Chapter 18

36 22 1
                                    

Kini Alyna sedang bersama Savila, Maela, Ervia, dan juga Asila, mereka sekarang sedang berada di kantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini Alyna sedang bersama Savila, Maela, Ervia, dan juga Asila, mereka sekarang sedang berada di kantin. Pandangan Alyna beralih fokus kepada seseorang yang baru saja datang ke kantin, siapa lagi kalau bukan Erfan?

Erfan, Gefino, Zaka dan Daffi, seperti biasa mereka memesan bakso nya pak Uci yang super enak banget itu. Setelah membeli, mereka mencari tempat duduk.

"Fan, ada Alyna tuh gabung sama mereka aja yuk!" Ucap Zaka, belum juga Erfan dan lainnya menjawab ia langsung saja menghampiri tempat yang diduduki Alyna, Savila, Ervia dan Asila itu.

Erfan menghela nafas, "sabar ya bang, punya temen malu-maluin amat sih," ujar Gefino menepuk pundak Erfan lalu menyusul Zaka, lainnya juga.

"Gue duduk sini ye, sama yang lain," ucap Zaka. Posisi duduk mereka saling berhadapan. Di bagian kanan Alyna, Savila, Maela, Ervia dan Asila bagian kiri Erfan, Zaka, Gefino, Daffi.

"Sorry ya Lyn," ucap Erfan.

"Lah kenapa minta maaf? Gapapa kok kalo pada mau gabung duduk disini mah," balas Alyna.

"Tuh fan, udah si santai ajah. Bilang aja lu salting kan kalo begini?" Ucap Zaka.

"Mulutmu itu, bisa diam gak?" Balas Erfan, Zaka langsung mengunci mulutnya, mengisyaratkan tangannya di bibirnya, mengunci.

"Emang si, diantara kita yang normal cuma gue kayaknya," sahut Daffi.

"Cokul lu mah," sahut Gefino.

"Cokul paan?" Tanya Daffi.

"Hadeh udah pendiam, dingin, polos juga lagi. Cowok apaan lu?" Tanya balik Zaka, mendengar itu Savila mendadak terkekeh sendiri. Ternyata selain cewek pendiam, dingin, polos ada juga cowok pendiam, dingin, polos juga.

"Bukan cowok gue tapi laki," jawab Daffi.

"Sama aja bego!" Gefino menggeplak kepala Daffi.

"Udah deh, diantara kalian semua tuh emang yang paling benar Erfankul doang!" Sahut Alyna.

"MANG EYAAAA?" Balas Gefino, dan Zaka.

"Anjing lu, iyalah!" Jawab Alyna.

"Udah deh, mending kalian jadian gemes bat gua," ujar Zaka.

"Tau yak, kenapa kagak jadian aja si?" Sahut Maela.

"Ga boleh sama mama," ucap Erfan.

"Aduh jaman sekarang masih ada ya cowok anak mama?" Ledek Gefino.

"Ada lah, cowok yang anak mama malah lebih lucu, aaahk," Ucap Alyna malu, pipi nya merah ia memeluk Savila untuk menutupi wajahnya. Erfan melihatnya dia terkekeh, menahan salting juga.

"Iyain, iyain," sahut Asila.

"Ih, sila mah."

"Hahahaha, lucu," ucap Erfan tiba-tiba. Membuat Alyna kaget, lainnya pun juga, bahkan Erfan sendiri juga kaget, ia tak sadar sama apa yang diucapkan.

7 TEENS | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang