"Bunda kenapa uyyu nya panas" Nini mendongak menatap Lisa sambil mencebikan bibirnya.
"Gak apa apa cepat uyyu lagi" Jennie menggeleng menjauhkan kepala nya dari dada Lisa.
"Panas nini gak suka" Lisa menghela nafas lalu membenarkan pakaianya.
"Kalau gitu Nini makan dulu aja ya" Nini hanya mengangguk lalu mengikuti langkah Lisa.
Lisa berjalan gontai menuju dapur nya, dan membuat Bubur untuk Nini, sedangkan Nini duduk di salah satu kursi dan memperhatikan Lisa.
"Ayo makan" Lisa duduk di sebelah Nini dan menyuapi anak itu.
"Mata bunda kenapa merah" Lisa menggeleng
"Gak apa apa cepat habisin buburnya" Nini tidak bertanya lagi ,Lisa mengambil handphone untuk menelpon seseorang.
"Eonnie bisa ke rumah ku"
"Oke, aku tunggu ya" Lisa menutup telpon nya.
"Bunda ngomong sama siapa"
"Kakanya bunda, abis ini nini tidur ya" Nini mengangguk entah kenapa nini sekarang menjadi sangat penurut dan tidak membantah ucapan Lisa.
"Tapi nini mau Uyyu" setelah nini menghabiskan makannya, lisa membawa nini ke kamar
"Tidur ya" Lisa memiringkan tubuh nya menghadap Nini lalu memberikan asinya.
"Kenapa" Lisa merasakan nini yang menghentikan hisapan nya.
"Ga ada isinya bunda ini gak keluar" Nini memasukan lagi kedalam mulutnya lalu menghisap tetap sama tidak ada asi yang keluar.
"Ya udah nini tidur aja" Lisa menarik dadanya dari mulut Nini
"Tapi nini mau uyyu"lisa gak tega liat nini, tapi gimana lagi uyyu nya gak keluar.
" Nini tidur dulu, nanti kalau udah bangun uyyu nya keluar lagi.
"Bunda demam" Nini memegang kening Lisa.
"Kening bunda panas kayak kening nini waktu demam, ya udah nini gak usah uyyu aja, bunda cepat sembuh ya" Lisa mengusap pipi nini terus di cium.
"Sayangnya bunda maaf ya nak" Nini masuk ke dalam pelukan Lisa.
"Bunda jangan sakit" Lisa menggeleng.
"Udah ayo tidur kalau nini tidur nanti bunda sembuh" Nini langsung nutup matanya, Lisa yang liat itu terkekeh pelan
"Mwo lo bicara apa barusan,Li hey gue tau lo habis kehilangan suami dan anak lo tapi jangan stres gini" Lisa menghela nafas, sepupu yang tadi di telpon nya baru aja datang setelah lisa cerita tentang nini sepupu nya itu ngasih respon yang bikin Lisa jengah.
"Gue gak stres,ini serius Irene eonnie" Irene memijit pelipis nya.
"Lo sakit" Lisa mengangguk.
"Gue pengen bubur ayam buatan lo " Irene mengusap kepala lisa.
"Iya gue bikinin sekarang lo istirahat sana jangan banyak gerak, biar gue yang beresin rumah lo, rumah segede ini gak ada pembantu " Omel Irene sambil berjalan kearah dapur lisa yang liat itu terkikik geli.
Lisa berjalan menuju kamar nya dan nini, ngeliat nini yang masih tidur pulas.
Lisa membaringkan tubuh nya menghadap nini, lalu menaikan kaos dan bra nya.
"Kasian nya anak bunda "Nini menghisap uyyu nya dalam keadaan tidur, untung asi Lisa sudah keluar lagi walau tidak banyak.
Satu jam kemudian irene memasuki kamar Lisa dengar semangkuk bubur ayam terus ngeliat keadaan lisa dan nini awalnya Irene kaget tapi pas ngeliat wajah nini dia gemes sendiri.
" Li bangun, ni bubur ayam nya udah jadi"Lisa membuka matanya, melirik Irene.
"Nini bangun " Bisik lisa pelan, nini membuka matanya.
"Nanti lanjut lagi, bunda mau makan dulu" Nini yang mengerti menghentikan aktifitas nya, lisa segera merapikan baju nya dan itu tidak lepas dari pandangan irene.
Nini segera duduk sambil memperhatikan irene yang belum pernah dia lihat
Lisa segera menyantap bubur ayam nya.
"Hay Nini" Nini hanya menatap irene tanpa ekspresi.
"Masih ngantuk ya sini" Lisa menarik nini kepangkuannya nini segara duduk menghadap Lisa menyandarkan kepalanya di dada Lisa.
"Sama aunty aja sini" Nini menggeleng.
"Bunda"
"Dia sepupu bunda, sepupu itu sama dengan saudara tapi beda ibu sama ayah,ibu nya bunda sama ibu nya aunty irene bersaudara nini ngerti" Nini mengangguk.
"Good" Irene tersenyum melihat interaksi Lisa dan nini.
23:25
Tidur gaes