Chapter 3

87 28 4
                                        

~Happy Reading~

Sesampainya Alyna dikelas, ia langsung duduk di kursinya. Savila yang melihat Alyna kembali dengan wajah ditekuk langsung bertanya, "kenapa lo? Tadi ketemu Erfan nya?"

"Ya."

"Kenapa sih?" Tanya Savila.

"Gue kit hati banget sama Erfan."

"Lah emang kenapa dia?"

"Gue liat dia lagi ngobrol sama si mere," jawab Alyna malas.

"Mere siapa anjir?"

"Si Almaira osis."

"Oh, liat dimana emang?"

"Ih tadi kan kata si Rere, Erfan ada di depan kelasnya terus pas gue keluar kagak ada. Ya udah gue ke kantin kan, eh malah liat dia lagi ngobrol sama cewek!"

"Oh, terus?" Tanya Savila sambil masih memainkan hpnya.

"Ya udah kan, gue ke kelasnya Sila sama Ervia aja."

"Lo ke kelas Ervia? Ih ga ngajak! Gue kan mau ketemu dia," ucap Savila langsung mendatarkan wajahnya.

"Lah."

"Dia siapa tuh?" Bisik seseorang dari belakang, siapa? Siapa lagi kalo bukan Alvaro!

"Anj- astagfirullahh kaget gue!" Ucap Alyna, Alvaro hanya cengengesan aja ga ada rasa bersalahnya banget udah ngagetin anak orang.

"Lo ngagetin anjir!"

"Maap, maapp, betewe dia siapa tuh?" Tanya Alvaro ke Savila sembari menaik turunkan alisnya.

"Apasih, nggak."

"Ih gitu dia mah, siapa si Lyn?"

"Kepo lu!"

"Emang gaboleh kepo? Gue cuma mau tau aja."
"Dia siapa sih? Crush? Anak kelas berapa dan kelas mana?"

"Ih Varo kepo banget, jangan dikasih tau jangan!" Ucap temannya Alvaro, Rafael nge geleng-gelengin kepalanya.

"Paan si lu Raf, rusuh banget datang-datang," ucap Alvaro menggeplak kepala Rafael.

"Anji*ng, geplak-geplak enak banget lo? Mau gue kasih tau?!" Balas Rafael mengepalkan tangannya ingin balas menonjoknya tapi nggak jadi. Kasian, tar nangiess.

Alvaro langsung nengok ke Rafael dengan tatapan tajam.

"Hah? Hah? Apa?" Tanya Savila.

"Kasih tau apaan tuhhh," Sahut Alyna.

"Inii si Al--hmmphh," Baru saja Rafael mau ngasih tau langsung ditutup mulutnya sama Alvaro.

"Lemes banget anji*ng jadi cowok," bisiknya kepada Rafael. Rafael langsung mukul-mukulin tangan nya Alvaro, jujur tangannya Alvaro bau ikan asin.

"Hahaha, Rafael bisa aja dia mah. Nggak ada apa-apa kok, gue keluar dulu ya pengen ke toilet. Yuk Raf anterin gue!" Ucap Alvaro lalu berjalan keluar sambil tetap menutup mulutnya Rafael.

Sampainya diluar kelas Alvaro langsung ngelepasnya. Rafael langsung lari ke toilet di ujung kelas, dia mual banget nyium bau tangannya si Alvaro.

Alvaro pun menyusulnya ke toilet, "kenapa lo?"

"Gila anji*ng!"
"Tangan lo bau ikan asin basi! Huek."

"Hah? Masa sih?" Alvaro mengerutkan keningnya lalu mencium telapak tangannya. "Huek!"

"Bau kan? Lu sejak kapan nggak cuci tangan? Bau banget anji*ngggg!!"
"Gak pernah cuci tangan ya lo?"

"Yeh! Asal ngomong aja lo!"
"Cuci tangan gue, setiap hari cuci tangan ya! Gatau nih gue kenapa bisa bau, jangan-jangan kena jigong lu?"

7 TEENS | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang