Chapter 44

26 14 0
                                    

~Happy Reading~

Hari ini hujan masih berlanjut hingga malam. Rafael sedang duduk dipinggir kolam renangnya. Melihat rintik-rintik hujan yang turun menyatu dengan air kolamnya. Ia tidak berniat ingin berenang, hanya ingin duduk sendirian, menikmati hujan sembari meminum coklat panas.

Ting!
Ting!
Ting!

rereee ngeselin:
P
P
P
mtk gmnaa

Melihat nontifikasi tersebut dilayar ponselnya Rafael terkekeh dan tersenyum.

Rereee ngeselin

P
P
P
mtk gmnaa

yahh bukanny waktu buat gue ajarin lo matematika udh hbis ya? Kmrin udh dpt nilai 100 kan

ih
kan blum sampe ujian

emng perjanjianny gtu?

iy kn

gue gak mau lgi

dih
ohh gitu
yaudahh

tunggu!
kgk marah kan?

ga

bhong

kgk

ydh gue ajarin

bsok yah diperpus!

bareng ae ksananya

yaudah.
(Read:18.58)

Rafael menghela nafasnya,"Ahh, Rere mending jadi cewek gue aja deh."

Andai Seynna tidak mengganggunya waktu itu, ia pasti sudah menembak Rere. Sekarang ia ingin menembak Rere belum ada waktu yang tepat. Jika bisa besok, mungkin akan dia lakukan. Lagipula sepertinya ia tidak memiliki saingan siapa-siapa selain...para husbunya Rere yang tidak nyata itu.

Mendadak ia memikirkan seseorang yang sebelumnya ia sukai. Menyesal seumur hidup. Ditolak saat menyatakannya. Karna itulah, ia jadi ragu-ragu dan takut ditolak lagi.

Namun, ia dulu ditolak karna ceweknya sudah mempunyai pacar, jika kalian penasaran siapa orangnya, dia Andita. Tidak ingin menceritakan tentangny lebih, semuanya akan terbongkar seiring jalannya cerita.

Namun, kini keadaannya berbeda. Rere tidak memiliki pacar, bukan? Apakah ada peluang untuk Rafael masuk ke dalam hati Rere? Kemungkinan 90% ada peluangnya.

Drtt...
Drtt..

Ponselnya berdering. Ada telpon masuk dari Davarell.

"Halo napa dav?"

"gilaaa, gilaaa gak sih!"

"Kenapa? ngomong yang bener!"

"Alvaro pulang hujan-hujanan! Nggak habis fikir lagi gue."

"Maksud lo gimana?"
Rafael sontak bangun berdiri, berjalan dan duduk di kursi tidak lagi dipinggir kolam.

"Jadi payung yang gue pinjemin tadi itu dipinjemin ke Savila dan Derio. Jadi Alvaro ngajak pulang bareng tapi malah dia sendiri yang hujan-hujanan, kan bego!"

7 TEENS | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang