Chapter 24

36 17 0
                                    


~Happy Reading~

Semua sudah pulang. Acara selesai sejak sore tadi. Kini sekitar pukul 8 malam. Savila terlihat termenung didalam kamarnya. Memikirkan soal tadi, sikap Alvaro yang mendadak aneh. Sembari ia pandangi boneka beruang yang diberikan Alvaro.

Banyak pertanyaan muncul dikepalanya. Memenuhi isi kepalanya.

Kenapa Alvaro kasih ini ke dia? Dalam maksud apa?
Kenapa harus dia yang dipilih Derio?
Kenapa setelah itu Alvaro berubah aneh?

"Ahhhkkkk," Savila mengacak-acak rambutnya kacau.

"Mereka berdua menuhi otak gua banget si!! Apa harus gue tanya ke Alvaro?"

Ting...
Tiba-tiba pesan masuk. Nomor tak dikenal.

+62 8887 **** ***

Hi?
Savila?
sv Derio

***

Ternyata itu Derio.

***

Iyaa

Maaf soal tadi...

Hmm gapapa kok

okay
hehe
(Read : 20.20)

---

"Aneh."

"SAVILAA," Mama Savila mengetuk pintu kamarnya.

"Iyaa masuk aja."

Mama Savila membuka pintu,"ada Alvaro didepan."

"Hah?!"

"Iya, udah cepetan samperin," ucap mama Savila langsung pergi. Savila segera keluar dari kamarnya, menuju halaman depan rumah dan langsung duduk disebelah Alvaro.

"Kenapa?" Tanya Savila.

"Selain Zaka ada lagi cowok yang lu suka?"

Savila kaget, sekaligus heran. Aneh, tiba-tiba Alvaro menanyakan ini. Bahkan wajahnya masih tanpa ekspresi sama sekali sangat dingin.

"Kenapa emang?"

"Jawab dulu."

"..."

Savila terdiam. Bingung harus jawab apa. Antara jujur dan tidak.

"Kalo nggak mau kasih tau gapapa."

Savila menoleh ke Alvaro, menatapnya. Sedangkan yang ditatap hanya meluruskan pandangannya kedepan.

"Eumm, ada."

"Siapa? Kenapa ga pernah cerita ke gue? Selama ini Lo anggap gue apa?" Alvaro menundukkan kepalanya.

"Apaan si Al!"

"Lu suka sama Derio?"

"Gak!"
"Lu kesini cuma mau omongin ini doang?"

"Maaf kalo ganggu. Gue cuma mau ngelegain pikiran gue aja."

"Terus?"

7 TEENS | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang