Lisa baru pulang dari supermarket dengan Yerim di gendongnya, kebetulan di depan pagar ketemu Chaeyoung yang mau mampir kerumah jadi mereka masuk ke dalam rumah barengan.
Lumayan ada Chaeyoung yang bisa bantu bawa belanjaan
Sedangkan Nini pergi dengan Jane.Lisa buka pintu rumah dan langsung di suguhkan bau yang gak enak.
"Apa tuh coklat bukan" Chaeyoung jongkok sambil naruh belanjaan asal di atas lantai.
Chaeyoung ngambil benda yang dia kira coklat itu.
"CHAEYOUNG ITU BUKAN COKLAT" Pekik Lisa sebelum itu benda masuk ke dalam mulut Chaeyoung.
"Terus apa ini"Lisa mijat keningnya bau menyengat itu semerbak di seluruh rumah, Yerim yang ada di gendongan Lisa ikut nutup hidungnya dengan telapak tangan.
Mbeeek
Itu suara pelaku penebar kotoran di dalam rumah.
" Mariposa, jangan nakal ya, kamu mau berenang kan sabar dulu okey"Lisa membulatkan matanya, melihat apa yang sedang Nini lakukan.
Anak itu lagi ngegeret kambing ke arah kolam renang.
"Nini" Nini tersentak kaget, ngebalik badannya, di belakang sudah ada bundanya dengan wajah marah menatap Nini.
"BUAT APA BAWA KAMBING MASUK KE DALAM RUMAH"teriak Lisa melengking, Yerim yang masih di gendong menutup telinganya karena teriakan Lisa.
" Ya ampun jadi tadi ini eek kambing bukan coklat, untung belum aku makan"gumam Chaeyoung mengedarkan pandangan ke seluruh lantai rumah yang berceceran kotoran kambing.
"Chaeyoung, tolong kamu ambil itu kambing terus iket di kebun belakang" Chaeyoung buru buru ngambil alih tali buat ngikat si kambing dari tangan Nini.
"Aaa...no jangan bawa mariposa" Nini kekeuh menahan kambingnya yang mau di ambil Chaeyoung.
"Nini ikut bunda" Nini menunduk takut gak berani Liat wajah Lisa.
"Gak mau...gak boleh bawa mariposa pokonya gak boleh" Lisa langsung jalan cepat ngehampiri Nini, narik kasar tangan Nini sampai terlepas dari tali yang anak itu gengggam.
"Bawa kambingnya, Chaeyoung" Chaeyoung ngangguk, kasian Liat Nini yang ngeringis karena sentakan Lisa tadi.
"Siapa yang kasih Nini kambing itu hah..." Nini sesegukan, mereka sampai di kamar Nini, Lisa langsung ngeletakin Yerim di dalam box.
"JAWAB! Nini punya mulut ga" Nini semakin menangis mendengar bentakan Lisa.
"A...aunty Jane hiks" Lisa menghela nafas berat rasanya mau pindah planet aja, punya anak satu tapi banyak banget tingkahnya.
"Ayo mandi, badan Nini udah bau kambing, jorok bangeet" Lisa mencubit paha Nini, anak itu meringis kesakitan.
"Sakit...hiks" Lisa menarik Nini masuk ke dalam kamar mandi, langsung membuka seluruh baju anak itu dan menyiram tubuh Nini dengan air dingin.
"Berapa kali bunda bilang sih, jangan nakal kenapa Nini makin bandel susah di bilangin mau bunda tinggal di panti asuhan aja iya" Nini menggeleng cepat, Lisa menyabuni tubuh Nini sambil mengomel.
"Kambing itu gak cocok di pelihara dalam rumah, mana eek nya berceceran" Lisa terus mengomel dan Nini terus menangis.
"Tanggung jawab" Jane yang baru sampai terlihat bingung karena tatapan marah Lisa.
"Tanggung jawab apa saya gak ngehamili kamu" Lisa berdecak kesal.
"Anda bersihkan seluruh rumah saya dari kotoran kambing, itu kambing anda yang beli kan buat Nini, sekarang bersihin " Jane menatap lantai rumah Lisa yang penuh kotoran kambing.
"Sejak kapan, saya mau ngelakuin kerjaan kayak gitu tenang rumah anda akan bersih saya bakal panggil maid dari rumah saya buat ngebersihin rumah anda" Jane mau nelpon salah satu asisten rumah tangganya tapi di sela Lisa.
"Lama, saya gak mau tau anda sendiri yang harus bersihkan sekarang juga" Lisa memelototi Jane, Jane meneguk ludahnya agak takut, karena tatapan Lisa kayak ibu tiri.
"Tapi"
"Sekarang!"
"Oke"
"Bayi Jelek, suka ya liat Nini di marahin bunda, itu bunda Nini bukan bunda bayi Jelek" Yerim bertepuk tangan mendengar Nini yang sedang memarahinya.
"Huwaa bayi jelek jahat, ngetawain Nini, Nini gak suka"
Plak
Yerim menampar wajah Nini
"Bundaa... "Bukan hanya menampar Yerim juga mengigit jari telunjuk Nini.
" Ada apa lagi"Nini menunjukan jari telunjuk nya yang di gigit Yerim kepada Lisa.
"Hiks, sakit... " Wajah Nini sudah penuh keringat dan air mata, bahkan poni yang ada di jidatnya sudah lepek.
"Di gigit adek" Tanya Lisa yang langsung membawa Nini ke pangkuannya.
"Iya...Yerim nakal" Lisa mengusap telunjuk Nini dan meniup niupnya.
"Jangan sodorin jarinya ke mulut adek" Nini sesegukan di ceruk leher Lisa.
"Tadi juga di tampar" Nini memperlihatkan pipi sebelah kanannya.
"Maafin adeknya ya, adeknya masih kecil"
"Aaa mamama... " Gumam Yerim di dalam box yang mengangkat tangannya minta di gendong.
"Uyyu bunda" Rengek Nini matanya sudah sayu sepertinya mengantuk.
"Bunda ambil adeknya dulu ya" Nini menggeleng tidak mau melepas Lisa.
"Ga bole... " Lisa menghela nafas menurut saja karena jika sudah mengantuk dan gak jadi tidur Nini akan sangat rewel nantinya.
Lisa membawa Nini berbaring di atas tempat tidur dan membuka kancing dressnya menyodorkan uyyunya ke mulut Nini, sedangkan Yerim teriak teriak minta di gendong.
"Nenenen..." Oceh Yerim.
"Iya nanti ya tunggu kakaknya bobo dulu ya" Yerim seolah mengerti hanya berdiri di pinggir box sambil berpegangan.
Lisa ngelus paha Nini yang ada lebam biru karena cubitannya tadi.
"Emm... " Gumam Nini yang merasa ngilu.
"Maaf ya" Bisik Lisa sambil mengelus rambut Nini dan mengecup pucuk rambut Nini.
Lisa menepuk nepuk pantat Nini agar cepat tidur.
"Duh enak ya, baru tau kerja sampingan Jane tukang ngepel lantai" Chaeyoung cekikikan ngeledek Jane yang lagi ngepel lantai rumah Lisa bekas kotoran kambing tadi.
"Sini muka mu saya pel sekalian" Jane mengangkat kain pel nya, Chaeyoung menghindari dengan berlari.
"Pel yang bersih Jane, abis ini masak ya, terus cuci piring" Jane memutar matanya malas.
"Sialan"
Jangan lupa tinggalkan jejak juseyoo