29

1.5K 255 38
                                    

Siapa yang minta double up







Nini baru bangun tidur dan langsung nyari bunda nya yang gak keliatan, bocah itu jalan ke arah dapur dengan muka bantalnya.

Di dapur Lisa lagi masak di bantu bibi Nayeon pembantu baru yang mulai kerja di rumah Lisa beberapa hari lalu.

Nini berdiri di samping Lisa, Lisa senyum manis dan langsung membenarkan rambut berantakan Nini.

"Bunda lagi ngapain" Tanya Nini

"Lagi masak" Jawab Lisa sambil lanjut motong wortelnya.

"Gak gitu jawabnya bunda" Nini sedikit merengek.

"Terus gimana harusnya" Tanya Lisa tanpa noleh dan lanjut ngiris wortelnya.

"Lagi masak nak, gitu harusnya" Lisa terkekeh begitu juga Nayeon yang dengar percakapan ibu dan anak itu.

"Ya udah Nini ulang nanya nya kalo gitu"

"Bunda lagi ngapain"

"Lagi masak naak... " Pipi Nini bersamu merah salting, dan langsung meluk Lisa dari samping.

"Duh, kok merah pipinya" Ledek Nayeon











"Biasanya Nini pinter makan sendiri, sekarang kenapa minta di suapin mana di pangkuin lagi" Lisa agak kesusahan menyuapi Nini apalagi bocah itu yang duduk di pangkuannya gak mau turun bahkan dengan cara apapun Lisa ngebujuk.

Sedangkan Yerim lagi di suapin Nayeon untung bayi itu anteng gak cemburu liat Nini yang nemplok terus kayak cicak di dinding.

"Nanti bayi jelek, ngambil bunda Nini" Nini meluk Lisa posesif sambil ngelirik tajam Yerim.

Yang di lirik mana ngerti lagi sibuk sama makanan nya.

"Mamamam" Ocehan Yerim sambil nyuap sendiri buncis ke mulutnya.

"Namanya Yerim, bukan bayi jelek, gak baik tau ngubah nama orang, nama adeknya kan bagus" Sela Lisa, karena udah mulai gak suka dengan panggilan Nini ke Yerim.

"Bayi jelek" Nini masang tampang marahnya dan itu malah bikin Lisa gemes apalagi ada sebutir nasi yang nempel di sudut bibirnya.

"Yerim, sayang" Sebisa mungkin Lisa memelankan suaranya.









"Hey itu punya Nini huwaa bunda" Nini menangis karena kesal, lagi asik main boneka Barbie tiba tiba Yerim muncul dan merampas.

Yerim mendongak menatap Nini yang menangis.

"Aaaaakk... " Teriak Yerim, tangan kecilnya menarik rambut Nini.

"Huwaaa" Nini kembali menangis karena tarikan kuat dari kedua tangan kecil Nini.

"Aaaaa... " Teriak melengking Nini karena pahanya baru saja di gigit dan pelakunya sama Yerim.

Lisa yang lagi mandi buru buru memakai handuknya dan menghampiri dua bayi itu.

"Astagaa, kenapa nak" Lisa mendekati Nini, paha bekas gigitan Yerim yang pertama Lisa Lihat.

"Di gigit adek iya" Tanya Lisa panik langsung mengangkat tubuh Nini dan di letakan di tempat tidur.

Sedangkan Yerim sibuk dengan barbie nya karena memang bayi umur segitu belum tau apa apa.

"Hiks sakit bunda" Lisa langsung ngasih uyyunya agar Nini tenang, sambil mengusap paha Nini.

Lisa gak ngeluarin sepatah kata pun lagi ada rasa iba ngeliat Nini hari ini pertama Lisa memarahi Nini lalu mencubit paha Nini sampai lebam dan sekarang Lagi lagi paha Nini harus jadi korban karena gigitan Yerim ada dua lebam di paha itu.

Lisa mengusap rambut Nini dan mengecup kening bocah itu yang masih sesegukan.












"Nini mau ikut aunty Jane, kalau Nini ikut aunty Jane Nini gak akan kena marah apalagi di cubit sampai biru gini" Nini menundukan kepalanya.

Jane dengan lancang nya bawa Nini pergi keluar tnpa sepengetahuan Lisa, Jane mengendap masuk kerumah Lisa yang memang minim pengawasan.

"Tapi nanti bunda cariin" Ucap Nini, bocah itu lagi nikmatin es krim yang di beliin Jane.

"Engga lah, kan bunda ada adek Yerim, mana ingat Nini, bunda lagi sibuk ngurusin adeknya" Nini yang terprovokasi merasa kalau ucapan Jane ini ada benarnya.

"Gimana Nini mau, kita pergi jauh, jalan jalan nanti bakal balik lagi kok yah" Nini mengangguk mengiyakan.

"Pinter, malam ini kita pergi okeh, sekarang abisin es krim nya" Jane mengelus rambut Nini, sambil tersenyum miring.












"Dimana ya kak Nininya"Lisa menggendong Yerim sambil mencari Nini yang sedari tadi tidak keliatan padahal sudah waktunya makan siang.

" Nayeon kamu liat Nini"Nayeon yang lagi bersihin kaca menggeleng.

"Engga liat nyonya, saya dari tadi di belakang" Lisa meringis, perasaannya langsng gak tenang.

"Tolong ambilin handphone saya di atas laci di kamar" Nayeon mengangguk lalu segera ngambil handphone Lisa yang berada di kamar lantai dua.

Lisa mendudukan dirinya di sofa dengan Yerim.

Tidak lama Nayeon datang dan langsung menyodorkan handphone pada Lisa.

Lisa menghubungi no Chaeyoung dan untungnya Chaeyoung cepat mengangkat.

"Nini gak ada di rumah Chaeyoung"


















"Aku yakin Sa, pasti Jane yang bawa Nini, siapa lagi kalau bukan dia" Chaeyoung sudah sampai di rumah Lisa dengan Jisoo.

"Hubungi aja Jane nya dan tanya apa Nini ada sama dia" Usul Jisoo, Lisa langsung ngehubungi Nomor Jane.

Agak lama sampai akhirnya Jane mengangkat panggilan.

"Halo Jane di mana Nini"

"Ada"

"Kamu lancang banget bawa anak saya tanpa izin, kembaliin Nini" Suara Lisa bergetar menahan tangis kesal dan marah.

"Loh masih butuh Nini, kamu kalau gak bisa jaga Nini biar sama saya aja Nininya, saya liat luka lebam di paha Nini dan Nini bilang itu karena kamu yang cubit, kamu gak becus jadi ibu, saya bakal bawa Nini, jauh dari kamu, saya berhak marah karena Nini juga anak saya, saya juga punya hak atas Nini"

"Anak kamu dari mana hah, bajingan, sialan, Nini anak saya! Kamu gak punya hak atas Nini, cepat kembaliin anak saya, Jane sialan"

"Maaf tapi Nini juga udah setuju saya bawa dia pergi dari kamu, udah ya jangan ganggu waktu saya dan anak saya, selamat siang"

Tuut

Panggilan berakhir, Lisa menggenggam erat ponsel yang ada di tangan nya.

"Sabar Lisa, dia gak akan pernah bisa bawa Nini" Tangis Lisa tumpah begitu saja, Jisoo segera menghampiri Lisa dan memberi pelukan sambil mengusap punggung yang bergetar itu.

"Hiks...aku gak bisa jauh dari Nini Chaeyoung, Nini juga gak akan bisa jauh jauh dari aku, Jane sialan itu hiks"

"Aku cari cara ok, aku keluar sebentar" Chaeyoung menatap Jisoo, Jisoo yang paham mengangguk.

"Tenang Lisa, Chaeyoung bakal ngembaliin Nini ke kamu"














Jangan lupa tinggalkan vote dan komen

Karena jujur aja author wattpad itu cuma butuh suport dari kalian biar moodnya bagus buat ngelanjutin ceritanya apalagi komen gak perlu di bayar liat komen yang rame aja udah seneng moodnya langsung naik.

 NiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang