Chapter 25

35 17 0
                                    

"Menyukai seseorang itu terkadang mudah saja, menyembunyikannya juga mudah. Yang tidak mudah adalah mengungkapkan nya. Karna kita hanya sebatas teman biasa." - Alvaro Zio Pratama.

~Happy Reading!~


Gabriel sampai dirumahnya Elina. Tepat sekali, Elina keluar dari rumahnya. "Cepet banget," ucap Elina.

"Kita harus datang lebih awal karna kita kan yang ngajak," jawab Gabriel.

"Eummm, okayyy."

Elina naik ke motornya dan berpegangan dipinggang Gabriel.

"Oke, berangkat ya?"

"Asiappp," Gabriel mengeggas motornya. Sampainya disana mereka turun dan masuk ke dalam restoran. Menuju kasir lebih dulu.

"Permisi, mbak. Saya mau pesan tempat VIP," ucap Gabriel.

"Sebentar ya. Ini kartu nya ruang VIP nomor 32."

"Baik, Terimakasih." Gabriel dan Elina langsung menuju ruangannya. Dan duduk. Disana tersedia sofa, meja dan beberapa kursi.

Asila, Ervia dan Savila sampai diwaktu yang bersamaan. Mereka langsung masuk. "Ruangan nomor 32," ucap Ervia.

"Dimana itu?" Tanya Savila.

"Eumm, kayaknya disana," sahut Asila.

Benar sekali, disana tempatnya mereka segera masuk dan duduk.

"Haii Sila, Ervia, Savila," sapa Elina.

"HAII," balas mereka bertiga.

"Alyna Rere belum datang?" Tanya Gabriel.

"Sebentar lagi mungkin," jawab Ervia. Tak lama kemudian Alyna dan Rere datang secara bersamaan.

"Nah ini dia, baru diomongin," ujar Asila.

"Waduh pada ngomongin gue nih?"

"Nggak kok," balas Elina.

"Udah semua kan? Langsung pesan makanan aja," ucap Gabriel mengambil menu dimeja, dan memencet tombol merah untuk memanggil pelayan.

"Ada yang bisa dibantu?" Tanya pelayan laki-laki tersebut.

"Ini kita mau pesan makanan," jawab Gabriel.

"Gue cheese crepes," ucap Ervia.

"Gue sama kek Ervia," ucap Savila.

"Gue juga samain kek Savila, Ervia," ucap Asila.

"Gue carbonara spaghetti," ucap Alyna.

"Gue sama kek Alyna," ucap Rere.

"Kamu mau apa sayang?" Tanya Gabriel ke Elina.

"Aku samain kayak kamu aja."

"Oke. Spaghetti aglio olio sosis dua ya mas," ucap Gabriel.

"Baik, minumannya?"

"Eumm, vanilla latte boba dua. Sama apa lagi guys kalian?" Tanya Gabriel.

"Thai tea satu," jawab Ervia.

"Matcha tea satu," jawab Asila.

"Gue ice lychee tea," jawab Alyna.

"Gue sama kek Alyn," jawab Savila.

"Gue juga," jawab Rere.

"Berarti ice lychee tea tiga ya," ucap mas pelayan.

"Iyaa."

"Baik, silakan ditunggu," pelayan itu pergi setelah menerima pesanan.

"Wah terima kasih Gabriel, kita doain ya ges semoga mereka langgeng," ujar Alyna.

7 TEENS | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang