Chapter 47

22 13 0
                                    


~Happy Reading~

Ujian penilaian akhir tahun SMP Megavoria telah selesai. Para siswa-siswi keluar berhamburan dari kelasnya masing-masing. Semua nya merasa lega akhirnya ujian ini telah selesai, tinggal menunggu libur panjang.

Zaka mengintip dijendela kelas 9.2 mencari apakah Zianka ada didalam atau tidak. Tiba-tiba dari belakang datang Erfan, Gefino, dan Daffi. Gefino langsung saja merangkul bahu nya, ikut mengintip.

"Nyariin siapa?" Tanya Gefino.

"Menurut, lo?"

"Zianka udah balik," ujar Gefino dan melepaskan rangkulannya.

Zaka berbalik,"Tau dari mana?"

"Tadi lihat dia jalan pulang sama cowok berkacamata, kalo gak salah namanya..." Gefino mengantung kalimatnya, ia lupa siapa namanya.

"Rezza," ujar Daffi, menjawab kalimat Gefino.

"Hah!? Beneran?? mereka deket?"

"Yaaa, mana kita tahu," Gefino mengangkat bahunya lalu berjalan dan diikuti yang lain.

"Ihss, masa gue gagal sih dapetin cewek," dengus Zaka, berjalan menundukkan kepalanya.

"Gapapa Zak, ada gue, lo gak sendirian, gue sama gagal nya," ujar Gefino, ia berjalan sembari memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.

"Lo suka siapa?" Tanya Erfan.

"Gue suka..."
"Almaira," jawab Gefino, ketiga temannya langsung melotot, kaget.

"Yang bener lo?" Tanya Zaka.

"Ngapain gue bohong, tapi dia udah sama yang lain, yaudahlah mau bagaimana lagi," jawab Gefino.

"Sabar ya," Ucap Erfan menepuk bahu Gefino.

Sampai didepan gerbang sekolah, mereka bertemu dengan Alyna yang masih sendirian.

Gefino menyenggol lengan Erfan,"Samperin noh."

"Kesempatan bah, pulang bareng sana," ujar Zaka.

Erfan tersenyum dan berjalan menghampiri Alyna. "Belum pulang?"

"Gue sengaja, nungguin lu."

"Hah? Nungguin gue?" Tanya Erfan ia terkejut.

"Fan, balik duluan ya! Bye," Ujar Gefino, mereka bertiga melewati Alyna dan Erfan.

"Kenapa lu nungguin gue?" Tanya Erfan.

"Ya gapapa sih, gue cuma lagi kangen aja, mau pulang bareng gak?" Tanya Alyna.

Erfan mengangguk. Mereka berdua pun jalan pulang bersama. Selama perjalanan mereka hening, tidak ada yang berbicara sampai sehingga Erfan membuka suara.

"Lyn, masih mau nunggu kan?" Tanya Erfan.

Alyna menoleh ke Erfan,"nunggu?"

"Setiap manusia punya rasa lelah nya sendiri. Sama hal nya dengan perasaan gue. Mau berapa lama pun seseorang itu menunggu pasti ada rasa lelahnya," ujar Alyna kembali fokus berjalan melihat kearah depan.

Erfan terdiam. Apa dia sudah membuat Alyna menunggu terlalu lama? Ia juga tidak ingin seperti ini. Mau bagaimana lagi? Sudah dijelaskan bahwa Erfan serius sama perasaannya waktu itu pun, Alyna meragukannya. But, Bukannya Alyna meragukan, namun merasa digantung saja dengan pernyataan itu.

"Jadi, bisa nunggu sebentar lagi?"

Alyna mengedikkan bahunya dan Erfan menundukkan kepalanya.

***

7 TEENS | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang