CHAPTER 3 CAFE

27.4K 1.4K 7
                                    

Happy reading


























Dikelas rasya masi memikirkan insiden yang terjadi ditoilet saat ia tak sengah jatuh dan mencium kakak kelasnya, takutnya ia akan diganggu oleh orang tersebut

“woi sya lo lagi mikirin apa sih” ucap dilan karena sedari tadi memperhatikan temannya melamun

“eehh gak papako lagi mikirin pekerjaan doang di cafe karna beberapa hari ini banyak pelanggan yang datang” ucapnya berbohong

“ooo kirain apaan, gue salut sama lo sya lo harus kerja demi memenuhi kebutuhan lo disaat anak-anak yang lain hanya menghamburkan uang orang tua mereka” ucap dilan prihatin

“ya mau gimana lagi udah nasib gue, gue masi bisa bersyukur bisa sekolah disini dan ketemu lo yang jadi beban gue untuk nyontek”ucap nya terkekeh

“yaelah sya lu taukan gue bego”

“canda lan lo itu teman gue yang paling baik sedunia, beruntung gue punya lo” sambil memeluk dilan.




Jam pulang sekolah pun berbunyi, para siswa pun pulang kerumahnya masing-masing, tapi tidak dengan rasya ia harus pergi ke cafe untuk bekerja

Walaupun bukan waktunya tapi ia harus berjalan ke cafe yang lumayan jauh untuk  menghemat uangnya.

“sya lo langsung kerja? Mau gue anter gak” dilan menawarkan pada rasya

“gak usah beda arah gue ngak mau ngerepotin lo”

“ya udah deh walaupun gue maksa, lo ngak bakalan mau terima tawaran dari gue” sambil menaiki motor dan menancapkan gasnya











Rasya berjalan menuju cafe sekitar 30 menit tempat ia bekerja, ia memasuki cafe dan berjalan menuju ke ruangan ganti pegawai untuk mengganti seragamnya dengan baju pegawai

Sesudah mengganti seragam dengan baju pegawai dan waktunya ia bekerja ia pun melayani para pengunjung yang datang di cafe tersebut.




Dilain tempat bryan bersama dengan temannya nongkrong di basecamp tempat ia pergi  setelah pulang sekolah

Disana banyak geng bryan yang berbincang-bincang sambil merokok begitupun dengan bryan.

“bry entar malam cafe yok!! Bosen nih” ucap dimas

“iya nih bry bosen banget, udah ngak ada yang nantangin balapan, kalau kita ke cafe kita bisa bersihin mata bry banyak cewek cantik” lanjut rasya

“oke bentar malam jam 9 kita kesana” dengan menghisap rokoknya yang hampir habis.

Jam 9 malam meraka berkumpul di basecamp untuk ke cafe.

“berangkat yuk udah laper nih” ucap raihan dengan memegang perutnya.

“yaelah lo makanan mulu “ sela dimas sambil memukul kepala raihan.

“anjing lo sakit tau” memegangi kepalanya yang dijitak dimas

Bryan tidak mempedulikan temanya akhirnya menancapkan gas menuju cafe

“woi bry kok lo ninggalin kita sih” raihan

“gara-gara lo sih”  dimas

“kok jadi gue sih bangsat” raihan

“udah-udah mendingan kita susul tuh bocah”

Dengan menaiki motornya dimas dan raihan menyusul bryan ke cafe.








Sesampainya bryan dengan kedua temannya, ia berjalan masuk kedalam cafe dan mencari tempat duduk.

“ges duduk disana aja banyak cewek tuh” ucap raihan menunjuk tempat itu

“lo tuh cewek mulu” sela dimas

Mereka pun menuju tempat duduk yang ditunjuk oleh raihan, tak lama bryan duduk ada salah satu perempuan yang menghampiri bryan,

“ehmm kenalin nama gue angel, gue boleh gabung gak” sambil mengulurkan tangannya dengan bangga, karena merasa dirinya cantik dan memakai pakaian yang ketat dan pendek

“gue gak tertarik” dengan wajah datarnya.

Perempuan itu pergi dengan kesalnya,,,

“ya bry lo kok ngebuang tuh cewek, padahal cantik loh, buat gue aja tadi” kata raihan

Bryan tidak menanggapi ocehan rayhan, tampa disadar dimas memperhatikan orang yang dia kenal sedang melayani pengunjung cafe tersebut.

“bry bukannya itu sicupu?” bryan mengalihkan pandangannya menuju orang yang disebut dimas.

“wah-wah ternyata si cupu kerja disini, saking miskinnya, gimana kalau kita kerjain si cupu supaya dia dipecat” kata  raihan sambil tertawa

“boleh juga” ucap bryan dengan seringainya



























Selamat Membaca..........
Jangan lupa vote ⭐




BULLY ON YOU [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang