~Happy Reading~
Alyna dan Savila sedang berjalan dilorong kelas membicarakan acara untuk besok Sabtu setelah pengambilan rapor. Sebelum pulang sekolah kemarin mereka bertemu dengan Davarell, ia memberi tahu bahwa Sabtu akan ada acara pentas seni setelah pengambilan rapor. Tadi juga guru wali kelas Alyna dan Savila memberi tahu info tersebut.
"Lu datang gak?" Tanya Alyna.
"Kurang tau sih," Savila mengangkat bahu nya.
Disaat bertepatan mereka bertemu dengan Alvaro. Langkah mereka berdua lantas terhenti, karna Alvaro menghalangi jalan.
"Kenapa?" Tanya Savila.
"Besok datang ya? Ada penampilan spesial lho!" Ujar Alvaro.
"Apaantuh, gue sih datang," jawab Alyna.
"Savila?"
"Gatau dah, penampilan spesial apaan emang?"
"Ada lah, banyak besok yang tampil. Tar gue, Rafael, sama Dava juga tampil. Lu nggak mau datang kah? Ga mau liat bestie lu nih tampil?" Tanya Alvaro memelas.
"Tau luh Sav, datang aja sih."
Savila tampak berfikir sebentar, lalu mengangguk,"iya gue datang besok."
"Yeayyyy. Oke besok gue liat lu nggak ada gue bocorin rahasia nya," ancam Alvaro lalu pergi begitu saja. Savila pun mendecak, "ih!!" Savila sangat amat menyesal karna sudah memberi tahu bahwa dirinya suka sama Zaka. Sungguh menyesal!
"Rahasia apaan sav?" Tanya Alyna penasaran, sembari mereka melanjutkan berjalan ke kantin.
"Kepo deh."
"Oh gitu, oke."
Sesampainya mereka berdua dikantin, mereka langsung bertemu dengan Asila dan Ervia yang sedang menghabiskan makanannya. "Ada Ervia sama Sila tuh," ucap Alyna, Savila mengangguk 'iya'.
"Yaudah lu mau jajan apaan sav?"
"Gue mau beli bakso pa Uci."
"ya udah gih, gue mau beli corn dog."
Mereka pun berpisah membeli makanan yang ingin mereka beli. Kemudian setelah selesai mereka menyusul ke tempat yang diduduki Asila dan Ervia. Sebelum Savila menghampiri kedua temannya itu, ia lebih dulu bertatapan dengan Derio yang duduknya tak jauh dari sana.
Derio mengangkat tangannya, melambaikan kepada Savila sembari tersenyum, Savila pun membalasnya. Sapaan itu membuat Savila, salting sedikit. Savila ini termasuk manusia terpaling mudah salting. Sangat mudah, sesekali pun ia pernah salting karna tingkah laku sahabat cowoknya. Itu Alvaro.
Ervia mendongakkan kepalanya saat melihat Derio melambaikan tangannya, ia menoleh kebelakang ternyata ada Savila. Lalu Savila langsung duduk disebelah Ervia. Kemudian disusul dengan Alyna yang duduk disebelah Asila.
Posisi duduknya gini; Ervia-Savila, Alyna-Asila. Berhadapan.
"Berdua doang?" Tanya Asila menaiki satu alisnya.
"Yang lain?" Ervia ikut bertanya.
"Gak tau, gue gak ketemu," jawab Alyna sembari ia melahap corn dog nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
7 TEENS | END
Fiksyen RemajaIni hanyalah sebuah cerita yang menceritakan tentang kisah Seven Teens (kisah Tujuh remaja). Ada Tujuh Remaja yang bersahabat. Ada yang jatuh hati, ada yang Friendzon dan ada yang stay halal. Tujuh Remaja ini atau yang disebut juga sebagai nama Circ...