Happy reading
Di tempat parkir
“bry lo ngak ke basecamp? Semalam kita tawuran dengan gangnya pangeran, karena mereka semua mengetahui tentang kejadian lo balapan ama pangeran” ucap dimas
“lo yang urus gue mau ke mansion” ucap bryan
Dimas hanya menghela napas melihat tingkah bryan
Tak lama bryan melihat rasya yang sedang menghampirinya
“naik cepat” ucap bryan ke rasya
“k-kita mau k-emana kak?”ucap rasya gugup
“gue mau pulang ke rumah gue, lo ikut” ucap bryan tidak ada penolakan
Rasya hanya menuruti keinginan bryan, dan langsung menaiki motor bryan
Sampai di mansion keluarga bryan, mata rasya melihat rumah itu, bukan rumah tapi istana, itu bahkan 100 kali lebih besar dari rumah rasya.
Rasya hanya membulatkan matanya tanpa berkedip dengan mulut ternganga
Melihat tingkah rasya, bryan tersenyum walaupun tidak memperlihatkannya, karna selama ini dia tidak pernah terlihat tersenyum
“nanti laletnya masuk” ucap bryan yang menahan tawanya
Rasya malu akan perkataan bryan dan langsung menutup mulutnya
Melihat bryan masuk, rasyapun mengekor di belakang bryan
Sampai di ruang keluarga ternyata orang tua bryan ada disana
“baru pulang, kemana aja kamu” Tanya ayah bryan dengan mengintimidasi
“bukan urusan lo” balas bryan datar
“kamu itu balapan terus, tawuran terus, mau jadi berandalan kamu”
“lo aja jarang pulang, kerja terus, makan tu kerja” kekehnya bryan
“BRYAN…” Teriak ayah bryan
“apa memang benerkan” balas bryan
Rasya yang melihat itu hanya bisa diam, ternyata bryan juga memiliki sisi yang buruk dalam hidupnya
“kamu tau papa juga kerja karna kamu, semua kemewahan yang kamu dapat juga dari papa” ucap papa rasya memerahi bryan
“apa cukup dengan uang ha” balas bryan
Karna terlarut dalam kemarahan ayah rasya langsung melayangkan pukulan tepat di wajah bryan sehingga bibir bryan mengeluarkan darah
Tanpa membalas pukulan papanya Bryan langsung berjalan menuju kamarnya dengan marah
Ayah bryan pun juga pergi dari ruangan itu karna tersulut emosi
Rasya masi terdiam kaku disana tanpa menyadari ada seorang wanita yang menghampirinya, ya itu ibu bryan
“kamu temannya bryan ya” ucap ibu bryan
“i-iya tante” ucapnya terbata-bata
“semua kejadian yang kamu liat jangan diambil hati ya, begitulah keluarga kami” ucap ibu bryan mengusap lengan rasya
“bryan dulunya anak yang baik sampai satu kejadian yang membuatnya menjadi seperti ini, ayahnya terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan begitu pula dengan saya, sehingga kami tidak peduli dengan bryan, ayahnya juga selalu menekannya untuk bisa menjadi yang terbaik, tapi malah sebaliknya bryan malah menjadi anak yang pembangkang dan tidak mau menurut” cerita ibu bryan menahan sedikit tangisnya
“saya harap kamu bisa menjadi teman yang baik untuk bryan sehingga kamu bisa mengubah sikapnya” pesan ibu bryan pada rasya
Mendengar cerita itu rasya merasa kasihan kepada bryan
“kamar bryan ada di atas dengan pintu warna hitam, naiklah tenangkan bryan”
“iya tante” balas rasya dan langsung naik kela lantai atas menemui bryan
Berdiri didepan pintu kamar bryan, rasya mengetuk pintu tersebutTok..tok..tok
“kak….”
Tidak ada balasan, rasya memutar kenop pintu yang tidak terkunci dan membuka pintu tersebut
Masuknya kedalam kamar bryan, rasya melihat kamar bryan yang berantakan dengan barang yang tercecer kemana-mana
Rasya yang melihat bryan yang ada dilantai memegangi kedua lututnya sambil menangis tersedu-sedu dengan luka yang ada disudut bibirnya
Rasya langsung menghampiri bryan duduk dan langsung memeluk bryan yang masih menangis, membawa kepala bryan kedadanya sambil mengelus punggung bryan
Mendapatkan sebuah pelukan dari rasya, bryan langsung membalasnya dengan pelukan yang erat dengan menambah tangisnya
Lama mereka berpelukan dan sudah tidak ada suara tangisan dari bryan, rasya melepaskan pelukannya
“kak aku bersihin dulu ya lukanya” ucap rasya
“ngak usah, udah biasa” balas bryan
“tapi nanti lukanya infeksi”
“biarin gue meluk lo dulu sampai gue tenang” ucap bryan yang kembali memeluk rasya
Setelah pelukan hangat yang di berikan rasya, bryan bangkit untuk membersihkan tubuhnya
“gue mau mandi dlu lo tunggu sini” ucap bryan
Rasya hanya mengangguk dan menunggu di pinggir Kasur
Keluarnya bryan dari kamar mandi yang hanya memakai handuk yang menutupi bagian bawahnya, sehingga terpampang jelas tubuh atletis bryan
“lo kan udah liat semuanya” ucap bryan yang membubarkan lamunan rasya
Rasya hanya malu dengan apa yang dia dengar
“gue mau tidur dulu, gue antar lo sebentar malam, jadi temani gue dulu”
Bryan pun membaringkan badannya di atas Kasur tanpa memakai bajunya
“sya lo tidur disamping gue” ucap bryan
Rasya hanya mengangguk dan ikut berbaring di samping bryan
Bryan memeluk rasya dan menyimpan kepala rasya di dada bidangnya dan tangannya menjadi bantalan untuk badan rasya
Merekapun tertidur dengan posisi saling berpelukanSelamat Membaca............
KAMU SEDANG MEMBACA
BULLY ON YOU [END] ✓
Fiksi RemajaMenceritakan seorang siswa beasiswa yang selalu di bully oleh kakak kelasnya dan berakhir menyukai orang yang di bully nya Bryan Alex Nugroho (Dom)🐺 Rasya Putra Ferdian (Sub)🐰 perhatian ⚠️ -BxB -Kata Kasar -Adegan 🔞 -Dibawah umur skip Cerita pert...