Chapter 35

27 14 0
                                    

~Happy Reading~

Derio, Savila dan Alvaro masih berjalan bersama dibawah hujan.

"Rumah lu masih jauh?" Tanya Derio kepada Savila.

"Iyaah," jawab Savila.

"Kalo rumah lu var?" Tanya Derio kepada Alvaro.

"Rumah gue dekat sama Savila," jawab Alvaro dingin.

"Oo..."
"By the way, kalian keliatan dekat banget ya?"

"Iyaa, teman dari kecil," jawab Savila.

"Oh pantes."

Derio berhenti, Savila dan Alvaro pun juga ikut berhenti. "Gue udah sampai rumah," ucapnya kemudian.

"Oh ini rumah lu bro?" Tanya Alvaro.

"Iyaa, hehe. Kapan-kapan main ya ke rumah gue," jawab Derio.

"Kapan-kapan," jawab Alvaro.

"Ya udah gue masuk dulu ya. Var jagain nih cewek," ucap Derio sebelum berbalik dan masuk kedalam rumah.

"Gue tau!" Jawab Alvaro.

Sekarang Alvaro lah yang memayungi Savila, mereka kembali melanjutkan jalannya. Sepanjang jalan tidak ada yang membuka suara, sampai Alvaro tiba dirumah Savila.

"Makasih," ucap Savila dan Alvaro hanya berdehem saja.

"Gue masuk ya," Alvaro mengangguk dan Savila langsung masuk kedalam rumah.

•••

Sementara itu, di sekolah. Ervia kini terbaring di brankar uks ditemani Artar dan tiga anggota PMR.

"Artar," panggil salah satu anggota pmr, Artar pun menoleh.

"Iya?"

"Ada yang harus kita lakuin, bisa kita tinggal nggak?" Tanya Anwari.

"Kalo ada apa-apa tinggal panggil aja, kita ada diruang guru," lanjut Anwari.

"Iya, bisa kok," jawab Artar.

"Oke, kita pergi dulu ya," ucap Daira, kemudian Daira, Anwari dan Gresha keluar dari ruangan. Sekarang hanya tersisa berdua saja. Artar mengetikkan sesuatu di ponselnya, mengirim pesan kepada Abangnya.

Hujan sudah mulai reda dan Ervia mulai membuka matanya perlahan, dan melihat ke atas langit-langit ruangan. Setelahnya ia menoleh kesebelahnya, ia langsung membuka matanya lebar-lebar dan terkejut.

Artar lantas menoleh,"sudah sadar?"

"Emmm..." Ervia mengangguk dan langsung memposisikan badannya duduk.

"Kamu sakit?" Tanya Artar.

"Eh, nggak..."

"Kenapa tadi pingsan? Pusing?"

"yaallahh, jawab apa aku yaa... Nggak mungkin aku bilang karna itu lah, malu!" Batin Ervia.

"Nggak tahu yaaa... Mungkin kaget aja kali," Jawab Ervia terkekeh.

7 TEENS | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang