Chapter 17

33 21 0
                                        

Sudah pagi, kini ke tujuh remaja yang biasa disebut sebagai seven teens, harus pergi ke sekolah lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah pagi, kini ke tujuh remaja yang biasa disebut sebagai seven teens, harus pergi ke sekolah lagi. Belum libur sekolah ges! Minggu depan baru libur karna belum pengambilan rapor.

Alyna hari ini diantar oleh kedua orangtuanya. Mengunjungi ruang kantor guru lebih dulu, karna masalah yang kemarin di tempat study tour. Alyna dan kedua orang tuanya memasuki ruangan dan duduk di sofa. Disana juga ada Almaira dengan orangtuanya.

"Apa benar Alyna yang mendorong kamu Almaira?" Tanya pak Deni.

"Iya pak benar," jawab Almaira.

"Pak, saya bersumpah bukan saya yang mulai duluan dan sampai mendorong Almaira pak! Ini semua dia yang mulai bukan saya. Almaira lu jangan fitnah dong!" Mama Alyna langsung mengusap dadanya, menyuruhnya untuk sabar dan jangan emosi. "Udah udah, sabar alyn."

"Maaf bu,pak, saya nggak terima kalo anak saya di tuduh bikin Almaira celaka ya, saya yakin anak saya nggak mungkin kayak gitu," ucap mama Alyna.

"Tapi Bu, saya sudah dikasih bukti, bahwa anak ibu lah yang mendorong Almaira," ucap Pak Deni.

"Saya nggak mau tahu, Alyna harus dikasih hukuman karna sudah buat Almaira celaka! Enak aja, anak saya kepalanya sampai berdarah loh pak, terus sekarang anak saya dibilang fitnah? Ga terima saya!" Ucap ibu Almaira.

"Y sudah biar masalahnya langsung kelar, gimana kalo Alyna minta maaf sama Almaira?" Ucap pak Deni memberi solusi.

"Saya mau Alyna diskors pak!" Jawab Almaira.

"Apa? Diskors? Gak! Gak bisa lah! Gue kan gak salah. mamaa, Alyn gak salah ma, dia yang mulai duluan sama alyn, yahh percaya sama Alyna kan?" Ucap Alyna kepada orangtuanya.

Tok..tok..
"Permisi, assalamualaikum."

"Sebentar ya Bu pak." Pak Deni pun membuka pintu dan disana ada Gefino, Erfan, Daffi dan Zaka.

"Ada apa? Ngapain kalian? Mau nguping pembicaraan?"

"Gak pak. Saya ada bukti lengkap kalo Alyna tidak bersalah yang salah Almaira!" Ucap Gefino.

"Yang benar kamu?" Tanya pak Deni.

"Ya benar pak, saya sebagai saksinya ada disana juga," ucap Erfan.

"Ya sudah mana coba bapak mau lihat dulu bukti lengkapnya?" Gefino pun memberitahukan video rekamannya yang dari awal sampai akhir selesai.

"Astagaaaa, ya sudah kalian tunggu diluar, jangan masuk!" Ucap Pak Deni kemudian masuk kembali.

"Maaf, saya baru saja dapat bukti lain lagi, kalo bukan Alyna yang bersalah tapi Almaira sendiri lah yang menjebak Alyna, bukan seperti itu Maira?" Tanya Pak Deni.

7 TEENS | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang