CHAPTER 10 BROKEN HOME

23.5K 1K 3
                                    

Happy reading







Karna pada malam tersebut pelanggan sangat ramai rasya memutuskan untuk lembur toh dirinya besok libur karena hari sabtu.

Sudah hampir jam 2 dan pelangganpun tidak ada rasya memutuskan untuk pulang dan beristirahat

“ huh cepe juga, Berhubung besok libur jadi aku bisa tidur sampai siang deh” ucapnya senang sambil berjalan untuk pulang

Disisi lain bryan.

Di Apartemen bryan, bryan di telepon oleh ayahnya

“ada apa” ucap bryan yang malas

“kenapa kamu ngak pulang ke mansion?” ucap ayah bryan yang marah

“males” tanpa rasa bersalah

“sekarang juga kamu pulang, kalau kamu ngak pulang papa akan memblokir semua kartu atm kamu” ucap papa bryan yang masi setia marah di seberang telepon

Bryan langsung mematikan teleponnya sepihak

“apaan sih” ucap brian yang kesal

Karna tidak mau kartu atm nya di blokir ia memutuskan untuk pulang ke mansion nya

Sebenarnya bryan enggan untuk pulang karna merasa tidak enak badan atau sedang demam, karna sepulang sekolah dia hujan-hujanan sama gengnya akibat tawuran

Bryan menaiki motornya dan menancapkan gas dengan kecepatan yang tinggi tanpa menghiraukan kendaraan lain yang berlalu lalang

Akhirnya bryan sampai di mansion dan memarkirkan motornya di bagasi

Membuka pintu mansion tersebut langsung terlihat para pelayan berjejer membungkuk karna kedatangan tuan muda dari pemilik mansion tersebut

Sampainya diruang tengah, sudah terlihat orang tua dari bryan

“tau juga kamu pulang” ucap papa bryan dengan menyilangkan tangan didadanya

“lo tadi nyuruh gue kesini” ucap bryan santai

“begitu cara bicaramu di depan orang tua” ucapnya papanya sambil menahan amarahnya

“aku mau tidur kalo ngak ada yang mau dibicarakan gue keatas mau tidur” ucapnya lalu ingin beranjak pergi

“papa masi belum selesai bicara”ucap papa bryan marah

“apa lagi sih pa”ucapnya memalas

“kamu hanya bisa menyusahkan saja, kapan kamu berguna jadi anak” ucapnya marah

Dengan menahan amarahnya bryan berbalik menapa papanya
“apakah anda berguna jadi ayah” ucapnya menyeringai

“apa kamu bilang” ucap papanya dengan suara yang besar sehingga semua orang yang ada disana dapat mendengar kemarahan dari pemilik mansion tersebut

“memang betulkan”

Karna tidak bisa menahan amarahnya papa bryan langsung melayangkan pukulan pada wajah anaknya

Bugh…bughh

Bryan langsung tersungkur jatuh kelantai

Mama bryan yang melihat itu langsung menghampiri suaminya dan menenangkannya

“sudah yah dia anak kamu, jangan lakukan itu” ucap mama Bryan sambil mengelus lengan suaminya

“anak kayak gini ngak pantas disebut anak hanya membuat susah saja” ucap papanya

“ini juga semua karna kamu yang tidak pernah memperhatikannya” ucap papa bryan menatap istrinya

Mama bryan mendengar itu hanya bisa diam karena takut suaminya akan tambah marah

Mama bryan yang hendak membantu anaknya, dicegah oleh suaminya
“apakah anda pernah ada waktu buat aku? Ha” tanya Bryan mengepalkan tangannya

“papa hanya sibuk dengan semua pekerjaan papa, seakan aku ini tidak ada, jadi buat apa aku kesini kalau ngak ada  orang juga” ucap bryan penuh emosi

“fasilitas yang kamu dapat dari papa dari kerja keras papa, semua yang kamu punya itu dari papa, seharusnya kamu tidak membangkang” ucap papa bryan yang memarahi anaknya

“udah pa jangan emosi” ucap mama bryan menenangkan suaminya

Tampa basa basi bryan berdiri dan langsung pergi meninggalkan kedua orang tuanya, takutnya dia tidak bisa mengendalikan emosi dan menghajar papanya

“mau kemana kamu papa belum selesai bicara” ucap papanya yang ingin mengejar anaknya tapi ditahan oleh istrinya

“udah pa biarka bryan tenang dulu” suaminya hanya bisa pasrah mengikuti perkataan istrinya.








Selamat Membaca............

BULLY ON YOU [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang