~Happy Reading~
Alvaro dan Savila masuk ke salah satu toko pakaian, dan disana Alvaro tidak sengaja melihat bando yang berbentuk telinga beruang yang sangat lucu, lalu ia mengambilnya dan menaruh diatas kepala Savila.
Savila lantas menoleh terkejut,"EH!?"
"Lucu," ucap Alvaro gemas, pipi nya memerah.
"Hah? Apa? Lu bilang apa tadi?" Tanya Savila, tidak salah dengar kan dia?
Alvaro membuang muka nya langsung, tidak ingin melihat ke Savila,"ya cocok buat lu."
Savila melepas bando nya,"tapi gue gak tertarik mau beli."
Alvaro menoleh,"kenapa? Gue yang beliin."
"Eumm, tapi gak usah," jawab Savila menggeleng, Alvaro mengambil bando nya kembali lalu memasangkan nya lagi seraya berkata,"gue mau lu pake ini."
"Pokoknya gamau tau gue mau beliin itu," ucap Alvaro tersenyum, kemudian jalan ke tempat lain.
Tiba-tiba jantung Savila berdebar, apa ini? Dia salah tingkah. Pipi nya merah. Savila menutup mulutnya, tersenyum. "hah? gue kok salting si?"
"Savilaaa," teriak Alvaro menyadarkan Savila kembali dan langsung nyamperin.
"Kenapa?"
"Gue mau beli kemeja, pilihin dong."
"Pilih aja, gue mana tau tipe lu yang kek mana."
Alvaro terkekeh, "ya gue bingung mau pilih yang mana. Yang menurut lu bagus aja, yang mana?" Tanya Alvaro.
"Merah bagus," jawab Savila mengambil kemeja nya.
"Ini cocok buat gue? Bagus? Lu suka?"
"Kok malah nanya gue, harusnya gue yang nanya gitu. Lu suka kagak? Kalo nggak si pilih yang lain lagi."
"Eh, enggak kok, oke gue pilih ini," Alvaro langsung mengambil kemeja nya dan berjalan,"yuk bayar ke kasir."
Selesai membayar mereka keluar dan bertemu dengan Rafael, Rere yang baru saja membeli di toko lain.
"Ciye, savilaaa beli bando," kata Rere.
"Apaan si, gak."
"Oh dari Alvaro pasti?" Tebak Rafael.
Alvaro langsung mengangguk,"betul sekali, lucu kan?"
"Gak b aja," jawab Rere dan Rafael.
Ah! Savila jadi merasa malu, ia ingin melepasnya kembali tapi sudah keburu Alvaro tahan."jangan dilepas."
"Ahahah, lucu banget kalian!" Tawa Rafael. Mereka pun lanjut jalan. Tiba-Tiba ponsel Alvaro berdering, ada telpon dari Davarell.
"Halo kenapa dav?"
"..."
"Dav?" Alvaro menghentikan langkahnya.
"Gue...udah gakuat."
"HAH?! Lu ngomong apaan si??" Alvaro sudah mulai panik.
"Dav!" Masih belum ada jawaban lagi dari Davarell.
"Kenapa Al?" Tanya Rafael.
"loudspeaker, dong," Alvaro pun menyalakan fitur loudspeaker."Dav, kenapa lu?" Tanya Rafael.
"Lu ada dimana?" Tanya Alvaro.
"D-dirumah.."
"Oke kita kesana sekarang, lu tunggu!" Ucap Alvaro langsung mematikan teleponnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
7 TEENS | END
JugendliteraturIni hanyalah sebuah cerita yang menceritakan tentang kisah Seven Teens (kisah Tujuh remaja). Ada Tujuh Remaja yang bersahabat. Ada yang jatuh hati, ada yang Friendzon dan ada yang stay halal. Tujuh Remaja ini atau yang disebut juga sebagai nama Circ...