"Lisa, gimana udah ada kabar tentang Nini?" Chaeyoung ngehampiri, Lisa yang lagi bersantai di pinggir kolam renang dengan mengenakan bikini merah gak lupa kaca mata hitam yang bertengter di hidungnya.
"Belum" Lisa, menjawab dengan santainya.
"Lisa, serius kamu malah santai kayak gini, Nini hilang loh Lis" Chaeyoung gak habis fikir, tadi malam aja ibu satu anak itu meraung raung karena ingin sekali Nini pulang kepelukannya tadi sekarng, bahkan raut sedih pun tidak kelihatan.
"Chaeyoung biarin aku, menikmati waktu santai aku, kamu mau orange juice" Lisa, ngangkat gelas yang berisi orange juice itu.
"Boleh, aku ikut berjemur di sini boleh" Lisa, ngangguk nuangin lagi orange juice di gelas lain.
"Jisoo, mana? kok tumben gak ngintilin kamu" Chaeyoung ngehela nafas, dudukin bokongnya di tepi kolam renang, ngebiarin kakinya basah terkena air.
"Gak di kasih restu sama orang tuanya Sa, Jisoo di bawa orang tuanya ke kampung papahnya" Lisa, ngerubah posisinya jadi duduk.
"Loh, aku pikir hubungan kalian udah sampai dapat restu orang tua" Chaeyoung ngegeleng lesu.
"Awalnya kita mau kawin lari, orang tua Jisoo, gak pernah tau, ntah siapa yang ngasih tau sampai orang tua Jisoo, tau sampai akhirnya kita di pisahin paksa hiks, sedih Sa" Chaeyoung nangis sesegukan, Lisa yang liat itu ngedekat ke, Chaeyoung dan meluk tubuh cewek jangkung itu.
"Udah ih, move on, mungkin emang Jisoo, bukan jodoh kamu" Chaeyoung nyandarin kepalanya di bahu Lisa.
"Hiks, kamu aja yang jadi jodoh aku Sa" Lisa, nampol kepala chaeyoung.
"Ngelunjak, udah ah aku mau lanjut berjemur" Lisa milih balik lagi ke kursi santainya dan berbaring di sana
Di tempat lain, Jane di buat pusing dengan kelakuan, Nini.
Bocah itu ngumpulin berbagai binatang di dalam rumah milik, Jane, ada tikus, kucing, ayam, anjing bahkan cicak yang ntah di temuinya dari mana.
"Hiks, Nini please buang tikus ya, aunty takut sayang" Jane, berdiri di atas kursi menghindari binatang hama itu.
"Jangan, aunty kasian marimar dia gak punya rumah tadi main sendirian di selokan" Tikus itu sedang ada di pojokan kamar, sedangkan di dekat tikus ada kucing berwarna hitam putih yang sedang menghadangnya.
"Nini, kangen bunda ga" Jane tiba tiba berucap, demi apapun dia gak sanggup ngurus, baru dua hari aja, Jane udah hampir gila.
"Iya, hiks Nini mau bundaa" Tiba tiba Nini menangis, Jane yang liat itu jadi panik dan memilih turun dari kursi menghampiri Nini.
"Nini mau pulang? " Tanya Jane yang di balas anggukan oleh Nini.
"Mau bunda" Jane ngangguk ngangguk sambil ngelus pucuk kepala, Nini.
"Ya udah sekarang, Nini mandi dulu ya, aunty antar, Nini ke bunda" Nini ngangguk sambil ngehamus air matanya dengan punggung tangan.
"Tapi, teman teman, Nini gimana? "
"Mereka nanti aunty yang rawat" Jane tersenyum manis batinnya- abis ini gue bayar orang buat buang ini semua binatang ke laut.
"Makasih, aunty jaga mereka baik baik ya" Jane, mengangguk.
Lisa, merasa beban di pundaknya agak berkurang, ibu satu anak itu terlihat happy hari ini, seperti sekarang, Lisa sedang shoping lalu nonton bioskop, nongkrong di cafe dengan teman temannya, waktu ini sudah lama tidak, Lisa rasakan.
Lisa, baru sampai rumah jam 8 malam, masuk kerumah dengan menari riang di tanganya banyak paperback hasil belanja tadi.
"Hah, akhirnya bisa beban dari bocil kematian" Lisa merebahkan tubuhnya di atas sofa.
"Tapi kangen juga, mana payudara aku jadi bengkak, gak di sedot udah dua hari" Lisa, ngelirik ke bawah ngeliat dress nya yang agak basah karena asi yang melimpah.
Lisa milih bersihin tubuhnya dulu abis itu unboxing barang yang dia beli tadi.
Sampai di depan meja rias, Lisa gak sengaja ngeliat minyak telon milik, Nini tiba tiba air mata, Lisa jatuh.
"Huhu, anak bunda lagi ngapain, kangen, Nini" Lisa ngambil minyak telon itu terus di endus, jadi terngiang ngiang bau Nini.
"Jane, sialan" Lisa ngeletakin lagi minyak telon itu, terus ngambil pompa asi buat mompa asinya yang udah bengkak itu.
"Bundaa" Lisa, terlonjak kaget sampai alat pompa asi itu terlepas.
"Nini, sayang anak bunda, ini beneran Nini" Lisa ngerentangin tangannya, Nini langsung lari kepelukan bundanya.
"Bundaa, Nini rindu" Nini masuk kepelukan bundanya, ngeduselin kepalanya di leher Lisa.
"Bunda juga sayang, kangen banget sama anak bunda" Lisa nangkup wajah Nini, ngecupin wajah bayi itu.
"Nini kok bisa pulang, Nini kabur ya? " Nini ngegeleng.
"Ngga, bunda tapi aunty, Jane yang anter Nini pulang" Nini nunjuk ke arah pintu, Jane berdiri di sana dengan cengiran kudanya.
"Oh gitu, apa!! " Lisa langsung ngebalik tubuhnya setelah ingat sesuatu, dia gak pakai bra!
"Nini, aunty pulang dulu ya dah sayang" Wajah, Jane merah padam, berjalan nunduk menuruni tangga.
"Oh my god, montok dan pink" Jane, tersenyum seperti orang gila, berjalan seperti orang mabuk beberapa kali hampir nabrak meja dan guci di rumah Lisa.
Sedang di kamar, Lisa merutuki dirinya sendiri dan juga mengumpati Jane.
"Pasti si sialan itu udah liat, argh, bodohnya aku" Nini menatap Lisa dari bawah dengan bingung, bocah itu sedang menikmati uyyunya yang melimpah.
"Itu cantik, montok dan pink" Jane terus bernyanyi seperti orang gila.
"Kayaknya gue gak mau nyulik anaknya aja deh, tapi sekalian emaknya juga deh"
"Lisa is mine" Jane tersenyum dengan smirknya melajukan mobilnya dengan kencang menuju rumah, hatinya sedang berbunga bunga.
Baru bangun tidur buka HP, ngeliat berita dari dispatch plot twist banget🙂
Jadi hari patah hati internasional hari ini.
Jujurly aku, gak tau mau happy atau sedih.
Banyak banget cobaan tahun ini mana lagi rumor kontrak blackpink bikin panas dingin.
Untuk Jichuni, aku ikut bahagia apapun pilihannya dan akhirnya tiga anaknya punya bapak😁semoga si bapak sabarnya luas menghadapi kerandoman Jisoo.
Jangan lupa vote&komen juseyoo👍