Chapter 38

30 13 0
                                    


~Happy Reading~

Rere dan Rafael keluar dari apartemennya. Saat sampai di pintu utama apartemen, mereka berpapasan dengan Seynna dan teman-temannya.

"A'a, Mau kemana?" Tanya Seynna lalu beralih melihat ke arah Rere.

"Oh, teh Rere habis maen ya?"

"Hmmm, iya. A'a mau antar dulu, kamu masuk gih," jawab Rafael.

"Asyappp, dadah teh Rere," ucap Seynna melambaikan tangannya dan berjalan pergi. Terdengar teman-teman Seynna yang berbisik-bisik.

"Sey, itu temen abangmu? Bukan pacar kah?"

"Ihs, mereka keliatan cocok si!"

"Ah, bukan. Itu beneran temannya kok."

"Siapa tau jadi kakak iparmu Sey," Seynna hanya terkekeh saja mendengar teman-temannya itu.

Rere dapat mendengar bisikan-bisikan itu, Rafael pun juga. Mereka berdua berjalan ke arah parkiran. Rafael mengambil helmnya dan memberikannya ke Rere. Lalu, menaiki motornya menggunakan helmnya juga. Kini sudah jam 8 malam. Rafael menyalakan motornya, menjalankannya. Ia akan mengantar Rere pulang dengan selamat. 

"Makasih ya udah ajarin gue masak," ucap Rafael sedikit keras agar kedengaran, karna banyak suara bising dari angin dan kendaraan lain juga.

"Minggu gue ke rumah lo," ucap Rafael lagi.

"Hah? Ngapain??"

"Ya ajarin lo belajar mtk."

"Eh tapi jangan di rumah gue."

"Kenapa??"

"Kita belajar di perpus aja besok."

"Setiap hari?"

"Nggak juga, senin-rabu aja ya. Takut muak gue sama MTK."

"Berarti mulai Senin bukan besok dong!"

"Lah kok?"

"Kan senin, kalo besok Kamis gimana sih?"

"LAH IYA!" Rafael langsung ketawa ngakak.

Rere memukul punggung Rafael,"Nggak usah ketawa lo!"

"Demen banget mukul sama cubit gue ya lu? Apa jangan-jangan lu demen juga sama gue lagi?"

"HAH!! APAAN SI ANJIR," Teriak Rere kesal, astaga! Pipi Rere kenapa jadi panas gini. Sepertinya ia merona. Lagi-lagi Rafael jadi makin tertawa kencang.

Rafael menghentikan tawa nya saat menyadari Rere tak membalasnya lagi. "PUAS?" Teriak Rere.

"Udah ketawa nya? Hah!!?"

"Maaf."

"Bodo."

"Ya marah?"

"Nggak."

"Marahh??"

"GUE KAGAK MARAH RAFA!" Teriak Rere.

7 TEENS | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang