~Happy Reading~Sekolah telah diliburkan. Ini adalah waktu yang paling ditunggu-tunggu. Tidak mengerjakan tugas-tugas sekolah, bisa asik bersantai, nonton anime, drama korea, bermain futsal, basket, berpergian santai tanpa memikirkan tugas sekolah yang belum diselesaikan, membaca buku novel dan lain sebagainya.
Tin! Tin!
Rere membuka hordeng jendela kamarnya, melihat motor siapa yang klakson dipagi hari libur begini. Saat dilihat siapa, ia langsung keluar dari kamar, nyamperin ke keluar.
"Apaan deh?" Rere berjalan, membuka gerbang rumahnya.
"Morning wibu," sapa nya tersenyum genit.
"Dih apaan lu? Masih sehat kan?"
"Ya sehat lah!"
"Ngapain ke rumah gue?" Tanya Rere, saat Rafael ingin menjawab mama nya Rere membuka pintu. Sepertinya, ingin mengecek siapa yang datang.
"Siapa Re? Eh, teman nya ya?" Kata mama nya.
"Halo, tan," sapa Rafael tersenyum ramah. Mama nya Rere menghampiri mereka berdua.
"Tan, boleh saya ajak Rere nya pergi gak Tan?"
"Mau diajak kemanaa? Berduaan doang?"
"Ah, anu, sama temen yang lain juga, mau nonton anime Tante!"
"Kamu mau, re?"
Rere melirik ke Rafael, mengernyit, ia beneran atau bohong ini. Ia menatap mata Rafael, ia terkejut sama apa balasan tatapan dari nya. Rafael tersenyum dan mengejap-ngejapkan mata nya. Mata genit!
"Iuhhh!!"
"Tante boleh, bolehin aja, lagi pula kan libur, pergi lah keluar," kata mama Rere.
"Ya udah, Tante masuk dulu ya, kalian kalo mau pergi, Tante izinin," lanjutnya.
"Yaampun, makasih ya Tante, Tante udah cantik baik juga pula!"
Mama Rere terkekeh,"bisa aja kamu, yaudah mama masuk dulu ya, re." Rere mengangguk, mama nya pun masuk ke dalam rumah.
"Heh! Bohong ya lu?"
"Boong apaan? Beneran ayok, ada anime baru di bioskop, mau nonton kagak?"
"Beneran? Ya udah ayok!" Ucap Rere langsung bersemangat.
"Gue siap-siap dulu!"
"Iye, sono, gue tunggu disini."
Rere dengan segera lari masuk ke rumah. Setelah bersiap, mereka berdua pergi menuju bioskop untuk menonton anime keluaran terbaru itu.
Sampainya disana, Rafael membeli tiket dan masuk kedalam studio. Terlihat, Rere sangat senang sekali ia. Entah, angin apa yang membuat Rafael mengajaknya nonton anime.
Anime tersebut berlangsung selama 2 jam. Kini mereka telah selesai menonton dan berjalan keluar.
"Ada apaan deh, tetiba lu ngajakin gue nonton gini? Tumben amat gitu, lu kan ga suka anime."
"Gue suka, kata siapa nggak?"
Rere menoleh ke Rafael,"sejak kapan?"
"Sejak gue suka sama lu," ungkapnya menoleh ke Rere, tersenyum dan menatap Rere dalam.
"H-hah?" Langkah Rere terhenti, lantas membuat langkah Rafael juga terhenti. Ia terdiam, tiba-tiba otaknya ngeblank saat mendengar itu.
Rere melihat lurus ke depan. Lalu, menatap Rafael. Yang ditatap malah tersenyum, dengan mata nya yang juga ikut tersenyum.

KAMU SEDANG MEMBACA
7 TEENS | END
Novela JuvenilIni hanyalah sebuah cerita yang menceritakan tentang kisah Seven Teens (kisah Tujuh remaja). Ada Tujuh Remaja yang bersahabat. Ada yang jatuh hati, ada yang Friendzon dan ada yang stay halal. Tujuh Remaja ini atau yang disebut juga sebagai nama Circ...