~Happy Reading~
•••
"Savila," panggil mama Savila. Kini Savila sedang bermain ponsel dikamarnya. Mama nya membuka pintu kamarnya lalu menyuruhnya untuk mengantar sesuatu ke mama nya Alvaro.
"Ini antar kerumah Alvaro."
"Ini apaan?" Tanya Savila mengambil totebag warna putih ukuran sedang.
"Udah antar aja," Savila mengangguk. Mama nya keluar dari kamar, kemudian Savila mengambil sweater nya dan segera keluar. Ia memakai sweater biru, ia pakai itu karna sekarang sudah malam diluar pasti dingin apalagi cuaca dimalam ini seperti akan mau turun hujan.
Savila berjalan di komplek rumah yang lumayan agak sepi dimalam ini. Dan tumbenan lampu jalanan juga ada yang menyala dan kebanyakan mati jadi gelap. Jarak rumah Alvaro memang hanya 250M tapi tetap saja ia sedikit takut karna jalanannya yang gelap. Sampainya di rumah Alvaro ia langsung memencet bel rumahnya.
"Yaaa sebentarrr," itu suara Alvaro. Pintu pagar pun terbuka.
"Lho? Ada apa Sav?" Tanya Alvaro.
"Eummm, ini nganterin titipan dari nyokap," jawab Savila.
Tiba-tiba mama Alvaro keluar menghampiri mereka berdua. "Yaampun Savila! Ini titipan dari mama mu kan? Makasih ya bilangin,"ucap mama nya Alvaro langsung mengambil totebag nya.
"Hehe, iya Tante."
"Savila masuk dulu hayuk ke dalam," ajak mama Alvaro.
"Nggak usah Tan, saya mau balik ke rumah aja," jawab Savila tersenyum, tidak enak dia jika menerima ajakannya mama nya Alvaro.
Mama nya Alvaro menengok ke arah luar melihat jalanan yang begitu gelap."kamu sendirian?" Savila mengangguk.
Mama Alvaro menepuk bahu Alvaro,"kamu antar ya Alvaro, antar Savila sampai dengan selamat."
"Ee-" - "Iya Ma! Siapp itu mah," potong Alvaro.
"Oke, mama masuk dulu yaaaaa," ucap mama Alvaro langsung masuk kedalam.
"Ga usah di antar lah Al, bisa sendiri gue."
"Sav, yakin lu mau jalan sendiri?" Tanya Alvaro sedikit memelankan suaranya.
"Iyalah, kenapa emang?"
"Lu tau gak?" Bisik Alvaro.
"Apaan sih!!!"
"Tau Pak Roni?" Savila mengangguk, ia tau pak Roni yang dimaksud Alvaro itu. Pak Roni yang kecelakaan mengenaskan, rumahnya berada disekitar komplek sini.
Baru saja Alvaro mau melanjutkan ucapannya, Savila langsung menghentikannya. "Sut.. dah deh Alvaro jangan begitu!"
"Lu nggak mau tau apa? Hah?"
"Gak!"
"Nih katanya-"
"Udah deh Al!" Savila mulai merasa takut, melihat raut wajah Savila yang sudah ketakutan itu membuat Alvaro tertawa.
"Gak ada yang lucu ya al."
"Ada kok. Nih ya sav.."
"Gak gak mau dengarrrrrr!!!!"
"Katanya pak Roni tuh yang jadi penyebab kecelakaannya mantu nya sendiri lho! Maka nya katanya dia mau balas dendam, kemarin mantu nya yang nempatin rumah dia itu ngalamin kejadian menyeramkan lho Sav," Savila melangkah mendekat ke arah Alvaro sembari melihat ke bawah.
"Nah rumah lu kan ngelewatin rumah pak Roni, mana gelap lagi tuh bagian jalannya, liat noh!" Lanjut Alvaro, membuat Savila malah makin mendekat dan menarik bajunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
7 TEENS | END
Teen FictionIni hanyalah sebuah cerita yang menceritakan tentang kisah Seven Teens (kisah Tujuh remaja). Ada Tujuh Remaja yang bersahabat. Ada yang jatuh hati, ada yang Friendzon dan ada yang stay halal. Tujuh Remaja ini atau yang disebut juga sebagai nama Circ...