setelah ini selesai, aku akan melepasmu pergi." - Jensen Lynx, CEO dan pebisnis sukses yang gila kerja mengajak Natanio Jeremy untuk tinggal bersamanya selama seminggu di sebuah penthouse hotel termewah. Pada awalnya...