"Bunda kenapa orang tadi mirip sama Nini, apa dia Bunda kandung Nini" Lisa terkejut dengan ucapan Nini barusan dari mana anak itu tau tentang itu.
"Nini jangan ngomong aneh aneh" Wajah Lisa berubah seketika mood jadi tidak bagus.
"Apa dia anak bunda juga" Lisa memberhentikan langkahnya otomatis Nini juga ikut berhenti.
"Nini denger bunda,kita di dunia ini punya 7 kembaran nah bisa jadi orang tadi itu salah satu kembaran Nini" Nini mengerutkan dahinya tanda bocah itu sedang bingung.
"Berarti anak bunda ada 7,aaaa gak boleh anak bunda cuma Nini" Nini memeluk tubuh Lisa erat.
"Gak gitu sayang, mereka bukan saudara Nini, udah nanti di rumah bunda kasih tau, sekarang ayo kita lanjut shoping lagi"
"Apa iya itu ibu kandung Nini,bisa jadi Nini waktu itu nyasar,aduh kenapa aku jadi Mikirin ucapan Nini, gak mungkin kan udah tes DNA" Lisa menelungkupkan kepalanya di atas meja, tiba tiba pintu kamar terbuka menampilkan sosok Nini.
"Bunda Nini mau nangkap capung di taman belakang boleh" Lisa menoleh menatap Nini yang berdiri di depan pintu.
"Nini mau pergi sendiri" Nini menggeleng.
"Sama aunty Irene, nih Nini di buatin alat buat nangkap capung nya"nini menunjukan benda yang akan di gunakan untuk menangkap capung itu.
" Ya udah sana jangan lupa pakai topi"
"Udah sore gak ada matahari bunda"
"Emm...oh iya ya" Nini mendesah pelan menampilkan raut wajah yang seolah lelah dengan semua ini.
"Yaudah nini pergi dulu"
Nini dan Irene sekarang sudah berada di taman belakang yang memang banyak bunga dan tanaman liar lainnya, di Sana banyak capung dan kupukupu mungkin juga hewan lain nya.
"Ini gimana cara pakai nya aunty" Tanya Nini yang bingung dengan alat yang di pegang nya.
"Nanti kalau ada capung yang lagi bertengger di atas ranting nah Nini diem diem tangkap pakai alat itu, sini aunty contohin" Nini memberikan alat itu pada Irene, Irene sedang mengendap endap seperti maling saat melihat seekor capung yang sedang bertengger di atas ranting.
Capung itu berhasil di tangkap, nini terlihat kegirangan.
"Yey dapat satu,sekarang Nini mau coba juga" Irene memberikan alat itu pada Nini.
Dan Nini jga berhasil.
"Aunty Liat, ini lucu banget"
"Aaaa nini buang itu ular"Nini mengangkat hewan itu yang menggeliat di telapak tangan nya
" Astagaaa nini buang"Nini menatap sebal Irene.
"Ini lucu tau,Nini mau pelihara"
"Itu ular" Tenang itu bukan ular, tapi Cacing yang ukuran nya cukup besar.
"Oh namanya ular,tapi kasian dia gak punya kaki sama tangan" Sekujur tubuh Irene merinding saat melihat dengan santainya Nini memegang hewan menggelikan itu.
"Bodo amat gak peduli, buang gak atau mau di kaduin ke bunda"
"Oh iya Nini ingat, tadi Nini sama bunda liat orang yang gak punya kaki, kata bunda kakinya di amputasi karena gak berfungsi lagi, orang itu mungkin pernah kecelakaan, apa ular nya juga kecelakaan mangkanya kakinya di amputasi juga" Tanya Nini, Irene sudah tidak memperdulikan ocehan keponakan nya itu.