CHAPTER 38 🔞 TIGA TAHUN

17K 649 0
                                    

Happy reading









“ahhh kak bryan ssaaaakittt kak ahhh jaaangana ahh digigit ahh” ucap rasya saat bryan mengemut puting rasya seraya menyusu seperti anak bayi

Bryan kemudian meraup bibir mungil milik rasya dan melumatnya dengan lembut, lama melumat bibir rasya kemudian bryan menggigit bibir rasya agar bisa terbuka dan leluasa memperdalam ciumannya

Karna merasa kesakitan akibat gigitan bryan, rasyapun membuka mulut sehingga bryan langsung memasukkan lidahnya kedalam mulut rasya

“ahhh kak” desah rasya

Merasa nafasnya hampir habis, rasya menepuk dada bidang bryan yang tidak memakai pakaian sama skali atau full nekad begitupula dengan rasya, mengetahui bahwa pacarnya kehabisan nafas, bryan menyudahi ciumannya dan beralih ke tekuk leher rasya yang begitu putih

“ha..haa.haaa” rasya yang menghirup banyak oksigen

“ahhh kak, kaaak ahhh sssuudah kaakak haarushh kerjaaahh” ucap rasya yang mendesah

Masi sama bryan masi menghirup aroma rasya dileher yang sudah jadi makanannya setiap hari, menciumnya, melumatnya dan juga menggigitnya

“biarkan aku puas dulu sayang ini masi pagi” ucap bryan

Lama dengan leher rasya, bryan berpindah ke perut rasya dan menciumnya, tangannya tidak tinggal diam, ia masukkan kedalam lubang rasya dengan memajumundurkan jari tangannya

“ahhh kak jangan ahhh laaakukanahh ituhhhh” desah rasya saat tangan bryan bergerak

Merasa sudah lama menggerakkan tangannya ke lubang rasya, bryan kemudian membawa  kedua kaki rasya ke pundaknya sehingga memudahkan bryan untuk memasukkan juniornya kedalam lubang hangat rasya

“kak sudah nanti kakak terlambat bekerja ahhhh” ucap rasya

“no sayang puaskan aku dulu” balas bryan

Bryan kemudian memasukkan juniornya secara perlahan ke lubang milik rasya, setelah tertanam sempurna bryan bergerak secara perlahan sehingga membuat rasya juga kenikmatan akan permainan dari bryan

“ahhh kaak cepat ahhhh aku mauuuhhh keluar ahhh” ucap rasya yang kenikmatan

“sesuai permintaanmu sayang” balas bryan

Sesuai permintaan rasya, bryan mempercepat gerakannya, menumbuk lubang rasya dengan tempo yang cepat, sehingga membuat badan rasya naik turun dan tangannya mengepal bahu bryan dengan kuat dan menimbulkan luka cakar di bahu bryan

“ahhh kaakkkk lebihhh cepathhh lagiihhh akkkuuh mauhh keluar” desah rasya

Mendengar itu bryan makin menggila dan mempercepat tempo gerakannya, memajumundurkan kejantanannya mengobrak abrik lubang rasya sehingga terkena titik sensitive milik rassya, akhirnya mereka berdua keluar secara bersamaan.




Setelah melakukan kegiatan panas pada pagi hari mereka berdua membersihkan diri secara bersama di dalam kamar mandi, rasya menggosok punggung bryan dengan sabun dan bryan hanya diam menikmati perlakuan rasya kepadanya

“kak memang kakak ngak telat kerja” ucap rasya yang masih menggosok punggung bryan

“kan aku bossnya jadi terserah aku dong” balas bryan

“tapikan katanya kakak  pagi ini ada meeting”

“aku batalin, aku ngak tahan kalau sama kamu” ucap bryan

“kakak ih, nanti perusahaan lain ngak mauloh kerja sama perusahaan kakak” 

“ngak mungkin, siapa yang gak mau kerja sama, sama perusahaan aku, kamu taukan perusahaan aku besar, jadi perusaan lain gak bakal nolak” ucap bryan sombong

“sombong banget sih, aku keluar dulu ya kak, mau buatin kakak sarapan” ucap rasya

Bryan hanya mengangguk, dan melihat rasya yang keluar dari  kamar mandi.







Rasya didapur lagi memasak sarapan untuk bryan tak lupa juga membuatkan bryan bekal untuk dibawa ke kantornya, di sela-sela memasaknya ada tangan yang melingkar diperutnya, siapa lagi kalau bukan bryan, bryan menghirup aroma rasya dilehernya dan sekali kali menciumnya

“kak geli, aku lagi masak, nanti gak selesai-selesai loh” ucap rasya cemberut

“kamu harum soalnya, aku kayaknya pengen lagi deh” balas bryan yang menggoda rasya

“aku ngak mau, badanku aja masih sakit akibat tadi pagi” marah rasya sambil memukul bryan 

“canda sayang, iya-iya aku duduk” ucap bryan mengangkat kedua tangannya




Setelah menyiapkan sarapan dan juga bekal untuk bryan, mereka berdua pun makan dimeja makan dan sesekali bercanda,

setelah makan bryanpun pergi bekerja dan tak lupa berpamitan ke orang kesayangannya

“aku berangkat dulu, hati-hati disini, kalau bosan jangan keluar rumah, kekantor aku aja, ok”
Ucap bryan sambil mencium kening rasya dan berlalu pegi ke kantornya




Rasya dan bryan sudah menjalin hubungan selama tiga tahun dan mereka sudah lulus sekolah, bryan dan rasya tinggal bersama, itu semua keinginan bryan untuk tinggal di apartemen bersama dengan rasya katanya dia tidak bisa jauh-jauh dari rasya,

Bryan sudah bekerja dan tidak melanjutkan kuliahnya dan langsung melanjutkan salah satu perusahaan dari ayahnya, sedangkan rasya kuliah dirumah karna tidak diijinkan oleh bryan dan hanya menyuruh rasya untuk bersamanya, tetapi sekali-kali rasya ke universitasnya untuk mengumpulkan tugas dan bertemu dengan teman kuliahnya,

Awalnya rasya menolak tapi karna bryan bersih kukuh akhirnya mengiyakan, sedangkan mama rasya sekarang memiliki toko kue yang diberikan oleh orang tua bryan sehingga mama rasya tidak perlu menjadi pembantu lagi.











Selamat Membaca...........

BULLY ON YOU [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang