Tapi boong
Ehe...Nini baru saja sampai di kelasnya di antar oleh Lisa, yang langsung pulang meninggalkan Nini, karena bocah itu sendiri yang meminta agar bundanya tidak perlu menunggu seperti biasa "Hay Nini, sudah lama gak liat Nini, kemana aja kok gak masuk sekolah? " Ning ning menyapa Nini, yang baru saja duduk di bangkunya.
"Nini, cuma malas sekolah aja" Jawab Nini, seadanya.
"Nini, mau coklat? Auntyku yang bawa dari Swiss loh" Ning ning menyodorkan coklatnya pada Nini, Nini dengan senang hati menerima coklat itu.
"Terimakasih Ning ning" Nini, menyimpan coklatnya di dalam saku baju seragamnya.
"Nanti aku, Ryujin sama Tzuyu mau ke perpustakaan, Nini mau ikut ga? " Ryujin dan Tzuyu terlihat menghampiri Nini dan Ning Ning.
"Kalian tau ga? di kelas kita bakal ada murid baru loh" Ucap Ryujin.
"Wih beneran? Cewek apa cowok" Ning Ning terlihat antusias.
"Cowok, tapi gak tau sih ganteng apa ngga, semoga aja ganteng, soalnya di kelas kita kan gak ada yg ganteng" Tzuyu menyetujui ucapan Ryujin, sedangkan Nini, tidak tertarik dengan obrolan teman temannya.
"Emang kenapa kalau ganteng? " Tanya Nini, tiba tiba.
"Ya buat cuci mata Nini, siapa tau juga bisa di jadiin pacar" Jawab Tzuyu.
"Pacar itu apa? " Ning Ning menepuk jidatnya melihat kepolosan Nini.
"Gimana cara jelasinnya ya" Ning Ning mengetuk dagu dengan telunjuknya.
"Emangnya Nini gak pernah pacaran? " Tanya Ryujin, Nini menggelengkan kepalanya.
"Gak pernah" Lalu Ryujin mengambil tempat duduk kosong di sebelah kiri Nini.
"Mau aku ajarin ga? " Ryujin merangkul bahu Nini, Nini mengangguk cepat.
"Mau, Ryujin mau ajarin Nini? " Ryujin mengangguk, sedangkan Ning Ning memelototkan Ryujin.
"Ryujin, jangan macem macem ya" Ancam Ning Ning.
"Tenang aja Ning Ning" Nini memperhatikan dua temannya itu.
"Jadi gimana? " Nini bersuara.
Jane dan Nini turun dari mobil setelah sampai pekarangan rumah.
"Ayje mampir dulu " Ucap Nini, yang mendongak menatap wajah Jane yang lebih tinggi darinya.
"Ayje mau langsung pulang aja deh, kapan kapan ayje mampir ya" Nini, cemberut memalingkan mukanya dari Jane.
"Princess kalo ngambek jadi jelek loh" Goda Jane, sambil mencolek bahu Nini.
"Ayje jahat, gak mau mampir, Nini sebel" Jane terkekeh melihat anaknya yang sedang merajuk itu.
"Oke oke, ayje mampir, tapi gak nginap ya"
"Iya, tapi nanti nyanyiin Nini, sebelum tidur" Ucap Nini yang sekarang sudah mau menatap wajah Jane.
"Nanti pasti ujung ujungnya ayje di suruh nginap" Nini tersenyum lebar menampilkan giginya.
"Soalnya Nini, sekarang susah tidur karena gak bisa uyyu lagi" Jane mengusap kepala Nini.
"Kan Nini, udah besar, gak boleh uyyu lagi" Saat asik mengobrol pintu rumah terbuka.
"Bundaa" Nini, langsung memeluk tubuh Lisa, Lisa lalu menciumi pucuk kepala Nini.
"Gimana belajarnya? " Lisa, membawa Nini, masuk kedalam rumah, Jane mengikuti langkah keduanya.
"Seru, bunda tau di kelas Nini, ada murid baru loh" Nini, bercerita begitu semangatnya, Lisa membawa Nini, untuk duduk di sofa.