Beberapa Chapter lagi mendekati Ending!
Yey.
Lisa berdecak dalam tidurnya, tempat tidur yang terus bergerak mengganggu tidur nyenyak, wanita berponi itu.
Lisa, mengerjapkan matanya, melirik ke sebelah kiri di mana? Nini sedang tidur.
"Ada apa sayang? " Lisa, ngerubah posisi jadi duduk ngelus pucuk kepala, Nini.
"Sakit perut" Gak lama, Nini ngomong itu, terdengar bunyi dan di iringi bau yang tidak sedap.
"Nini masuk angin? tunggu ya bunda ambil minyak telon, Nini dulu" Lisa, ngejangkau minyak telon yang berada di laci samping tempat tidur.
"Sini " Nini ngeringkuk nahan sakit di perutnya, Lisa dengan telaten ngelus minyak telon dari perut sampai punggung, Nini.
"Nini mau pup? " Nini, ngangguk pelan, keringat sebesar biji jagung berada di dahinya.
"Sakit hiks"Lisa, ngegendong tubuh lemah, Nini dan di bawa ke kloset.
" Lo kasih Nini, makan apa hah! "Jane mutar matanya malas, dari tadi Chaeyoung menyudutkan, Jane.
" Bacot! gue kasih makanan manusialah lo pikir gue kasih apa"Chaeyoung mendengus sebal.
"Heh, pasti lo kasih makanan yang gak biasa Nini makan, mangkanya jangan asal nyulik anak orang, akhirnya begini kan, udah tau anaknya masih bayi" Jane memutar matanya malas, sambil mencibir, Chaeyoung.
"Berisik banget lo, Lisa aja dari tadi diem, mending lo diem aja, Nini lagi di periksa di dalam, gue pusing denger suara cempreng lo"
"Pengen banget gue congkel mata lo, udah salah masih ngelawan"
"Rambut blonde lo gue ceburin got biar berubah warna jadi brown"
"Lo anj"
"Diam! kalian bisa diam ga, dari pada cuma bikn ribut mending pulang aja deh, dan kamu Jane, setelah Nini sehat kamu berurusan dengan saya" Lisa nunjuk muka, Jane.
Jane neguk ludahnya, Chaeyoung yang liat itu tertawa sinis.
"Mampos! " Ucap Chaeyoung sambil berbisik.
Suasana berubah hening sampai dokter keluar.
"Gimana dok, keadaan anak saya"
"Nini, mengalami diare akibat makanan yang tidak biasa, Nini makan lambung Nini juga masih rentan tapi sudah kami beri obat agar diarenya cepat berhenti, lain kali perhatikan lagi makannya, jangan beri makanan yang pedas" Lisa, menghela nafas melirik sinis Jane.
"Baik dokter, terimakasih apa saya sudah bisa menjenguk, Nini"
"Silakan ibu, kalau begitu saya permisi dulu "setelah dokter itu pergi, Lisa segera masuk ke ruang tempat Nini di rawat sedangkan di luar Chaeyoung dan Jane sibuk berdebat.
"Awas! Gue mau masuk" Chaeyoung mendorong bahu Jane dengan bahunya.
"Gue juga mau masuk, lo yang awas" Mereka jadi saling dorong di ambang pintu.
"Lo itu bukan siapa siapa Nini, jadi lo gak perlu masuk deh" Sinis Jane.
"Gue daddynya, lo itu yang bukan siapa siapa" Jane mencibir.
"Daddy? lupa gender, apaan daddy daddy" Chaeyoung menginjak kaki, Jane yang membuat wanita bermata kucing itu meringis kesakitan.
"Iri? kasian deh yang cuma di anggap aunty" Jane menarik belakang baju Chaeyoung.
"Yang penting dia darah daging gue dan lo bukan siapa siapa cuma orang asing yang ngerusak hubungan orang" Chaeyoung tertawa dan bertepuk tangan.
"Wah, luar biasa orang tolol ini, bukan nya lo akar dari segala kerusakan hubungan ini, bitch!" Chaeyoung menyenggol bahu Jane dengan sengaja lalu melenggang masuk keruang rawat, Nini.
"Fuck Chaeyoung! " Jane ikut menyusul.
"Cantiknya daddy, udah mendingan" Nini, mengangguk, Chaeyoung duduk di pinggir kasur tempat Nini berbaring.
"Kalau sudah sehat, kita jalan jalan, oke"
"Mauu, Nini mau jalan jalan " Nini, berteriak antusias, Jane memperhatikan interaksi, Nini dan Chaeyoung ada rasa cemburu di hatinya.
"Mangkanya cepat sembuh ya", Nini mengangguk cepat.
" Aunty, Jane"Nini menatap, Jane yang sedari tadi terdiam, duduk di sofa yang ada di ruangan itu.
"Iya cantik" Jane berdiri dari duduknya lalu mendekat ke arah Nini, melirik sinis Chaeyoung.
"Teman teman Nini, mana" Jane, gelagapan aduh kenapa, Nini harus ingat itu.
"Mereka ada di rumah kok Nini, jangan khawatir ya" Jane mengelus rambut, Nini.
"Kalau Nini, sudah sehat, Nini mau ketemu mereka boleh kan, soalnya cuma di tempat aunty Jane, Nini bisa bawa teman teman Nini, kalau di rumah bunda, bunda bakal ngamuk " Nini cekikikan membayangkan muka marah bundanya, Lisa mendengar pembicaraan.
"Iya, kalau Nini sudah sehat bisa temui mereka lagi oke, sekarang Nini, harus minum obat dulu" Sahut Lisa yang membawa nampan berisi obat dan air minum.
"Nini, gak suka obat, pait" Nini, membuang muka dan menggelengkan kepalanya.
"Kalau gak minum obat, Nini lama sembuhnya, Nini mau di sini terus " Chaeyoung ikut membujuk, Nini yang sekarang menutup mulut dengan kedua tangannya.
"Katanya mau ketemu teman teman, Nini"
"Katanya mau pergi jalan jalan"
Nini, akhirnya pasrah setelah di bujuk aunty Jane dan daddy Chaengnya itu."Pintarnya" Puji, Lisa setelah Nini menelan obat yang Lisa kasih.
"Huek, pait, mau Uyyuu" Nini menatap Lisa sambil manyun.
"Oke karena ini, masih jam dua pagi, Nini bobo ya, dan untuk daddy Chaeng dan aunty Jane, silakan pulang pintunya ada di sana" Lisa, menunjuk pintu berwarna putih itu, mengusir Chaeyoung dan Jane terang terangan.
"Jangan, daddy Chaeng dan aunty Jane, tetap di sini aja" Lisa memutar matanya malas.
"Mereka mau kerja besok, iyakan Daddy Chaeng dan Aunty Jane" Ucap Lisa sambil memberi kode agar kedua manusia itu membantunya untuk membujuk Nini lagi.
"Iya, Nini daddy harus kerja, besok daddy janji ke sini lagi, Nini mau di bawain apa? " Nini mencebik.
"Janji? Bawain Nini kupu kupu" Chaeyoung memberikan senyum manisnya.
"Oke besok daddy Chaeng bawa, kalau gitu daddy Chaeng pamit dulu"Chaeyoung menarik ujung baju Jane agar ikut keluar, Jane menepis tangan Chaeyoung di bajunya.
" Nini, aunty Jane pamit dulu, besok aunty Jane kesini lagi ya cepat sembuh cantik"Jane menyempatkan mengelus pucuk kepala Nini.
"Iya aunty Jane, hati hati" Setelah kepergian kedua makhluk tidak akur itu, Lisa memilih ikut tidur di samping, Nini.
"Uyyuu, uyuu, uyuuu" Itu adalah suara, Nini yang menantikan uyyunya.
Lisa membuka kancing teratas kemejanya lalu menaikan bra dan mengeluarkan buah dadanya.
"Slowly, Nini gak minum uyyu udah seabad? " Lisa meringis karena sedotan kuat, Nini, bocah itu menyengir lalu kembali melanjutkan kegiatannya.
Jangan lupa vote&komen
Fokus buat ending yang ini dulu udah di kepala tinggal dua atau tiga chapter lagi
See you