CHAPTER 16 BALAPAN

24.3K 1.1K 24
                                    

Happy reading









Setelah bermain cukup lama pangeran membawa rasya berdiri di bawah pohon lebat berwarna ungu

“sya kamu suka ngak disini?” Tanya pangeran

“suka banget kak, ini pertama kalinya aku kesini, sebelumnya aku ngak pernah” balas rasya yang begitu senang

“kalau kamu suka nanti kita pergi lagi”

“beneran kak?” Tanya rasya yang hanya di angguki oleh pangeran

Lama mereka disana tiba-tiba pangeran memegang pinggang rasya dan menariknya sehingga jarak diantara mereka sudah tidak ada lagi

Jantung mereka berdua berpacu dengan sangat kencang serta deru nafas mereka seakan merasakan satu sama lain

Tanpa menunggu lama pangeran langsung menyambar bibir merah cery milik rasya

Rasya yang kaget dengan apa yang dilakukan pangeran hanya bisa memejamkan matanya

Dengan sadar apa yang dilakukan rasya memberanikan diri untuk mendorong secara lembut dada bryan

“maaf aku ngak sengaja” ucap pangeran karena merasa melakukan kesalahan dengan apa yang dia lakukan terhadap adik kelasnya itu

“ehh-eh iya gak papa kok kak” ucap rasya yang merasa gugup

Beberapa saat mereka termenung dan merasakan angin malam sudah berhembus kencang mereka memutuskan untuk pulang

Pangeran yang melihat rasya kedinginan langsung melepas jaketnya dan memakaikannya kepada rasya

“eh kak kenapa kakak ngasih ke aku” ucap rasya

“gak papa lo dingin kan?” balas pangeran

Mereka berjalan menuju mobil pangeran, tak disangka ada orang yang berlari dan menabrak rasya, hal itu membuat rasya tidak bisa menyeimbangkan posisinya dan hampir terjatuh.

Untungnya dengan sigap pangeran memegang pinggang rasya dan membawa ke pelukannya

Disis lain

“bry bukannya itu rasya ama pangeran” ucap dimas

Ya bryan dan temannya juga berada di tempat itu bersama ganknya yang lain

Bryan yang melihat rasya dan pangeran berpelukan langsung marah dan menghampiri mereka berdua

“wah-wah ada yang lagi ngedate nih” ucap bryan menyeringai

Mendengar suara bryan, rasya langsung melepaskan pelukan pangeran

“anjing lo bry dimana-mana lo ada ngak bisa apah lo liat rasya tenang” ucap pangeran

“lo nge belain dia? Suka lo sama dia?”
Mendengar itu pangeran tidak menjawab

“bangsat lo, sya pergi aja gak usah ladenin nih anjing gila” ucap pangeran menarik rasya

Mendengar itu bryan marah dan langsung menarik tangan rasya yang satunya

“apa lo bilang ha” ucap bryan marah

“lepasin dia anjing” marah pangeran

“gue tantang lo balapan hari ini kalau lo kalah jangan dekat dengan rasya kalau gue menang rasya milik gue” ucap bryan

“gue ngak mau, yuk sya balik” ucap pangeran yang hendak berbalik

“lo takut sama gue, dasar lemah” ucap bryan

Mendengar itu pangeran berbalik menghampiri bryan

“gue terima tantangan lo” ucap pangeran menatap tajam bryan

Rasya hanya bisa pasrah dan berdoa semoga pangeran bisa menang melawan bryan

“dim siapin motor gue dan motor untuk si pengecut ini” ucap bryan

“oke bry” balas Dimas



Di jalanan sudah berkumpul geng bryan untuk melihat pertandingan bos mereka melawan musuh bebuyutan gang mereka

“siap-siap lo kalah” ucap bryan sampil memasang helmnya

Pangeran hanya menatapnya tajam dan beralih memandang kedepan

“sudah siap 1…2….3….. mulai” ucap seseorang sambil melemparkan kain ke udara

Mereka berdua langsung menancapkan gas dan saling menyalip di jalanan karna tidak mau kalah

Sudah hampir garis finish rasya merasa khawatir akan ke adaan pangeran dan melihat di ujung jalan motor yang di kendarai pangeran sudah mau sampai ke garis finish di susul bryan, rasyapun merasa senang
Tidak lama kesenangan itu, karna sesuatu yang tidak diharapkan terjadi, ya motor yang dikendarai pangeran jatuh dan otomatis bryan memanfaatkan itu semua untuk menyalip pangeran dan sampai ke garis finis

Sorakan gang bryan memenuhi jalanan tersebut karna bossnya memenangkan pertandingan tersebut

Melihat itu rasya langsung berlari menolong pangeran

“kak, kak bangun kak” ucap rasya yang menangis

“a-aku ngak papa kamu jangan nangis” ucap pangeran yang kesakitan

Melihat itu bryan menghampiri mereka berdua

“sesuai janji rasya udah jadi milik gue” ucap pangeran dan menarik pergelangan tangan rasya cukup kuat ke motornya untuk mengantar rasya pulang

“kak tolongin kak pangeran aku mohon kak” ucap rasya memohon ke bryan

Seolah merasa tuli bryan mengangkat tubuh rasya ke atas motornya dan dia juga ikut naik

“lo berdua bantu tuh anak bawa kerumah sakit” suruh bryan ke anak buahnya dan langsung menancapkan gas motornya membawa rasya.








Selamat Membaca..........

BULLY ON YOU [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang